tba-25; 💔

16.6K 1.5K 328
                                    


happy reading🦁🐻

••

soohyun memijat pelipisnya. dengan masih berkemeja kantornya, rasanya ia ingin sekali membuang salah satu guci kaca di lantai untuk melampiaskan amarahnya.

soohyun dan yeji baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya. tapi sampai di rumah, bukannya kedamaian melihat anak dan mantunya itu sedang bermesraan dengan kebahagiaan tetapi isakan tangis dan masalah yang muncul.

ditambah lagi memikirkan cucunya-chenle yang masih kecil, yang masih tidak mengerti dengan situasi dan keadaan yang terjadi saat ini.

dimalam itu, soohyun-selaku kepala keluarga membuka pembicaraan sengit antara mark dan herin yang sekarang sama sama sedang menundukkan kepalanya sedikit menghindari kontak mata ayahnya. malam itu, ia benar benar mengintrogasi keduanya, tentang apa yang sebenarnya terjadi.

haechan sudah menangis berhari hari memikirkan masalah ini sendiri, entah berapa helaian tisu sudah yang menjadi gulungan air mata tangisnya. ia benar benar stres, semakin stres memikirkan masalah rumah tangganya yang belum genap berjalan satu tahun itu.

entah apa sebenarnya rencana tuhan untuk hidupnya, ia ingin sekali terbebas sekali saja dari beban apapun. ia sangat ingin hidup bahagia seperti orang lain.

yeji malam itu mencoba menenangkan haechan yang sudah tersedu sedu sambil mengingatkan calon bayi keduanya. chenle yang melihat mommynya menangis hanya bermain sambil terlihat lesu dengan robot robotannya.

"cepat katakan lee minhyung, apalagi pembelaanmu sekarang?."

"aku memang memiliki hubungan dengan herin." satu kalimat yang membuat soohyun ingin sekali mendaratkan telapak tangannya yang sudah memanas di pipi anak semata wayangnya itu.

"jelaskan. aku ingin mendengarnya lebih jelas."

"aku memang memiliki hubungan dengan herin. tapi setelah aku kembali ke korea, aku memutuskan lost contact dengannya. aku sudah berniat kembali kepada haechan."

"apa kau tidak puas membuat masalah terus silih berganti? kau bahkan tidak ingat dengan haechan dan anak kalian?."

"papa, maksudku bukan begitu, aku hanya mencoba menghibur diriku."

"menghibur diri dengan membangun sebuah hubungan diatas penderitaan orang lain? apa kau benar benar anakku?." memutar bola matanya yang mengartikan ia sudah sangat lelah.

di lantai dua, haechan yang masih menangis dengan yeji disampingnya yang sudah tak habis pikir lagi.

"haechan-ah, tenangkan dirimu dulu. aku tidak mau perutmu menjadi kram atau terjadi sesuatu pada bayimu." mohonnya dan haechan yang mengangguk ngangguk.

dipikiran haechan telah terbayang bayang rumah tangganya yang akan hancur, apalagi jika mengingat setiap kejadian manis antara mark dan herin beberapa hari kemarin.

walaupun mark melakukan itu, jujur didalam benaknya, ia sangat risih dan tidak suka. keberadaan herin disini benar benar menganggu pikirannya apalagi setelah melihat haechan menyaksikan aktivitas keduanya.

"apa nanti aku harus cerai dengan mark hyung?." sambil menepis air matanya yang kembali membasahi pipi itu.

"tidak! jangan berpikiran terlalu jauh seperti itu, aku pastikan semua akan baik baik saja. suamiku akan mengurus mark dibawah dengan baik."

kembali pada situasi dibawah, sekarang soohyun mengganti atensinya pada wanita dengan rambut coklat nya ini, dengan pakaian yang tidak terlalu sopan, baju crop top dan bawahan celana pendek, lagi.

Tobealone • markhyuck [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant