tba-54(bonchap); sandiwara berujung perdebatan

18.1K 1.1K 245
                                    


happy reading🐯🐻

••

laki laki yang sedang berbadan dua dengan tangan menyandang pungggungnya sendiri akibat nyeri yang teramat sangat. berjalan jalan santai di sore hari bersama sang suami yang sejak beberapa hari ini disibukkan sendiri oleh ponselnya.

sang lelaki pengagum handphonenya sendiri itu seakan tak mengiringi gerak arah jalan istrinya didepan. ia terus tersenyum senyum sendiri bak orang gila ditempatnya. tak memperhatikkan keberadaan orang orang disekitar yang memang hanya lewat oleh angin.

haechan menghela nafasnya pelan. menetralkan rasa lubuk hatinya setenang mungkin. kehamilan ketiganya ini sangat menyusahkan. perkiraan si jabang bayi laki laki–anak ke lima mereka yang akan lahir dalam waktu 2 minggu lagi.

haechan keringat dingin saat kontraksi itu datang. entah ini kontraksi palsu atau asli. tapi denyut denyut rasa nyeri dan sakit itu datang bersamaan. semakin merasa susah ketika sang suami tidak mau memijit bahkan hanya kaki kanannya saja, haechan sudah bersyukur.

"hyung..."

mark tersadar akan perhatiannya pada ponsel dengan 3 kamera mirip boba itu. mendekati haechan dengan tangan kiri sebagai ringkukan punggung, sedangkan tangan kanannya mengelus area bawah perutnya yang berkedut kencang akibat tendang bayi mereka.

"sudah sore. kita sudah berputar 5 kali. kasihan anak anak dirumah bersama wendy nuna."

haechan tak menghiraukan ucapan mark. ia seakan menautkan tangannya dengan tangan sang suami. dirematnya tangan mark saat tanda tanda kontraksi itu kembali datang. dan.. benar saja, itu memang terjadi.

"sakit sekali, hm?." istrinya menggeleng pasti.

tapi gelengan itu bukan untuk membuat mark tidak khawatir terhadap kondisinya. hanya saja, haechan rasa ingin seperti ini saja. bukan modus. tapi apa daya? setelah renggangan kedua tangan itu. ia membalikkan diri.

"aku mengecek ponsel dulu." lalu berlalu menjauhi haechan lagi.

tak sadar, matanya memanas, mengeluarkan air mata. ditambah dengan kontraksi itu lagi lagi datang. sialan sekali. sudah sakit hati, sakit fisik pula.

"aku juga butuh perhatian." sedihnya.

,

haechan memasuki rumah itu lebih dulu setelah berpamitnya wendy tadi karena hari sudah semakin gelap. matahari sudah mulai tenggelam dan sekarang tugas bintang silih ganti menerangi langit. haechan mengendus kasar. anak anaknya belum mandi.

minjee, naeun dan donghyuk duduk diatas sofa dengan kartun pada tv yang menyala. kartun kartun settingan dengan script itu. suara suaranya yang menganggu, membuat rasanya haechan emosi  karena ia sedang sensitif sensitifnya saat ini.

"hyung, tolong mandikan mereka bertiga ya." haechan menetralkan nafasnya yang mulai tergesa gesa lagi. ia benci ketika organ didalam sana membuat tanda tanda kontraksi itu akan datang.

mark memincing didepan pintu kamar mereka, melirik haechan dari jauhan pandangan terhadap ponsel sialan itu.

"aku lelah. kau saja yang mandikan. ah iya, aku makan dulu."

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now