4. Them

26.6K 2.3K 171
                                    

Welcome back sist and bro. Takut ada ayah-ayah juga di sini kayak gua wkwk.

Nambah cakep sumpah gaboong kalo ada niatan buat vote dan spam comment dulu.

Selamat membaca, ayah bunda.

*****

"ADUH GUSTIII!! GHEA!! BANGUN, GHE!!" jerit Princess beberapa kali ia mengguncang bahu dan menampar pelan kedua sisi pipi tirus gadis itu, berharap secepatnya Ghea akan tersadar.

Sementara itu, Bygail malah ketagihan menonton atraksi yang ditunjukkan oleh Lizzie. Dia terkekeh sambil bersenandung ria. "Nang-ning-ning-nang-ning-nung. Seru anjir, berasa lagi nonton topeng monyet, sayangnya gue lagi kagak bawa duit receh."

Di seberang sana, orang pertama yang tentu membuat Berkibah berdecak kesal akan kehadirannya di area depan kelas. Sudah pasti adalah seorang laki-laki dengan julukan Black and Yellow, panggilan yang paling sempurna untuk menggambarkan seorang Calvin Juliando Lumintang. Hitam kulitnya, kuning giginya, tepat sasaran! Untung saja semua masih dapat ketolong dengan harta melimpahnya milik keluarga besar. Keberadaannya di antara keenam teman lainnya hanya bagaikan sebuah butiran pasir yang tersesat di kumpulan berlian.

Kehadiran seorang lelaki bernapas bau jigong itu diikuti oleh kedua teman lainnya dengan raut wajah yang tidak kalah khawatir. Abisatya Rasega, lelaki manis bernetra sipit yang mempunyai segudang mantan, lusa lalu baru saja ia memutusi Bygail secara sepihak. Sebenarnya Bygail pun masih belum bisa terima dengan keputusan Abi, masa iya lelaki tersebut berkali-kali memutuskan hubungan dengannya hanya karena dadanya yang kian makin tepos? Yang benar saja!

"Lo sama sekali nggak ngebantu tolol!" Tak tahan dan dirasa kehadiran Calvin yang sama sekali tidak berguna, Abi langsung mendorong lelaki tersebut hingga jatuh tersungkur lalu mengaduh kesakitan. "Emang udah paling bener, lo tiduran di lantai aja."

Abi mengalihkan pandang ke arah mantan terbarunya. "Kenapa lagi lo? Cemburu?" celetuk Abi tiba-tiba pada Bygail, berhasil membuat gadis itu bergidik ngeri lalu memasang raut wajah ingin dikasihani. "Sok! Emangnya salah gue perhatian sama Ghea? Lagian dia sepupu gue, lah lo siapa?"

Semakin lama semakin tak tega rasanya Abi berlaku seperti ini. Lelaki itu membesarkan tekadnya untuk mengungkapkan sesuatu. "Umi mau balikan?" Nada suaranya seketika berubah drastis, panggilan sayang itu mulai kembali terdengar. Bygail mengangguk kecil. "LAH? AYO UMIIIII!!"

Udah deh, balikan aja. Daripada nanti makin gila.

"Beb, kamu kenapa?" Dibuat heran dengan tingkah laku kekasihnya yang kini entah tengah menjelma menjadi apa, lelaki dengan tampang wajah softboy itu pun juga jadi bingung mesti berbuat apa. Happy Laskar Asmara, anak laki-laki tunggal kesayangan mama-papa. Konon katanya sih, saat baru keluar dari perut sang mama, bayi itu bukannya menangis namun malah tertawa terbahak-bahak. Maka dari itulah, dia diberi nama Happy. Dia juga merupakan pacar dari gadis yang saat ini tengah kejang-kejang.

Kembali lagi. Kini, keadaan di dalam semakin tak kondusif, teman-teman dari kelas lain juga ikut penasaran. Mereka berbondong-bondong memasuki kelas 12 IPS 1 dengan brutal, seakan ini adalah sebuah pertunjukan spektakuler yang sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja. Mereka juga sudah siap dengan masing-masing kamera ponselnya yang diangkat tinggi-tinggi. Lumayan katanya untuk bahan materi update di-snapgram.

"Ih, jangan kayak orang kesetanan gitu, dong, Beb. Aku malu banget." Perlu diingat! Hanya bagian luarnya saja yang bagus, dalamnya sih tetap tengil. Pacarnya sedang dalam kondisi darurat seperti ini saja masih sempat-sempatnya rasa malu itu datang.

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now