tba-26; haechan's nightmare

16.4K 1.5K 270
                                    


happy reading🦁🐻

••

dokter minho melepas masker dan berjalan keluar dari arah ruangan ugd.

ia membawa mark kedalam ruangannya untuk memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. apalagi pikiran mark yang sudah tak karuan memikirkan banyak hal yang semakin membuatnya merasa bersalah.

"ini baru trimester 2 dan aku benar benar baru mendapatkan pengalaman ini," kemudian dokter minho mencoba berpikir lagi untuk menelaah kata kata yang tepat.

"tadi aku melakukan ctg dan tingkat kontraksi. hasilnya lumayan tinggi dan membuatku was was karena bayi kalian bisa saja lahir tiba tiba. kontraksi ini menekan janin untuk segera keluar dari rahim ibunya, ditambah kasus haechan yang seorang male pregnant,"

"biasanya ini terjadi pada usia 7 bulan atau 8 bulan, namun sekarang terjadi pada haechan dimana jelas jelas usia kehamilannya baru menginjak trimester kedua,"

"aku sudah memberi obat penguat paru paru pada bayinya, wanti wanti saja jika nanti bayinya akan segera lahir, tapi aku berjanji akan membuatnya semakin lama berada didalam perut ibunya,"

"kumohon mark, lebih perhatikan haechan. aku tidak yakin jika bayi kalian ini benar benar lahir, apakah bertahan lama atau tidak. umurnya masih sangat rentan, anggota tubuhnya bahkan belum lengkap sempurna. memang ada kasus lahir prematur tapi itu sering terjadi pada usia 7-8 bulan."

"beritahu aku, apa yang harus aku lakukan." ucapnya setelah kembali memikirkan penjelasan dokter minho tadi.

"tolong semangati dan terus berada disampingnya. hasil ctg ini akan selalu keluar setiap pagi, bila kontraksinya belum hilang, maaf tapi aku belum bisa membiarkan haechan pulang, ia harus bedrest sampai waktu yang tak bisa ditentukan."

dokter minho mengangguk ngangguk mengerti bagaimana keadaan sekarang dengan melihat keadaan mark yang sudah kacau juga, "kau pasti bisa. bayi kalian adalah anak yang kuat, sebisa ku, aku berjanji tidak akan membuatnya pergi lagi."

diakhir pembicaraan mark yang menghembuskan nafasnya itu tersenyum mencoba menampilkan kepercayaan dirinya lagi, "terimakasih dok. aku mohon pertahankan keduanya."

kemudian ia berdiri menuju pintu keluar, dengan wajahnya yang sudah lesu tak karuan, menghela nafasnya pelan lalu sesegera memasuki ruangan inap haechan.

haechan yang dilihatnya tertidur dengan infus ditangannya, ia mendekat, duduk di sebelah kiri istrinya itu, dengan banyak sekali alat alat medis berada dibelakangnya.

ia menautkan tangannya dengan tangan haechan, membawanya mendekat, mencium punggung tangannya tenpa henti, memberi kehangatan dengan gesekan antara keduanya.

mark bingung sekali tentang bagaimana cara untuk menjelaskan kondisi saat ini tentang bayi mereka kepada haechan, ia takut istrinya itu akan semakin drop jika mendengar berita ini.

ketika pautan tangannya seperti dibalas namun berbeda oleh si manis yang sedang seperti menggeliat bangun itu, mark segera mengalihkan atensinya pada haechan.

"hei sayang, tenang.. jangan banyak bergerak dulu."

haechan yang kembali dengan wajah merajuknya tanda ingin menangis, mark semakin mendekatinya, "kenapa? kenapa menangis, hm?."

"hiks.. hyung perutku sakit." genggaman tangannya pada mark ia remas untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"iya remas saja sampai sakit nya hilang. tahan ya, ini hanya akan sebentar." walaupun sebenarnya ia tidak tahu pasti kapan itu akan terjadi.

Tobealone • markhyuck [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu