19. Tingkah Lakunya

9.7K 1K 21
                                    

Update!! Update!! Update!!

Ramein dong chapter ini sama chapter kemarin soalnya lagi sepi. Kok bisa?

Bunda-bunda pada ke mana? Absennya pake vote dan komen aja ya?

Selamat membaca, bunda.

*****

"Diem ego tepos! Nanti tugas lo kagak dikerjain sia!!" peringat Lizzie ketar-ketir jika nanti mood Ghea makin memburuk. "Mau tugas lo kosong?"

"Iya-iya," ucap Bygail memilih menurut saja.

"Eh, tapi gimana ceritanya? Lo pada waktu itu lagi ada di TKP, kan?" Akhirnya Lizzie jadi penasaran juga, Bygail yang dibuat emosi pun mendengus tak terima. "Sama aja lo bloon!!"

"Ya, namanya juga orang penasaran. Ah, syirik aja lo!" ujarnya membela diri. "Gimana-gimana? Cerita dong buruan, nanti keburu bel, nih!"

"Gitu lah, cowoknya malu-maluin lagi dinner malah mimisan gak kuat disuapin, ceweknya juga agresif bener kek banteng kalo liat kain merah, kerjaannya main nyosor aja. Niatnya cuma nonton film horor eh malah ciuman depan bocah kelas 3 SD, anjeng gak tau tempat bangsadh," jelas Happy mengingat betul setiap kejadian, untung saja Azel saat ini benar-benar melanjutkan tidurnya. Anyway, #saveghea.

"Abis itu gimana? Ngen gak? Ngen gak?" tanya Lizzie penasaran akan kelanjutannya. Mari maklumi saja jika pikirannya ini makin ngelantur. "Ngen lah masa engga!" sambung Bygail puas. "Maksud gue ngen-dorse ya tai."

Tiba-tiba, suara tengil seorang perempuan bertindik menyela. "Ngen kok, next time tapi." Ya, benar, itu Nathalie yang baru saja masuk ke dalam kelas dengan gaya slengeannya. Tanpa mengucap salam, tanpa permisi, tapi langsung nyahut-nyahut saja.

Perempuan dengan seragam yang dikeluarkan dan totebag yang ogah-ogahan ditentengnya itu berhasil merebut atensi seluruh orang yang saat ini berada di dalam kelas, tak terkecuali Ghea. Tak salah juga jika orang-orang menatapnya dengan tatapan aneh nan tajam. Ini antara iri atau nggak dengki aja, sih. Gimana engga? Azel yang terkenal sebagai ketua geng motor polos bahkan tidak pernah berpacaran sekali pun selama 17 tahun, tiba-tiba terayu dengan sosok perempuan yang tak jelas asal-usulnya.

"Lah, katanya udah officially, kok dateng masih sendiri-sendiri?" heran Calvin, sengaja memang karena tak terima saat ini dia sudah tidak punya teman yang satu frekuensi dengannya, apalagi kalau bukan spesies manusia yang ditakdirkan jomblo sejak embrio.

"Gue mampir ke apotek dulu, gak usah sotoy! Lo bukan Detektif Conan, mending urusin dulu tuh jigong lo baru ngebacot!"

"Udahlah, kita yang pacaran napa sono yang heboh? Mau pacaran juga sama gue?" Kini, suara berat lelaki yang menimpali. Tenang, Azel baru saja bangun dari tidurnya saat Nathalie masuk ke dalam kelas, kok. Jadi, semua gibahan tentang dirinya tak terdengar sedikit pun.

"Lagian sesuai kan sesuai apa yang lo pada mau? Udah pacaran, nih. Toh, yang penting gue menuhin kesepakatan sama challenge-nya, kok. Anyway, thanks juga ya kalo nggak ada challenge ini mungkin gue sama Nathalie nggak bakal pernah pacaran."

Calvin mental breakfast.

"Ini komennya seru-seru banget dah, lumayan lah daripada lumanyun. Followers IG Berkibah juga nambah naik. Nanti kalo banyak endorse-an masuk buat gue doang loh, yes? Ya iyalah, Siapa up duluan, dia yang dapet," ujar Tessa sibuk membaca satu per satu komenan di setiap posting-an tersebut.

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now