40. Libur Sekolah Terjenuh

4K 458 14
                                    

Cie-cie ketauan nih yang nungguin notif dari gua cie, kangen nggak bunda? WKWK.

Nggak vote, nggak komen bertumbuk kita ayo! sharelock siniii!

Selamat membaca, bunda.

*****

"Busettt! Mau ngungsi, nih, Bu, ceritanya?" tanya Lizzie menghampiri gadis kecil dengan barang bawaan yang kelewat heboh. Lihat saja, mulai dari selimut, spring bed, catokan, make up, hair dryer, skin care, jaket, sampai jajanan. Semuanya ada!

"Terpaksa! Incess disuruh Ibu Negara, gak ada yang bisa bantah!" desah Princess. "ADUH GUSTIII!! BERAT BANGET INIII!! TOLONG BANTUIN!!"

"Sini-sini, biar gue bantu. Yang isinya jajan-jajanan yang mana aja, Cess?" Dengan semangat, Tessa ikut menimbrung terus mencari tas yang sudah diincar-incar olehnya. "Yeu, keenakan lo itu, mah, Tes! Gak ada! Itu bagian gue, titik!" Ya, pada akhirnya, Lizzie dan Tessa saling berebut. Maklum, kaum kelaparan!

Subuh-subuh ini, di mana matahari masih malu-malu menunjukkan wujudnya dan angin malam yang menusuk permukaan kulit. Siswa-siswi SMA Adhiyantara, terkhusus kelas 12 sudah berkumpul di depan gerbang sekolah menunggu kedatangan bis.

Bis yang akan membawa mereka semua ke daerah dataran tinggi Dieng untuk menghabiskan waktu liburan sekolah semester ganjilnya. Ya, bisa dibilang ini adalah liburan sekolah terjenuh lebih tepatnya! Pikirkan saja, di waktu liburan seperti ini, sebelum akhirnya dihadapi banyak ujian, mereka terpaksa harus mengikuti apa kata pihak sekolah yang tetap mengadakan kegiatan penelitian! Yang benar saja?

Seharusnya, kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada saat mereka masih duduk di kelas 11. Namun, dikarenakan kondisi daerah dataran tunggi Dieng yang pada saat itu tengah terjadi fenomena turunnya hujan es, maka tak memungkinkan jika mereka dipaksa tetap harus ke sana. Tapi, bukan keinginan mereka juga jika harus diundur hingga setahun ini! Mana memberi infonya dadakan banget lagi, di saat mereka sudah mulai menyusun planning liburan!

Melihat satu per satu bis mulai berdatangan, Pak Dono mengangkat tangannya tinggi-tinggi sambil memotret. "Halo, Pak supir! Anak-anak sudah pada siap nih kayaknya buat berangkat. Bukan begitu anak-anakku sekalian?" Semakin heboh Pak Dono berseru tak jelas, semakin malas pula anak-anak menanggapinya. "Waduh! Masa mau liburan malah lesu begitu, sih? Ayo dong semangat, naik-naik!"

*****

Lumayan, karena fasilitas di dalam bis yang cukup memadai, membuat rasa terpaksa mereka sedikit terobati dengan hiburan di dalamnya. Ada yang memilih untuk melanjutkan tidurnya, menyumbal telinganya dengan earphone, sampai-sampai ada yang terheboh-heboh bersenandung ria bersama Calvin dan Happy yang menjadi pemandu karaoke.

"SOBAT AMBYAR MANA SUARANYAAA??" seru Happy berdiri di barisan paling depan dekat dengan supir, mengetes suara para pasukannya. "WOEE!! ANJENG YA LO ABI YANG UDAH MUTUSIN GUE DI DEPAN JEMBATAN GANTUNGGG!! BABIII!"

Mendengar pekikan salah seorang gadis dari pojok jendela sana, membuat Abi membulatkan matanya sempurna amat ketakutan ketika melihat pasukan kumanbi yang lain sudah siap menyerang dirinya bersedekap dada. "TAI LO ABIBANGSAT!! DASAR BUAYA!! NGASIH COKLAT EXPIRED KE GUE PAS HARI PUTUS!! PANTES PERUT GUE LANGSUNG MULES-MULES!! JAHANNAM EMANG LO!!"

"ASEKKKK!!" Happy kembali berseru saat melihat Abi yang mulai kewalahan menghadapi pasukan kumanbi. Lanjutkan, bahagianya ketika melihat teman sendiri menderita. "INI LAGU KHUSUS BUAT LO BUAYA DARAT!" imbuhnya dengan tangan yang tertunjuk memainkan musik.

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang