33. Night Ride

4.7K 484 6
                                    

Cihuy! Reward update nih buat yang nggak ngerayain national girlfriend day wkwk!

Yang jomblo ayuk vote dan komennya dipersilakan, kalo yang punya pacar wajib di-spam nggak si?

Selamat membaca, bunda.

*****

Matanya berbinar, kedua sudut bibirnya terangkat ketika melihat seorang perempuan yang memang menjadi tujuannya malam ini keluar dari pintu rumah, lengkap dengan dress-nya yang berkilau, riasan yang mencolok, tas yang ia sampirkan pada bahu, dan heels yang terlihat cocok kakinya.

"Wih, pacar aku udah rapi dan cantik banget, nih. Punya firasat mau dijemput night ride sama aku malem ini, ya?" tebak Azel saat Nathalie mulai berjalan ke arah motornya, namun dengan posisi kepala yang tertunduk menatap layar ponsel.

Terperangah mendengar suara itu, Nathalie pun menengadahkan kepalanya cukup dibuat terkejut saat seketika sudah terdapat Azel di hadapan matanya yang tengah menunggu kehadiran dirinya lengkap dengan motor hitamnya. "Azel? Ngapain malem-malem kamu ke sini? Hah apa? Night ride?"

"Iya, Nath. Mau kan nemenin aku night ride malem ini bareng anak-anak Gradivos yang lain?" ajak Azel mempersilakan Nathalie naik ke motornya. "Loh? Kok, nggak ngomong-ngomong?" Azel mengernyit tak paham dengan respons yang diberikan Nathalie.

"Biar surprise, lagipula keliatannya kamu udah siap banget, nih," jawab Azel masih dengan nada dan raut wajah cerianya. "Aku udah rapi begini buat berangkat kerja, bukan night ride sama kamu." Ternyata, emang Azel yang udah kepedean duluan kawan-kawanku semua.

"Hari minggu pun kamu masih masuk kerja, Nath?" Nathalie mengangguk ragu sebagai jawaban. "Besok paginya udah mulai sekolah lagi, loh, Nath. Jangan kecapekan kayak gitu, ya?" Untuk kali ini, Nathalie tak merespons. Entahlah itu memang tidak peduli atau fokusnya teralihkan pada hal lain.

"Tapi, buat hari ini dari pada kamu capek-capek kerja, mendingan kita seneng-seneng night ride rame-rame. Gimana, tertarik?" tawar Azel mengulurkan satu helm yang dibawanya kepada Nathalie, tak berhenti berusaha membujuk perempuan bertindik itu. Namun, lagi dan lagi tanggapannya selalu sama. "Yang lain udah pada nungguin tau, Nath. Mau, ya? Sekali ini aja, kok."

Nathalie masing diam tak bergeming pada posisinya, enggan menerima tawaran helm dari Azel maupun tumpangan motornya. "Nath, plis padahal jadwal photoshoot buat minggu ini udah aku kosongin, loh. Jarang-jarang juga aku ada waktu buat kita berdua. Kenapa selalu gak mau dengan alasan sibuk kerja?"

"Karena emang kenyataannya begitu, Zel. Aku sibuk sama kerjaan," pasrahnya namun kini dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya. Merasa risi, kah?

"Nath, aku tau ya hari ini kamu kedapetan shift jam sepuluh." Menyadari jika dirinya membalasnya juga dengan nada yang tinggi, Azel melunak kemudian. "Masih ada banyak waktu. Bisa, ya?" lanjutnya terus memohon mengingat sekarang jarum jam masih menunjukkan pukul delapan malam.

Diserang bertubi-tubi tanpa henti hingga akhirnya Nathalie menyerah, mulutnya seketika membisu tak dapat mengeluarkan kilahannya lagi saat Azel mulai membahas 'shift-shift-an karangannya yang sengaja dibuat'. Baiklah, Nathalie hendak menerima uluran helm itu, namun dengan cepat Azel menolaknya dan langsung memasangkannya tepat di kepala Nathalie.

"Liat, deh. Aku sengaja bawa jaket dua, biar kamu nggak kedinginan. Aku pasangin, ya?" Sejujurnya, melihat pakaian yang digunakan Nathalie pada malam ini membuat Azel resah, terlalu terbuka hingga kembali menampilkan ukiran tato-tatonya. Tidak sia-sia, dia membawa jaket lebih ternyata.

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang