tba-45; anemia

12.7K 1.1K 126
                                    


happy reading🐯🐻

••

mark pov.

semua orang menganggap diriku adalah manusia tak berguna, manusia dengan segala hal buruk dan kebrengsekkannya. aku hanyalah manusia yang melihat suatu hal dengan sebelah mata, berakhir menciptakan berbagai masalah dan menyakiti orang yang aku cintai.

masalah apa saja yang telah ku perbuat? banyak sekali. apa ada yang masih ingat ketika aku menyuruhnya menggugurkan darah dagingku sendiri? bersetubuh dengan orang lain, memaki anakku sebagai sampah tak berguna. itulah definisi dimana aku benar benar tak menggunakan kedua mata dan otakku untuk memandang kedepan.

sebagai putra tunggal dari kedua orang tuaku dan menjadi anak laki laki tangguh, bersikap dewasa adalah tuntunanku. aku harus dewasa dalam menyikapi masalah, terlebih itu adalah masalah yang kuciptakan sendiri.

tapi tidak semudah itu, aku benar benar payah. semua umpatan dan konsekuensinya–sudah aku terima. aku sudah mendengar penuturan orang orang yang mengumpatiku, layaknya seperti 'anjing' benarkan?.

namun sekarang itu terjadi lagi, aku ternyata belum sepenuhnya dewasa. aku manusia bodoh yang dilahirkan untuk menciptakan masalah saja. menjadi manusia tidak peka dan terus menerus menggelar sesuatu yang buruk.

haechanku, lee haechan. seseorang yang manis dan sejajar denganku, mahkluk yang paling aku cintai. namun, bodohnya, aku pernah menyianyiakan segala sesuatu yang sudah ia pertahankan. menyelingkuhinya, contohnya.

hari ini, menjadi hari terburukku, lagi, setelah kehilangan bayi perempuanku 1 tahun yang lalu. juluki saja aku si bodoh atau umpati lagi.

haechan–terbaring kaku di lantai kamarku dengan deru tangis chenle yang mengisi kepengapan didalam kamar. aku menemukannya hari ini tak sadarkan diri lagi, setelah sesaat aku tinggalkan untuk pergi ke perusahaan agensi.

dengan otak dangkal ini, aku langsung berpikir cepat dan berlarian menggendong haechan kedalam mobil untuk segera bergegas ke rumah sakit. mama, papa, semua ku telepon untuk menyusul datang.

"anemia, kekurangan vitamin b12. vegetarian?." tanya sang berjas putih kepadaku, di ruangannya seorang diri.

aku sudah tak bisa berpikir jernih. awalnya kukira karena hanya kelelahan, tapi tidak. ini lebih serius dari sebuah kata 'kelelahan'.

haechan memang menjadi vegetarian sejak berbulan bulan lalu, setiap sabtu–minggu, aku dan dia selalu lari pagi dan sore mengelilingi lingkungan rumah rumah disekitar. haechan tak pernah makan daging lagi, hanya pucuk pucuk hijau berbagai jenis yang menjadi asupan tubuhnya.

aku senang awalnya, menjadi vegetarian memang tidak buruk, tapi mungkin hari ini–tuhan memperingatkan haechan tentang batas kemampuan tubuhnya dalam mengelola makanan makanan sehat yang ia konsumsi.

"kekurangan protein, kepadatan tulang berkurang. sejak kapan ia tak pernah mengkonsumsi daging?."

"sudah sekitar 5 bulan."

"5 bulan? berarti jalan ke setengah tahun. ini berbahaya tuan, kalau kau tidak peka terhadap ini sejak awal, penyakitnya akan memburuk lagi."

"aku harus melakukan transfusi darah dengan memperhatikan hasil laboratorium setiap minggunya."

transfusi darah? aku bahkan tidak pernah berpikir sampai disana. bagaimana bisa selama 5 bulan ini, aku membiarkannya hidup dengan pola yang buruk seperti itu?.

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now