tba-06; 14:08✨

36K 4.2K 2K
                                    


happy reading🦁🐻

••
mark berjaga diluar ruangan rumah sakit, ia tiba tiba khawatir dengan keadaan haechan.

apa yang dia lakukan tadi sekasar itu?

"ahh bodoh kau bodoh!." mark memukul kepalanya sendiri.

setelah tadi ia memanggil namanya, haechan tiba tiba ambruk dan pingsan ditempat.

mark panik lalu segera menelepon johnny hyungnya untuk segera datang. untung saja johnny sedang berada di cafe dekat apartemen haechan, kalau tidak, mark tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"tenangkan dirimu mark." johnny membuka suaranya.

"tidak bisa hyung. aku ta-tadi sudah cukup kasar padanya."

dokter minho keluar dari ruangan rawat haechan, menutup pintu pelan lalu melihat kearah mark dan johnny yang sedang beranjak bangun dari tempat duduk rumah sakit.

"diantara kalian siapa suaminya?."

"aku." jawab mark tanpa ragu.

apa mark mengidap bipolar? tadi ia membentak dan tidak mengakui bayi yang dikandung haechan apalagi haechannya sendiri, sekarang tiba tiba berlagak seperti menjadi suami yang baik yang mengkhawatirkan istrinya? gila.

mark mengikuti dr. minho kedalam ruangannya, ia tanpa ragu mendudukkan dirinya didepan meja dokter itu.

"salah satu bayi kalian lemah, pendarahan tadi jika tidak segera dibawa mungkin akan menyebabkan keguguran pada salah satunya. hmm, apa sedang ada masalah keluarga? tuan haechan seperti ada masalah, ia shock dan stres, padahal itu tidak baik untuk ibu hamil."

"aku.. aku tidak tahu, tadi saat sampai di apartemennya dia sudah pingsan disofa, lalu aku membawanya kesini." alibinya.

"jangan sering meninggalkannya tuan. saya tahu dari tuan haechan kalau anda mungkin baru pulang dari kanada kan? karena ada urusan bisnis katanya. meninggalkannya dengan keadaan stress seperti itu dapat memicu ke hal yang lebih serius lagi. kemarin ia bilang itu check up pertamanya, seharusnya check up pertama itu datang bersama suami tapi dia tidak. dia tersenyum kikuk padahal saya tahu keadaannya sedang tidak baik baik saja. maaf bukannya saya ikut campur, tapi untuk kebaikan pasien, mungkin anda harus mengurangi jadwal untuk menemani tuan haechan."

mark menganga mendengar penjelasan dokter minho.

"jadi haechan selama ini berbohong tentang keberadaanku?."

mark semakin merasa bersalah juga ketika dokter mengatakan kalau salah satu bayinya melemah, ia merasa bersalah atas kejadian pagi ini. maksudnya ia tidak bermaksud seperti itu, tapi emosinya tidak bisa dikendalikan.

mark menunduk menahan malu dan merematkan kedua tangannya.

"usia kehamilannya masih sangat rawan walaupun mengingat nya sekarang sudah trimester kedua awal awal ini. tolong rawat dan lebih memperhatikan kegiatannya." ucap dokter minho yang terakhir

"baik dokter. terimakasih." jawabnya singkat.

setelah kembali mendengar penjelasan dokter, mark pergi dan memasuki ruang rawat haechan.

lelaki manis itu rupanya sudah sadar.

"mark? bayi kita.. bayiku, tidak apa apa kan? apa ada masalah?."

"ssst" mark merangkul tubuh haechan kedalam pelukannya.

"hiks.., apa kau tau hah?! kata katamu barusan itu melukaiku, dengan gampangnya kau menuduhku tidur sengan pria lain, lalu-."

Tobealone • markhyuck [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora