tba-34; mark, haechan, sungchan & jaeyong

14.3K 1.3K 414
                                    


happy reading🦁🐻

••

"hyung.. ayo bangun."

sungchan melirik arah jarum jam yang menunjukkan pukul 7, matahari juga sudah terbit menerang diluar.

sebenarnya ia sudah bangun sejak sejam yang lalu namun melihat haechan yang tertidur pulas seperti ini membuatnya sedikit takut untuk bergerak, apalagi melihat tangan sang submissive mengalungkannya ke pinggang sang dominan.

sebenarnya tak harus membeli donat kepang kesukaan haechan itu sepagi ini, namun karena sering ramai dan cepat kehabisan, maka dari itu sungchan berinisiatif untuk membelinya pagi pagi saja.

selain membeli itu, ia juga hendak membeli beberapa keperluan rumahnya, apalagi keperluan dapur sayur sayuran dan buah buahan juga sedang habis, karena haechan akan memakan semua nya jika sedang bosan, apalagi buah buahan.

melihat kekasihnya itu hanya menggeliat dan memejamkan matanya tanda menolak bangun, membuatnya gemas sendiri, wajah haechan memang manis sekali.

"nanti kau akan kehabisan donat kepang kesukaanmu."

haechan menggeleng menyembunyikan wajahnya pada celuk leher sungchan dengan masih terlilit dengan selimut tebalnya.

"sayang?."

haechan seketika mendongakkan wajahnya dengan mata terbuka lebar, sangat kaget dengan ucapan kekasihnya yang baru saja ia dengar.

"ternyata ini jurus yang cepat membuat mu bangun?," kekehnya sambil tertawa kecil, "ayo bangun, cuci muka saja tidak usah mandi."

"jangan katakan kata itu lagi."

"hm? kenapa?."

"aku bilang jangan bilang lagi."

"baiklah, maafkan aku. aku kira kau akan menyukainya–, hei hati hati!.." sungchan belum menyambung kata katanya tapi haechan tiba tiba dengan terburu buru bangun dan memasuki kamar mandi.

sambil menunggu haechan, ia pergi ke kamar mandi belakang untuk membersihkan diri juga, setelahnya memanaskan mobil didepan.

dilihat haechan yang sedang ingin memakai mantel coklat muda pemberiannya kemarin membuat ia menyungging senyum bahagia itu. walaupun hanya mantel, itu sangat berarti sekali.

"kau sudah siap?."

"aku memakai sepatuku dulu." haechan melewati sungchan didepan pintu kamar untuk keluar rumah.

setelahnya, keduanya sudah berada didalam mobil biru itu, mobil yang sering dipakai untuk kemanapun selama ini.

didalam mobil hanya ada keheningan, sungchan tahu mungkin haechan masih merasa tak nyaman apalagi dengan kejadian satu jam yang lalu, ia tak bermaksud membuatnya menjadi tak mood begini.

ia merahin tangan kurus milik kekasihnya itu, namun yang disentuh tak memberi reaksi apapun.

"jangan marah, nanti bayimu juga akan tak enak hati didalam sana."

haechan menepis pegangan tangan sungchan, mengusap usap mata nya yang tergenang air mata, memang di trimester tiga ini membuatnya sangat sensitif dan cepat tersinggung walaupun itu hal kecil.

"bayimu? hiks.. bayimu kata mu?!."

"hei bukankah ini masih terlalu pagi untuk menangis?."

"kau jangan mengatakan itu hiks.., aku benar benar sensitif sekarang!." ujarnya melungkupkan tangannya ke tangan kiri sungchan, menyenderkan kepalanya pada bahu sang kekasih.

Tobealone • markhyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang