tba-30; the clinic

12.9K 1.3K 68
                                    


happy reading🦁🐻

••

ini sudah sedikit lama sejak hari hari dimana haechan belum ada kabar sama sekali berlanjut dengan kegiatan baru mark dengan jadwal jadwal nya yang terbilang cukup padat.

haechan memasuki kehamilannya yang kelima bulan akhir, entah kenapa ia kembali merasakan dan cepat sekali kelelahan, sering merasakan nyeri dan kram yang tak wajar namun bisa ia tahan.

chenle juga tumbuh sedemikian dan semakin pintar tiap harinya, ia selalu bermain dengan imo jung, bibi dari sungchan, yaitu hyoyeon.

saat sungchan dan haechan sangat sibuk dengan urusan restoran, chenle akan dititipkan ke imo jung di rumahnya. disana chenle akan bermain dengan binatang binatang lucu, seperti kelinci, anak anjing dan ikan ikan hias.

sungchan dan haechan juga merasa lega dan aman karena bisa melakukan pekerjaan mereka tanpa memikirkan chenle yang akan sendiri dan kesepian bila banyak pengunjung yang datang ke restoran.

siang ini, restoran itu sedang ramai ramainya pembeli, haechan yang mengantar makanan lalu sungchan yang mengolah didapur, sedikit kewalahan karena sungchan tak mempekerjakan seseorang.

"aku ingin satu set guun jang-eo, dimeja 12a."

setelah melakukan pembayaran, struk itu akan haechan tulis dengan mejanya, lalu menginstruksi sungchan untuk membuat pesanan selanjutnya.

walaupun tidak terlalu panas tapi haechan selalu merasa tak enak karena badan dan perutnya yang membulat.

karena ramai ramainya pun, ia juga sering kelupaan makan siang dan meminum obat juga vitaminnya, namun haechan tak pernah mempedulikan itu dan melanjutkan pekerjaannya.

hari ini dengan cuaca yang mendung, sakitnya itu kembali muncul, rasa nyeri, kram dan lainnya, haechan yang tak tahan berlarian ke arah kamar mandi disebelah kiri.

"sshh.." ia menutup kamar mandi itu rapat rapat, berharap tak ada yang mendengar.

"kenapa sakit sekali–," haechan mendongak sedikit ke arah bawah saat membuka celananya, "da..darah?." sungguh, sekarang haechan panik bukan main.

sungchan yang mendengar suara pelanggan didepan segera melepas apronnya yang tak terikat, menemukan deretan pelanggan yang sedang mengantri.

"maaf, apakah kalian sudah lama menunggu?." tanyanya sopan kepada pelanggan.

"tidak, kami baru saja datang.. tidak ada orang disini, jadi kami hanya diam dan menunggu."

sungchan mengangguk memohon maaf dan memberitahu untuk menunggu lagi saja dimeja sambil melihat lihat menu.

haechan tak pernah seperti ini sebelumnya, meninggalkan area kerjanya tanpa memberitahu sungchan. melirik ke sebelah kiri, ia melihat pintu toilet tertutup, dan pikirnya pasti haechan ada disana.

"haechan hyung.." tak ada jawaban dari dalam, "haechan hyung apakah kau didalam?." sungchan mengetuk pintu beberapa kali.

karena tahu toilet itu tak ada kuncinya, dengan keberanian, sungchan membuka pintu itu dengan sangat hati hati.

alangkah terkejutnya bukan main, mendapatkan haechan dengan darah yang memenuhi kloset duduk putih disana, bajunya juga yang awalnya bersih tak bernoda, sekarang berwarna merah pekat seperti itu.

sungchan yang panik menghampiri segera haechan, "hyung? ada apa? ada yang sakit?."

"perutku..," sungchan yang mengerti langsung berlarian ke arah meja, mengambil teleponnya untuk memberitahu bibi imo.

Tobealone • markhyuck [END]Where stories live. Discover now