15. Dating (1)

11.4K 1.1K 127
                                    

Chapter yang udah ditunggu-tunggu banget nih pastinya wkwk.

vote dan komennya jangan sampe ketinggalan, ya, bunda?

Diputer juga yuk lagunya, biar makin dapet feel dating-nya. Cihuy Azel Nathalie!

Selamat membaca, bunda.

*****

Di sinilah tempat Azel sekarang memijakkan kedua kakinya, di tempat yang sama pada saat dirinya mengantar pulang seorang perempuan yang saat itu tengah dalam keadaan kacau. Tapi untuk kali ini tujuannya bukan untuk mengantarnya pulang, namun menjemputnya untuk pergi kencan.

Tak dapat dipungkiri juga jika Azel tidak berani untuk menghampirinya sampai ke depan rumah Nathalie persis. Ya, lebih tepatnya depan gang. Entah apa yang tengah dilakukannya sekarang namun terasa aneh, seakan isi kepalanya ini dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya makin gelisah.

Akankah kencan pertamanya ini berjalan mulus dan lancar sesuai rencana? Azel menggigit bibir bagian dalamnya seraya menendang-nendang batu kecil guna menetralisir rasa gugup itu. Hingga tatapannya terhenti pada ponsel yang kini tengah menampilkan salah satu notes yang berisi list-list yang tadi sudah ia riset di internet bersama para anggotanya.

Things to do on the first date :)

1. Selalu senyum sampe bikin salting

2. Genggam tangannya seerat mungkin

3. Usahain untuk selalu bisa eye contact

4. Nanti kalo Nathalie makannya belepotan harus dielapin pake tisu

5. Pelukan?

6. First kiss? (usaha dulu aja, semoga direstui sama yang di atas)

"Lo pasti bisa!" gumam Azel meyakinkan dirinya sendiri. "Ini bakalan jadi first date yang sempurna."

Awalnya masih tenang, namun tiba-tiba tubuhnya bergetar seperti orang gelagapan, gigitan pada bibir bagian dalamnya makin kuat, dan tak lupa dengan keringat dingin yang sedari tadi mengucur tak ada hentinya. Sosok yang sudah ditunggu-tunggunya mulai menampakkan diri dengan berjalan menuju ke arahnya. Gimana nggak makin-makin, tuh?

Malam hari ini, Nathalie terlihat seperti seorang bidadari, amat berbeda dengan asli dan biasanya. Seluruh barang pemberian Azel yang tersimpan pada goodie bag besar berwarna putih tersebut digunakannya untuk menghiasi setiap bagian tubuh.

Mulai dari pakaian yang membalut tubuh rampingnya, long dress off shoulder berwarna putih itu berhasil mengekspos punggung paripurnanya dengan jelas. High heels mewah yang dirasa sangat cocok pada kaki jenjangnya, serta polesan make up dan berbagai macam perhiasan lainnya digunakan untuk menjadi pelengkap penampilannya malam ini.

"Hai?" sapa Nathalie mengembangkan senyumnya dengan sedikit mengangkat kain dari long dress-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai?" sapa Nathalie mengembangkan senyumnya dengan sedikit mengangkat kain dari long dress-nya. Sempat termangu sesaat, Azel pun mengangkat satu telapak tangannya lalu melambaikannya kaku nan ragu. "Hai juga?"

"Hei, santai aja kali. Nggak usah awkward gitu." Nathalie terkekeh mengingatkannya, membuat Azel refleks menggaruk tengkuk yang sebenarnya tak gatal sama sekali. Sial, ternyata perempuan bertindik itu bisa membaca pikirannya! "Hehe, iya."

"Ngomong-ngomong, ini kita naik motor?" tanya Nathalie menatap tidak biasa pada kuda baja hitam milik lelaki tampan di hadapannya ini. "Iya, gapapa, kan? Apa gue salah bawa motor? Harusnya bawa mobil aja atuh ya tadi? Kalo gue balik dulu bawa mobil gimana?"

"Eh, enggak-enggak!" Nathalie menginterupsi ketika Azel mencoba untuk melangkah berbalik dengan cara mencekal pergelangan tangannya. "Gak usah balik, lagian gapapa juga, kok. Yang paling penting perginya sama lo, kan, Zel?"

Tolong, berikan lebih banyak pasokan oksigen kepada Azel sekarang juga! Lihat, tangannya disentuh sekaligus digenggam oleh Nathalie! Oh, iya! Kalian juga harus percaya jika ini kali pertama perempuan itu memanggilnya dengan sebutan nama! Dan apa?! Dia bersyukur karena pergi kencan bersama Azel meskipun naik motor? Ini gila! Kencan pertamanya belum dimulai saja Azel sudah dibuat baper setengah mati duluan!

Tetapi Azel juga tidak bisa berhenti merutuki dirinya dalam-dalam, salah dirinya sendiri juga tidak mau mendengarkan apa kata teman-temannya. Bisa bayangin gak, tuh? Ngerasa baper sama goblok dalam satu waktu?

"Oke deh kalo begitu, mau langsung berangkat sekarang aja?" tawarnya berusaha untuk tetap tenang yang lalu dibalas anggukan oleh Nathalie. Namun agak terasa aneh, karena sedari perempuan itu menunjukkan batang hidungnya hingga saat ini, senyuman yang amat jarang dilihatnya tersebut tak hilang-hilang. Manis juga ternyata.

"Udah siap? Semuanya aman?" Motor hitamnya terasa sedikit goyah, maka Azel memastikan untuk terakhir kalinya pada Nathalie. "Sebentar."

"Agak susah, ya?" tanyanya sekali lagi makin merasa bersalah, ditambah lagi lewat kaca spionnya senyum manis yang sedari tadi diawasi Azel itu sudah mulai memudar dan lebih parahnya kini terganti oleh ringisan kecil.

"Sedikit, sih. Hehe," jawabnya tak yakin dan terus menerus mencari posisi duduk yang nyaman nan aman untuknya. "But, everything is fine. Kita bisa jalan sekarang."

Tanpa sadar, kedua sudut bibir Azel terangkat sempurna di balik helm full face-nya. Tak perlu berlama-lama, Azel segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Jika momentumnya dirasa sudah pas, maka dia tidak akan melewatkan kesempatan berharganya kali ini. Apalagi kalau bukan menambah kecepatan laju motornya secara mendadak demi dipeluk oleh Nathalie?

Ah, mengapa ekspektasi selalu berbanding terbalik dengan realita? Azel kira dengan mereka naik motor, tangan Nathalie akan melingkar di pinggangnya seperti waktu pertama kali bertemu dan mengantar pulangnya. Namun tidak untuk saat ini! Perempuan itu jadi sibuk sendiri dengan rambut dan dress-nya.

Calvin sesat!

Bahkan Azel sampai mencari jalan alternatif yang terkenal sepi demi bisa mengebut, dan akhirnya Nathalie akan melakukan pelukan persis apa yang diinginkan dan diharapkannya. Sebenarnya agak dag-dig-dug-der juga sih kalau jalan sama anak geng motor begini, apalagi jika tengah melewati jalan sepi pengendara seperti saat ini, takut tiba-tiba tamu tak diundang alias rival-nya muncul gitu? Tahu sendiri lah ya kehidupan geng motor itu sendiri seperti apa.

Bukannya memeluk, namun Nathalie malah jadi was-was sendiri. Berkali-kali ia menoleh menghadap ke arah belakang seraya masih sibuk dengan rambut dan dress-nya. Sekelebat ia mendengar dan melihat suara serta bayangan beberapa gerombolan motor yang membuntutinya. Siapakah mereka?

*****

11 Mei 2021.

Dating (1) masih berisi kekecewaan Azel karena nggak dipeluk Nathalie.

Dating (2) baru Nathalie beraksi jedar-jedur-jedor bikin kaget. Tungguin terus ya?

Anyway, ada yang bisa nebak gak siapa tuh yang ngikutin dari belakang wkwk?

Eh iya, ramadhan sebentar lagi berakhir, gua mau minta maaf ya kalo dari isi cerita ini ada yang menyinggung perasaan kalian atau ada kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak terhitung. Semoga bisa dimaafkan.

Terus kawal cerita ini sampe ending ya? Walaupun gua tahu prosesnya nggak akan secepat itu. tapi selalu diusahakan untuk selalu konsisten nulis. Bismillah.

Follow ig :
@nugraharzqy
@gradivosteam
@berkibah.ofc
@gazevallo
@nathxliez
@gheasega

Diketik 1020 kata.

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now