tba-29; insiden

14.1K 1.4K 311
                                    


happy reading🦁🐻

••

"lebih baik kita pulang, percuma saja kemari."

"aku mau bertanya tentang kabar haechan, jeno–ya.."

jeno hanya menghela nafasnya saat jaemin lagi lagi kembali menginjakkan kakinya dirumah ini, rumah mark dan orang tuanya. padahal hplnya sudah dekat, tapi jaemin sangat keras kepala.

beberapa hari ini kontraksinya sudah muncul tapi kata dokter belum ada pembukaan sama sekali, jeno yang sebenarnya sangat khawatir itu mencoba meyakinkan jaemin dengan embel embel akan ada kabar. namun apa? tak pernah terjadi.

wanita itu keluar dari pintu rumah mempersilahkan keduanya masuk dan kebetulan mark pulang kerumah hari ini karena lelah akibat menyelesaikan recording dan photoshootnya kemarin.

"duduk dulu, akan aku panggilkan mark."

jeno dan jaemin duduk di ruang tamu, beberapa saat kemudian, mark turun dari anak tangga menyusul mereka.

mata pandanya yang terlihat sangat jelas, seperti orang yang benar benar kurang tidur. namun hal itu tak memungkiri jeno dan jaemin bisa berbelas kasihan padanya. 

"kalau kalian hanya datang untuk bertanya tentang si sialan itu, lebih baik kalian pergi." mark lebih dulu membuka pembicaraan seraya menyenderkan punggungnya pada sofa hitam empuk, menghela nafas panjang.

"kau tau kabar istrimu?." tanya jeno mencoba menahan emosinya.

"haechan itu sedang hamil, apalagi sambil mengajak chenle. siapa yang merawatnya? dia bahkan tak bawa uang sepeser pun."

"bisa tidak kalian stop membicarakannya?! aku lelah." mark dengan suara kerasnya membentak kedua orang itu.

"kau gila? bagaimana bisa membiarkan nya terlantar seorang diri dengan anak kecil? kalau dia kenapa napa bagaimana?." jaemin kembali berbicara.

"jeno, tutup mulut kekasihmu ini."

"kau yang seharusnya menutup mulut dan membuka mata tentang apa yang terjadi. sebenarnya kau ini dirasuki apa?."

"well, aku tidak peduli. lebih baik kalian pergi."

mark yang terbangun dari duduknya, ditarik oleh jeno yang merasa kesal. ia seakan tak peduli dan melupakan masalah ini, belum ada kabar dari sepupunya itu sampai saat ini.

jaemin yang masih terduduk pusing melihat keduanya yang pasti akan bertengkar. ia memang sangat cemas mengenai haechan yang belum ada kabar.

"lepaskan." ucapnya tenang.

"dasar brengsek." jeno menghantam mark dengan deretan kepalan jari tangannya hingga tersungkur dilantai.

bisa dilihat, pukulan itu bukan main main, pipinya memerah, sudut bibirnya berdarah walaupun tak banyak tapi itu nyeri sekali jika dapat dirasakan.

jeno bukan orang yang bisa tahan dengan emosinya, sekalipun ia mengubah topik agar itu reda, tapi ujung ujungnya pasti akan menyebabkan pertengkaran seperti ini.

jeno semakin brutal, ia menarik kerah baju mark yang keadaannya masih tersungkur, lalu mengarahkan kepalanya ke hand rail tangga, yang lagi lagi membuat dahi nya berdarah.

yeji yang datang dari arah tangga, dengan cepat menghampiri keduanya, bersamaan dengan jaemin yang ikut terbangun lalu menarik kemeja yang jeno kenakan.

"kau pantas masuk penjara!." teriaknya.

mark dengan sudut mata tajamnya, bersiap dengan kepalan tangan yang berisi patung hiasan kecil yang itu adalah hiasan tangga rumahnya.

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now