63. It's Done?

6K 634 809
                                    

Dari judul bab-nya saja sudah meresahkan ya bunda-bunda sekalian🙂 tapi tenang dulu bun, masih ada tanda tanya-nya kok(?)🤡

Seperti biasa, aing cosplay jadi bendahara di opening chapter again, tugasnya nagih vote + komen! MANAAA?!! UDAH BELOM BUN?‼️

Kalo udah, makasi banyak! Gas lanjut ga sih ini mah?😋 Selamat membaca, bunda.

*****

Actually not the right choice of all available options. Sejatinya, membangunkan sosok raja phanter sedari tidur lelap dan panjangnya bukan suatu pilihan yang tepat, melainkan mimpi buruk yang datang berubah menjadi kenyataan. Go, prepare yourself, Electra.

"Focus, okay?" bisik Azel di sekelilingnya, bersuara sepelan mungkin hanya pada para anggota. "Lupain semua kejadian dan omongan tadi, rencana mereka buat ngadu domba berhasil. Mau kebobolan lagi?"

"Balik ke rencana awal," lanjut Ketua Gradivos itu. "Hirauin semua apa yang terjadi. Pengakuan, yang kita butuhin cuma itu. Gak kurang, dan gak lebih."

Balik menghadap ke arah depan, ratusan kumpulan manusia telah tergabung. Mencari jarak paling jauh yang dapat dilampaui, pandangan netra yang makin tajam, kobaran api yang meluap bebas di atas hujan, dan rasa dendam yang masih belum terbalaskannya. Kerahkan semua tenaga, raih tujuannya, selesaikan dengan maksimal, dan temukan jalan akhirnya.

Satu kalimat, let's have fun.

Di barisan terdepan, memimpin. Nathalie berteriak sekeras mungkin mengatur aba-aba, "TO THE ALL PHANTERS!!" Tanpa earpiece, semua pasang mata kini tertuju kepada perempuan itu. Memperhatikan setiap tapak demi tapak yang diucapkan. "CHECK YOUR POSITION!!" Lantas, serta tanpa memakan banyak waktu, pasukan Gradivos bergerak menetap berada di posisi masing-masing, membentuk suatu formasi lengkap. "BE ON THE ALLERT! READY?"

"AND NOW!" tukasnya.

BUGH!!

Pukulan pertama berhasil dihindari olehnya, dibalas tinjuan tak kalah nyaring bunyinya. Dikepung lima laki-laki sekaligus dalam suatu medan sama sekali tidak membuat nyali seorang perempuan bernama Nathalie itu menyusut, melainkan makin membara.

Sombong, gumam Nathalie dalam hatinya, melihat di mana posisi Aeno kini berada membuat dirinya terkekeh singkat. Jauh dari pandangan netra hijau emerald-nya, paling ujung tengah berdiri tertegun menikmati rupa-rupa pemandangan di hadapan.

Lebih tepatnya di jalan buntu sesosok Ketua Electra tersebut mengamati setiap pergerakan yang terjadi, tentu sulit bagi Nathalie untuk melampaui seorang diri meski telah banyak bantuan datang dari pihak Gradivos. Smart and cunning, that's what they're.

Memilih untuk nekat menerobos rombongan panjang? Tidak akan semudah yang dipikirkan.

Memancing Aeno untuk ikut bergabung di tengah-tengah pertempuran berlangsung? Agaknya, lelaki itu telah banyak belajar dari kejadian yang sudah-sudah. Tempuhi, evaluasi, dan perbaiki. Exactly!

Bagaimana jika dengan memotong jalan? Juga tidak akan mungkin bisa, mengingat betapa banyaknya jumlah pasukan Electra yang berjaga penuh.

Itu artinya, mengharuskan Nathalie bersabar dalam menghadapi rintangan yang disuguhkannya. Sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti beraksi membasmi segala yang terlihat pada pandangan tajamnya itu.

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now