12. Gagal?

11.9K 1.3K 80
                                    

Sesuai janji, update-nya sebelum tarawih.

Vote sama komennya jangan sampe ketinggalan tuh wkwk ketauan.

Selamat membaca, bunda.

*****

Semua perkerjaan dan tugasnya telah selesai, kini masih tersisa cukup banyak waktu untuk Ghea menyusul para sahabatnya tersebut di kantin.

Sampai di sana dengan senyum yang merekah, mendapati Berkibah dan Gradivos berkumpul bersama-sama seraya tertawa riang menikmati jajanannya masing-masing. Tidak lupa untuk ngerumpi pastinya.

"Mampus! Ini mah udah fix, lo gagal, Zel!" kekeh Calvin disertai gelak tawa teman-temannya.

"Syukur deh, berarti kamu sama Ghea udah bisa tenang, Bi," ucap Bygail mengelus tangan Abi.

"Iya, Umiii! Sekarang tinggal urusan Azel sama si Nurul aja. Biar tanggung malu sendiri lo, Zel!" sambung Abi membuat Azel berdecak. "Lagian sok ngide banget sih, mau aja lo dibegoin sama manusia-manusia biadab modelan kayak begini."

"Pada ngomongin apaan, sih?" Ghea yang sedari tadi merasa terkacangi pun membuka suara. "Kayaknya seru banget, sampe pada nggak nyadar kalo aku udah ada di sini."

"ADUH GUSTIII!" Sudah tahu kan itu suara siapa? Princess pastinya! Jangan bingung, memang di situ khasnya. Korban program makanan di TV lebih tepatnya! "Sibuk ngegibah sampe-sampe Incess bisa nggak nyadar kalo udah ada Ghea di sini!!"

Terkekeh ringan memaklumi, akhirnya gadis itu mendudukkan diri di sebelah Lizzie dan di hadapan Azel. Satu tangannya meraih sebuah mangkok berisi seblak bohay level 5 traktiran Alexa. Sedangkan pandangannya sendiri tak bisa lepas dari lelaki pemilik rahang tegas itu, hingga tak sadar kedua sudut bibirnya terangkat sempurna.

"Ini, loh, Ghe! Sekarang udah hari terakhir, tapi masih aja belum ada tanda-tanda si Azel bakal berhasil naklukkin hati Nathalie," jawab Tessa mewakili yang lain. "Tapi gimana, ya? Gue juga ngerasa bingung aja gitu sama tuh cewek satu. Ada yang sepemikiran?"

"Nah, akhirnya ada yang ngerasa juga!" seru Happy heboh, bisa dibilang juga dia paling lancar kalo udah urusan ngejulid sama Berkibah. "Menurut gue, nih, ya! Dia dibilang ansos-ansos banget sih enggak, tapi kerjaannya ngilang mulu anjir! Bahkan terkadang keberadaannya sampe dilupain sama kita semua, tapi sekalinya berinteraksi juga malah nyolot taik! Nggak sama kita, guru, satpam tetep aja kayak anak nggak disekolahin! Kalo dari hasil penelitian lo pada gimana? Kan katanya udah ngawasin 24/7? Masa nggak ada kesimpulan sama sekali?"

"Bukannya gitu, loh, Beb. Tapi dia kalo di dalem sekolah ya kelakuannya kayak gitu-gitu aja, kan jadi bingung sendiri kitanya." Kini Lizzie yang menyahut. Mendengar hal itu membuat Ghea tersenyum menyeringai, belum tahu saja mereka apa yang barusan dirinya dapatkan di bawah kolong meja Nathalie.

"Jujurly! Nathalie itu aneh, kalian kepikiran nggak, sih? Masa iya selama dua minggu dia dikejar-kejar sama Azel nggak ada rasa tertarik, baper, or something gitu? Orang gila apa, ya? Lagian cewek mana sih yang nggak mau diperjuangin sama Azel? Gue aja mau!" Akhir penuturan Alexa mendapat delikan tajam dari Kenzo, membuat gadis itu menyengir kuda memohon ampun.

Logan yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan seraya sibuk menghabiskan jajanannya pun akhirnya membuka suara, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru hingga mendapati Nathalie yang tengah mengantre di salah satu stan kantin. "Tuh! Tuh! Liat, bocahnya lagi ngantri beli siomay!!"

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now