tba-55(bonchap) ; bayi ke enam atau cucu?

18.4K 1K 93
                                    


happy reading🐯🐻

••

sepasang manusia yang sedang bertelanjang dada dengan selimut tebal mendekap tubuh tanpa alas mereka mampu melingkupi hari hari baru yang datang.

haechan membelakangi mark dengan tangan besarnya yang asik bercumbu mengelus elus perut rata milik si manis yang masih mengatur kesadarannya. pukul 7 hari ini, matahari mulai memamerkan sinarnya kembali setelah hujan yang ternyata memperkuyub wilayah seoul.

"hyung... ngghh.." lenguhnya pelan saat merasa sangat nyaman.

"aku menyukai ini,"

"sudah tidak berisi bayi lagi, kosong. kuharap kau tidak akan mengisinya kembali."

mark membalikkan tubuh haechan dengan mudah mudahnya, menangkup wajah tirus penuh titik titik unik yang membuat haechan terlihat lebih cantik walaupun dia bukan perempuan.

satu alisnya naik, bertanya, "kenapa?".

"kenapa tidak boleh ku isi lagi?"

"tidak boleh, lima anak sudah cukup. chenle akan marah, kau tahu anak kita sudah besar? jisung." tekan haechan pada kata kata terakhir.

"jisung? mereka berdua benar benar berpacaran, ya? baiklah," menatap kembali manik manik mata istrinya, "kalau begitu akan kusuruh chenle membuatkan cucu–akh!! ya!." teriaknya tak terima akibat sentilan haechan.

"jangan bicara omong kosong, chenle baru 18 tahun. aku tidak akan membiarkan itu."

mark dengan baby facenya, menarik tubuh haechan mendekap pada tubuh telanjangnya, lagi, "kalau begitu ayo buat yang ke enam"

ciuman paksa dari mark dan berontakan haechan pada bahunya ternyata sia sia saja, buktinya ia menikmati itu semua. ciuman, lumatan, lidah yang beradu, saliva yang bercampur, ah... sama sama bergairah rupanya.

tapi semua tentu gagal, ketokan pintu mampu membuat haechan nyaris melompat dari atas king bed nya, mengambil helaian bathrobe berwarna gold.

"itu siapa?" tanya mark sambil melihat istrinya mengikat tali bathrobe, "pasti yuan,"

"mommyyyy, ayoo keluarr aku kesal, aku kesall!!!!" marahnya dibalik pintu, ternyata sibungsu yang berteriak pagi pagi menganggu percumbuan kedua orang tuanya.

"iyaaa sebentar sayang." sahut haechan berteriak.

sebelum pergi, ia sempat melirik suaminya yang bermain ponsel dan bersandar pada dashboard bed mereka, ia duduk dipinggir ranjang, menghampiri sang suami, "pakai bajumu, hyung. aku akan menyiapkan sarapan juga."

mark menarik lengan istrinya, "aku masih ingin bermanja manja," katanya sambil mempoutkan bibir lucu, "nanti malam, lagi, aku janji. sekarang habiskan lah dengan menonton di twitter." ledek haechan yang segera berlari menuju pintu.

"ya! aku tidak bermain main dengan nanti malam, yaa."

"iyaaaa." teriak haechan dari arah turunan tangga.

"yang benar yaa!!."

"iyaaaa, cepat pakai baju mu." teriak nya kembali berhasil mengembangkan senyum wajah mark. mood booster sekali.

••

"yuan kenapa sayang? ada apa??." tanya haechan dengan suara selembut mungkin kepala putra bungsunya.

"jisung dan chenle hyung sangat berisik kemarin! aku terganggu, tolong peringatkan mereka mommy." adunya seperti anak kecil.

"jisung? dia menginap? kapan sayang?."

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now