tba-02; ketulusan vs keegoisan

47.3K 4.9K 334
                                    


happy reading🦁🐻

••

lee yeji, ibu dari mark lee itu sekarang sedang berdiri didepan apartemen mantan kekasih anaknya, walaupun ia sebenarnya belum tau pasti apa yang terjadi.

"haechan-ah, tolong buka pintumu, ini ibu."

yeji berkali kali memencet tombol bel disebelah kanan dan pada akhirnya haechan pun keluar dengan pandangan dirinya yang sangat acak acakkan.

"masuklah tante." yeji menaikkan satu alisnya, "tante?." monolognya.

yeji mengikuti haechan dari belakang, lalu ia duduk di sofa ruangan tengah apartemen, haechan datang membawa segelas air putih.

"ada apa tante kemari?."

"haechan-ah, ibu merindukanmu, sudah lama aku tidak menghabiskan waktu bercerita seperti dulu, bisakah aku-." haechan memutar bola matanya menatap kearahnya membuat kalimatnya terpotong.

"aku sudah tidak ada hubungan lagi dengan putramu." jelasnya to the point.

"maksudmu kau dan mark? masalah apa lagi? apakah kalian–."

"aku sudah mengakhiri hubungan ini, kurasa memang aku tidak cocok dengan mark. mungkin kau bingung tadi, maka dari itu kita memang tidak punya hubungan seperti dulu lagi, tante."

"apakah anak itu masih melanjutkan niatnya untuk menjadi seorang idol itu?!." bentak yeji.

"sudahlah, tante. aku mengerti, aku tidak bisa melarangnya karena aku bukan seseorang yang penting. jika memang itu kebahagiaannya, aku akan merelakannya."

yeji terbangun dari tempat duduknya, ia mengambil tas dari sofa apartemen haechan.

menghembuskan nafasnya kasar, ia mensejajarkan tubuh haechan dengan tubuhnya sehingga mereka berdua sekarang saling menatap satu sama lain.

"tante, pulanglah. jangan kembali lagi, aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan anakmu, aku minta maaf." haechan mendahulukan yeji yang ingin menjelaskan sesuatu padanya tadi.

"haechan-ah."

haechan menutup mulutnya, merasakan sesuatu yang bergejolak dalam perutnya, ia sesegara menuju wastafel didapur, memuntahkan cairan bening yang terlihat sedikit berbusa.

morning sickness.

yeji menghampiri haechan dan memijat tengkuknya, sungguh ia tidak tega dan kebingungan ada apa dengan haechan.

"apakah kau sakit? dimana obatmu?." tanyanya.

"aku baik baik saja–, hoekk.." ia memuntahkannya lagi.

"haechan, apakah kau.., apakah kau sedang hamil?!"

dengan pengakuan ibu mark tadi, haechan akhirnya tak tahan dan meloloskan derasan air mata, ia bersimpuh memegang kaki seorang wanita cantik didepannya, memohon ampun.

"maafkan aku bu, hiks, aku–, aku kebingungan dengan apa yang akan kulakukan sekarang, aku benar benar minta maaf." tangisannya kembali menghujani lantai putih apartemennya.

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now