tba-15; adik untuk chenle?

27.5K 2.4K 112
                                    


happy reading 🦁🐻

••

dua minggu sudah haechan tinggal di rumah mark.

semuanya kembali normal setelah kejadian dini hari dimana chenle terbangun dari tidurnya lalu menangis kencang membuat kedua orang tuanya terbangun.

yeji juga baru tahu keberadaan haechan dan chenle yang disuruh mark untuk tinggal bersama saja setelah berpulangnya chenle dari rumah sakit.

sore ini haechan dijanjikan oleh mark akan mengantarnya ke apartemen untuk berberes beres bajunya dan mengambil beberapa barang barang milik chenle juga.

mereka diantar oleh mobil milik mamanya, yang sekarang sudah sampai dan terparkir di basement bawah apartemen cheong–yang.

baru seminggu ia meninggalkan apartemen ini tapi rasanya sangat rindu sekali.

"kau akan membawa apa saja?." tanya mark seraya melihat lihat isi apartemen haechan yang ia baru tahu haechan itu pindah dari apartemen lamanya di gyeong-ju

"aku akan membawa pakaian dan barang barang lainnya," sekarang haechan memasuki kamarnya diikuti mark, mencoba mengambil koper besarnya diatas lemari tapi tidak bisa karena terlalu tinggi, "sini aku yang ambil." mark mengambil koper itu dengan mudahnya.

"ya! tinggi kita itu sama, kau ingin berlagak keren ya didepanku!." ucap haechan ketus.

"tanganku panjang, tanganmu pendek. tinggi kita sama, tapi jangan samakan ukuran tubuh yang lain juga." tukas mark sambil membuka lemari didepannya.

"aku masukkan yang mana saja ini?." tanyanya.

"semuanya hyung, tapi sisakan setidaknya lima baju lah, celanaku lipat juga ya."

"tidak tahu diri sekali, tadi mengataiku, sekarang menyuruh nyuruh."

"hey, siapa yang awalnya menawarkan akan membantuku membereskan barang barang ke apartemen?." haechan mencoba membela dirinya.

"yasudah iya!," jawabnya dengan nada seperti tidak ikhlasnya itu, "yang rapi ya hyung, aku akan membereskan baju chenle dulu." ucapnya sambil membuka lemari ke dua yang berisi pakaian milik chenle.

mereka masing masing mengerjakan yang sudah dibagi bagi tadi, agar lebih cepat. haechan itu tidak bawa baju kemarin, jadi beberapa hari kemarin dia memakai baju milik mark, kenapa dia tidak mengatakan saja untuk diantar ke apartemen? karena haechan lagi lagi, tidak enak mengatakannya.

setelah tangisan chenle pagi buta itu, keesokan harinya chenle dan haechan hanya bermain di kamar mark.

chenle itu kalau sudah nyaman dengan satu kamar akan tetap tidur disana. di apartemen dulu saja karena sudah terbiasa tidur dengan haechan, ia jadi tidak mau tidur dikamarnya sendiri.

alhasil chenle juga memaksa mommy nya itu untuk tidur dikamar daddy nya saja. walaupun mark akan tetap tidur disofa.

haechan yang tidak enakkan, selalu membujuk mark untuk tidur dikamar lain saja, tapi ia tidak mau. wah memang, ayah dan anak sama saja, tidak suka dibujuk dan akan tetap pada pilihannya. haechan jadi suka kesal sendiri.

atensi mark sekarang teralihkan ketika menutup koper yang sudah berisi penuh dengan pakaian haechan itu dengan sebuah foto bayi yang digendong haechan, bayi yang masih berwarna merah.

"tampan sekali anak daddy." tukasnya sambil mengelus bingkai foto itu.

"kau sedang apa?." tanya haechan berbalik.

"ah, ini, ini chenle?."

"iya. itu dia baru berumur 1 hari. masih merah juga kan kulitnya."

"coba saja aku bisa bersamamu saat itu..," gumamnya yang bisa didengar oleh haechan, "siapa suruh menghilang tanpa kabar."

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now