7. Tukang Antar Jemput

20.2K 1.8K 125
                                    

Haha, balik lagi ternyata wkwk.

Vote sebelum membaca, spam komen di setiap paragraf. Dijamin hidupnya aman nan tentram. Aamiin.

Selamat membaca, bunda.

*****

Sesungguhnya, kenikmatan yang benar-benar hakiki bagi para murid itu adalah ketika suara bel pulang sekolah memasuki gendang telinga mereka dengan kelewat nyamannya. Betul apa betul?

Setelah seharian penuh balik menjalani kegiatan rutinitas sehari-harinya lagi, akhirnya mereka semua bisa terlepas dari segala kepenatannya di tempat keramat ini, apalagi kalau bukan sekolah?

Percaya tidak percaya, ya. Kenapa sih hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama berlibur itu pasti ada perasaan excited-nya, tetapi juga ada rasa malas dan penat yang tak dapat dihindari karena harus menghadapi pelajaran kembali? Setuju nggak?

"Ghe! Lo langsung pulang? Nggak mampir ke rumah Princess dulu?" tanya Alexa setengah teriak, raut wajahnya berubah jadi kecewa saat melihat Ghea yang sudah siap keluar dari kelas dengan tas yang ditentengnya tanpa menunggu para sahabat lainnya yang masih sibuk membenahi banyak barang.

Rencananya tadi setelah pulang sekolah, mereka ingin berkumpul-kumpul terlebih dahulu di rumah Princess. Mengingat stok makanan dan camilan di kediaman gadis itu tidak ada habisnya, lantas selalu mereka jadikan tempat untuk berkumpulnya geng Berkibah. Lumayan, mereka jadi tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang hanya untuk memesan makanan online. Lagi pula tuan rumahnya saja tidak pernah merasa keberatan, kok, jika camilannya senantiasa selalu dibawa pulang oleh mereka saat acara gibah-bergibahnya telah selesai.

"Eh, iya! Aku lupa ngabarin!" Langkah Ghea terhenti di ambang pintu kelas, gadis itu memutar tubuhnya menghadap para sahabatnya kembali. Sebenarnya tidak enak hati berbicara seperti ini, tapi harus bagaimana lagi? "Kali ini aku nggak ikut dulu, ya. Sorry banget, tapi Kang Grab-nya dari tadi udah bawel, nih, spam chat ke aku terus, katanya udah nyampe di depan sekolah." Oh, kalau ini sih mereka juga mengerti betul, baiklah dirasa sudah cukup penjelasan yang dikasih gadis cantik nan mungil itu, Ghea segera melanjutkan langkahnya kembali keluar dari kelas dengan lambaian tangan di akhirnya.

*****

Ghea mencebikkan bibirnya antara gemas dan kesal ketika sorot pandangnya mendapati sosok lelaki berparas tampan dengan seragam asing yang dibalut oleh jaket denim dan motor ninja merahnya yang kini tengah ia duduki. Lelaki itu membuka helm fullface-nya dramatis dengan niat ingin tebar pesona ke arah Ghea. Ah, mengapa lelaki itu selalu berhasil menunjukkan kelakuan gemas dan menyebalkan dalam satu waktu, sih?!

Dengan langkah yang kini lebih cepat, Ghea buru-buru menghampirinya. Sudah tidak sabar rasanya ingin menggoda lelaki tersebut. "Eh, Kang Grab udah dateng, nih?

"Enak aja, udah ganteng-ganteng begini masih dibilang Kang Grab," rajuk Aeno yang membuat Ghea menyengir, semakin menjadi-jadi lelaki itu menyibakkan rambut hitam legamnya berusaha membuat gadis di hadapannya itu tambah gemas.

Berjanji untuk tetap teguh pada Azel dengan cara tidak boleh oleng, tapi tetap tak dapat dipungkiri juga! Aeno terlalu menggemaskan bagi Ghea. Gadis itu berjinjit, satu tangannya berusaha meraih puncak kepala Aeno kemudian mengacak-acak rambut lelaki itu tak karuan. "Nggak usah sok kegantengan gitu deh, Eno! Kamu bukan Azel!"

Walaupun sahutan yang cukup nyelekit, namun Aeno masih tetap berusaha membalasnya hanya dengan kekehan ringan, lumayan juga sudah mendapat usapan kasar yang memabukkan di puncak kepalanya dari gadis yang ia sayangi.

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now