tba-08; about haechan🌻

32.8K 3.5K 155
                                    


happy reading🦁🐻

••
haechan sudah membereskan semua barang barangnya, karena ia memutuskan untuk pindah apartemen. dia rasa ingin melihat suasana dan tempat baru.

benar, ia memilih untuk mencoba menjauhi mark, melepas semua rasa sakit hatinya oleh keadaan kemarin yang sungguh tidak ia sangka itu adalah nyata bukanlah mimpi.

jeno datang bersama jaemin yang membantu haechan membereskan apartemen yang ia sudah tinggali sekotar tiga tahunan itu setelah ia keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu.

untuk jaemin, ia sekarang sudah akrab dan kenal dekat dengan haechan layaknya saudara kandung.

sekarang ketiga orang ini, haechan, jeno, dan jaemin sudah berada pada apartemen baru haechan yang berada di cheong-yang. dia awalnya tidak mau karena uangnya tidak cukup, namun jeno mulai meracuninya dengan kata kata hingga akhirnya haechan mau, terlebih seperti yang dikatakan, dia butuh hal yang baru.

tetapi tidak perlu ikut jeno ke san francisco juga. pada akhirnya dengan keterpaksaan, jeno yang menyewa apartemen itu selama lima tahun kedepan untuk haechan.

"mbul? kenapa melamun?."

"kemarin di foto ini ada dua, walaupun dokter minho baru mengatakan kalau berat badan bayiku kurang, makanya perutku tidak terlalu terlihat besar. sekarang hanya tinggal ia yang ada diperutku, bahkan perutku tidak sebuncit dulu lagi." titahnya sambil menyembunyikan kesedihannya. lagi.

haechan sering sekali sepulang dari rumah sakit itu menatap dan membedakan hasil usg saat anak kembar nya masih utuh dibandingkan foto sekarang yang hanya ada foto seorang bayi laki laki menyendiri dalam perutnya.

"sudahlah, ikhlaskan, jangan terlarut lagi didalam keadaan kemarin. anggap saja, tuhan lebih sayang dengan bayimu, keadaannya juga lemah kan katanya?."

"tetapi aku tidak tega. kemarin, dokter baru bilang panjangnya hanya 12 cm, beratnya hanya sampai 120 gram, dimana biasanya sudah 140 an. sangat dibawah rata rata katanya. aku merasa bersalah tidak bisa menjaganya sekaligus telat menyadari kehadirannya."

"haechan–ah, berarti kau harus makan banyak banyak makanan manis mulai sekarang, agar berat badanmu bertambah. kalau bisa makan apa saja yang kau inginkan.." jaemin mencoba mencairkan suasana yang serius itu.

"tapi aku sedang tidak menginginkan apapun na. aku memang punya nafsu makan yang buruk sejak dulu, karena hobi sekali bergadang sampai dehedrasi."

"seburuk itukah?! kenapa kau tidak konsultasi dengan dokter minho tentang kau yang punya nafsu makan yang buruk?." tanya jeno sembari mendekati haechan yang sedang duduk di sofa bersebelahan dengan jaemin.

"aku sebenarnya sudah pernah mencoba, tetapi aku tidak cocok dengan obatnya dan malah membuat nafsu makan ku memburuk lagi, aku trauma dan tidak ingin mengambil resiko, apalagi saat aku tahu aku sedang hamil."

"kau harus bertanya chan, kalau tidak berat bayimu bisa dibawah rata rata lagi. makanlah pizza, burger, dan kawan kawannya. kupastikan pasti kau akan bertambah berat badan." jaemin memasang wajah manis dan ia tersenyum ke arah haechan.

"aku tidak suka pizza, apalagi burger dan kawan kawannya."

"haechan lidahnya memang sedikit aneh na, dia kurang suka makanan seperti itu. berikan saja nasi dan kimchi, kupastikan akan langsung habis." jeno tahu selama ini selera makan haechan yang berbeda hampir 100% dengan dirinya.

"hehe kukira kau suka. hmm, chan? kau kan tadi bilang telat menyadari kehamilanmu, memangnya kapan kau terakhir kali bercinta dengan mm–mark hyung?."

jeno menyengritkan dahinya mendengar penuturan sahabat dekat nya yang kini ada di sebelah haechan.

haechan berpikir sejenak, mencoba mengingat.

"ya! pertanyaan apa tadi yang kau tanyakan itu?! coba kusiram sekali menggunakan air es, siapa tahu otakmu membaik." ucap jeno

jaemin yang sadar akan kesalahannya mencoba untuk membatalkan dan menarik pertanyaan yang tidak mengenak hati, "kalau tidak bisa, aku tidak memaksa, maaf haec–."

"aku terakhir berhubungan dengannya april. mei, juni aku tidak merasakan apapun, sampai akhirnya juli di minggu pertama aku selalu ingin memakan burger tapi aku tidak pernah berpikir untuk membelinya."

"itu terjadi sampai bulan oktober, aku selalu merasa mual, aku semakin curiga yang akhirnya membuatku mengecek dan benar aku positif, hanya dengan satu testpack saja. aku langsung ke apartemen mark tapi diposisi itu juga aku diputuskan sepihak olehnya."

"tiga minggu kemudian aku baru melakukan check up dan dokter minho bilang usianya sudah 18 minggu. walaupun kembar, perutku memang tidak sebuncit itu, karena aku baru tahu berat badan dan panjang bayiku dibawah rata rata karena nafsu makanku yang buruk ditambah stres dengan kejadian waktu itu."

"astaga haechan!." jaemin meninggikan suaranya selesai haechan mengutarakan ceritanya. jaemin sudah memikirkan semua ini dari awal.

"kau telat menyadari nya hampir 3 bulan, trimester pertama bahkan sudah hampir berakhir dan kau baru melakukan check up saat sudah berusia 4 bulan? kau sudah hamil sejak bulan juli chan, astaga sudah lama sekali. sekarang sudah bulan desember."

"memang benar aku telat menyadarinya karena sebelumnya tidak ada morning sickness yang kurasakan kecuali saat trimester pertama hampir berakhir. ya tepatnya 3 bulan itu."

"untung saja belum terlambat! bagaimana jika kau baru menyadarinya ketika dia sudah hendak melihat dunia?! wah, itu pasti akan viral. akhh–."

jeno mencubit lengan jaemin ketika mendengar sahabatnya itu mulai berbicara melantur, "jangan dengarkan dia chan, hanya membuat telinga berdarah saja."

"ya! aku tadi bukan sedang bernyanyi, aku tahu suaraku ini jelek yang jika bernyanyi akan membuat telinga seseorang sakit mendengarkannya. lagipula kau bisa menutup telingamu jika tidak mau mendengar suaraku." ucapnya ketus sambil menatap sinis ke arah jeno.

"aku menyesal mengajakmu untuk ikut pulang ke korea, niatmu padahal untuk berlibur tetapi malah terlibat urusan orang lain, dimana itu sepupuku sendiri pula!." sahut jeno tak kalau ketus.

"kau benar benar ya lee jeno!."

"kalian benar benar cocok." sahut haechan ditengah melihat sepupu dan sahabatnya saling beradu mulut.

jaemin dan jeno menoleh menatap haechan, satu dari arah kanan dan satu dari arah kiri, "mworagoyo?! (apa katamu)." jawabnya sehentak.

"ya, kuharap kalian berjodoh."

••

about mark lee nya bisa besok atau dua hari lagi ya yorobun~.

btw terimakasih yang udah mampir trus pada vote dan komen😭🤙🏿, sayang kaliannn semuaa.

semoga project markhyuck itu benar adanya ya walopun blm di konfir sama esem

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

semoga project markhyuck itu benar adanya ya walopun blm di konfir sama esem. btw selamat pagi, 4:05 am.

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now