44. Valentine's Day

4.3K 498 58
                                    

gak mau banyak basa-basi, nulis chapter ini antara sakit dan makin sakit karena ingat harus menulis chapter selanjutnya wkwk.

Yang penting vote dan komennya jangan lupa, itu juga mulmed di atas dengerin biar kerasa gimana perasaan Azel. Siap-siap!

Selamat membaca, bunda.

*****

Tanggal 14 Februari, suatu momen hari spesial juga bersama orang yang spesial. Tak heran lagi mengapa banyak pasangan di luar sana yang ikut meramaikan dan merayakannya. Orang-orang biasa menyebutnya dengan valentine's day, hari kasih sayang.

Seperti apa yang tengah dilakukan seorang lelaki bernama Gazelle Arcanio Zevallo dengan sebuket bunga di balik tubuhnya yang tengah menunggu terbukanya pintu rumah sang kekasih tercinta.

"Happy valentine's day, untuk pacarku yang paling cantik!" sapanya hangat memberikan bunga kepada seorang perempuan yang baru saja menampakkan dirinya dengan wajah datar. "Terima dulu, dong?"

Nathalie mengangkat sebelah alisnya. "Aku kan alergi bunga, Zel. Nggak suka ah! Gak mau!"

"Oh? Sorry, Nath. Sebelumnya aku nggak tau." Azel merutuki dirinya dalam hati segera menyingkirkan bunga itu dari hadapan Nathalie. "Biar aku taro di dalem aja, ya? Kalo sekedar dipandang doang nggak apa-apa, kan? Nggak jadi masalah?"

Tanpa menunggu jawaban atau persetujuan, Azel segera masuk ke dalam meletakkan bunga itu di sudut pojok ruangan. Dengan posisi tangan yang bersedekap dada, Nathalie mengekori dari arah belakang lelaki tersebut. "Well, terus kamu mau ngapain rapih banget dateng ke sini sore-sore? Selain ngasih bunga gitu?" tanyanya.

Azel membalikkan badan menjawil hidung mancung tersebut. "Hmm? Kayaknya ada yang udah nggak sabar nih sampai ngode-ngode minta diajak jalan."

"Hah? Jalan apaan, sih, Zel?" Nada bicara Nathalie mulai terdengar ketus di telinganya. "Di valentine's day kayak gini? Emangnya harus banget, ya?"

"Ya, emangnya ada yang salah?" Membalasnya tetap dengan halus dan senyum yang merekah, walau hati ini rasa tak siap menerima penolakan. "Ini pertama kalinya aku ngerayain, dan sama kamu, Nath."

"Momen langka, nggak boleh dilewatinya begitu aja, kan?" lanjutnya berbisik. "Sampai kenyang aku ngeliat orang-orang pacaran mesra-mesraan di medsos. Sekarang, giliran kita, oke? Mau, kan?"

"Valentine's day sama hari-hari biasanya nggak ada beda kali, Zel," sanggah Nathalie. "Kalau emang beneran sayang, bagi mereka setiap hari yang dilewati itu adalah hari kasih sayang. Dan nggak mungkin ada hari-hari spesial tertentu lainnya."

"Masalahnya, selama ini kamu sayang nggak sama aku, Nath?" balas Azel membuat perempuan itu tak berkutik di tempatnya berada.

*****

Sudah tak bisa menolak untuk ke sekian kalinya dengan alasan bekerja. Nathalie terpaksa harus menuruti walau tak menikmatinya. Tanpa obrolan sepatah kata pun di sepanjang perjalanan, keduanya kunjung membisu, menutup mulutnya rapat-rapat menciptakan suasana canggung hingga kini tiba di tempat tujuan meski dengan mood yang berantakan.

"Nggak capek nyuekin aku kayak gitu?" Nathalie tak menjawab dan membuang muka. Sedangkan tangan Azel berusaha menggenggam telapak tangan dingin itu seraya berjalan menuju pintu masuk. "Langsung naik ke atas aja, yuk! Kita seru-seruan, puas-puasin main di timezone. Kartunya udah aku isi duluan."

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang