tba-38; awal baru, lagi?

15.8K 1.3K 266
                                    


happy reading🦁🐻

••

haechan terduduk lesu dengan pakaian hitam di kursi roda yang memang telah disiapkan untuknya, karena memang efek kelahiran cecar itu berjangka panjang, membuatnya semakin drop dan tak kuat berdiri.

malam itu juga, yeji membawa haechan untuk kembali ke seoul, mayat cucunya juga telah proses dan sekarang akan segera menuju proses lebih lanjut.

bisa haechan lihat karangan bunga yang berjejer dengan foto bayi ditengahnya yang sudah tertidur pulas, seperti sangat nyaman dan tak mau bangun dari alam mimpinya.

soohyun ada disana, setelah mendapat kabar tentang kematian cucunya dari sang istri, ia segera menunda banyak jadwal yang untungnya itu tidak terlalu penting dan masih bisa diwakili oleh sang manager.

diluar banyak kerabat, para pekerja dari perusahaan juga, jeno pun memutuskan pulang untuk ikut mengantar keponakannya, jaemin juga datang bersama jisung dengan trolinya.

seseorang datang ke pintu masuk yang didalamnya ada haechan dan mark, sedangkan jaemin dan jisung berada diluar. "haechan."

jeno ada disana datang menghampiri agar mereka dapat melihat lebih baik satu sama lain, ia duduk merendah agar dapat memposisikan tubuhnya sejajar dengan haechan.

"semuanya akan baik baik saja." ucap jeno tersenyum lalu berhambur memeluk haechan.

"hiks.."

air mata itu datang lagi, entah sudah berapa kali ia berusaha menahan tangisnya, tapi itu.. haechan benar benar tidak sekuat itu.

jeno perlahan mengusap punggung sepupunya, berkali kali mengucapkan kata bahwa semua akan baik baik aja, tapi haechan tak pernah bisa hanya tenang karena hal itu.

bagaimana bisa dia melihat anaknya yang bahkan belum bernafas barang satu detikpun ketika lahir kedunia.

"kau masih punya banyak kesempatan untuk hamil lagi, atau nanti ajak saja jisung untuk bermain dirumah mark hyung.., aku akan mengantar jaemin dan jisung kesana.." ucapnya sambil mendongak melihat mata haechan yang sudah sembab.

"jangan menangis lagi, kalau dia ada disisimu sekarangpun, itu berbahaya bagi kondisinya. jangan semakin terlarut."

haechan hanya mengangguk ngangguk mengerti, menundukkan sedikit wajahnya dengan tisu yang dia bawa, haechan mengusap air matanya setiap kali itu bertetesan jatuh membasahi pipinya.

mark sebenarnya tidak tega melihat keadaan haechan, tapi ia tahu kalau keberadaannya.. memang akan masih menganggu istrinya itu karena semua yang telah ia lakukan.

saat sampai di rumah lee kemarinpun, haechan hanya tidur disofa karena saking lelahnya, membiarkan dan tak mempedulikan mark.

kemudian mark mengalihkan atensinya pada pemuda tinggi berjas hitam dengan seorang wanita dan anak kecil digendongannya, anak kecil yang selalu mark sayangi.

ya itu chenle, chenle di gendongan imo jung dengan sungchan disampingnya sedang menatap haechan yang bergelut dengan isak tangis dan kesedihan.

mereka, sungchan, chenle dan imo jung baru sampai di seoul hari ini, hanya untuk mengantarkan chenle kembali pada orang tuanya, setelah mark terpaksa meminta bantuan untuk menahan chenle di yeongheung sebentar.

sungchan menarik chenle kedalam gendongannya, membawa untuk mendekati haechan setelah ditenangkan oleh jeno.

"mommy."

haechan menoleh ke sumber suara yang tak asing lagi ditelinganya, ia bahkan melupakan chenle karena perasaannya yang belum membaik, tapi sekarang setelah melihat dia lagi, rasanya.. benar benar seperti ada pelangi yang menghiasi derasnya hujan.

Tobealone • markhyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang