23. Nyari Masalah

7K 701 34
                                    

Yes! Update, update, update!

Minta vote dan komennya juseyo?

Selamat membaca, bunda.

*****

WARNING FROM GAZELLE!

Azel yang saat ini dalam posisi tengah memimpin laju motor teman-temannya dari barisan paling depan sontak dibuat cukup terkejut ketika ekor matanya menangkap sesuatu pemandangan tak mengenakkan di depan Arevos. Tanpa pikir panjang dan tak mau mengambil risiko, ia segera memberi peringatan lewat earpiece dan berhenti turun dari motornya mengendap-endap penuh kehati-hatian.

Lantas, semuanya ikut turun bersembunyi di balik pohon besar dengan raut wajah antara panik dan bingung. "Anjir, rame banget! Ada apaan?"

"Kayaknya Electra, itu si Aeno yang nunggu di depan gerbang," jawab Kenzo pandangannya menerawang jauh. "What do they want to do here?"

"Gak tau juga, ngabisin waktu sama tenaga doang kalo ngeladenin mereka," ucap Azel terlalu malas dan lelah untuk malam ini, tapi mau bagaimana lagi? "Bi, panggil anak-anak yang lain. Gak usah banyak-banyak, tiga puluh aja cukup. Yang punya keperluan lain di luar sana jangan dipaksa. Pasukan mereka kurang lebih ada lima puluh orang yang dateng ke sini buat nyamperin sama nyariin kita."

Abi membalasnya dengan anggukan mantap, lantas wakil ketua Gradivos itu segera memberi peringatan mengumpulkan beberapa pasukan Gradivos beserta dengan perintah membawa peralatan lengkap yang biasa digunakan saat penyerangan lewat ponsel dan jam tangan pintarnya. Berani mengusik Gradivos? Berani juga menanggung akibatnya.

"Ini bukan salah gue, kan, Guys?" Mungkin, jika tadi Logan tidak melanjutkan putaran balap motornya tersebut hingga melewati garis finish tidak akan ada penyerangan tiba-tiba dari pihak Electra seperti ini.

"Bukan salah lo! Tapi dua temen biadab lo!" sanggah Prince menunjuk Happy dan Calvin. Mereka berdua yang ditunjuk hanya bisa menyengir kuda sambil berpelukan, pokoknya mirip banget deh kayak dua anak monyet yang baru lahiran!

"Samperin langsung jangan?" tanya Kenzo tak kuasa menahan kesabarannya, sepertinya dia sudah mulai bosan untuk sekadar beristirahat terus-menerus dari keheningan tanpa sebuah perlawanan. "Gas, ajak adu mulut aja sambil nunggu anak-anak yang lain."

Keenamnya saling menampilkan senyuman miring setelah mendengar penuturan dari ketuanya, Azel. Eits! Tapi, jangan sampai lupakan Titan yang saat ini masih bersama mereka. Kalau tadi tahu akan terjadi hal genting seperti ini lebih baik dia langsung pulang ke kost-an tanpa alih-alih nebeng sama Abi. Mana motornya sekarang masih senantiasa terparkir rapi lagi di halaman Arevos. Mau pulang sumpah!

Melihat anak-anak didiknya mulai memakai helm kembali, dengan cepat Titan menginterupsi gerak mereka yang hendak menaiki motor. "Eh, gue tunggu di sini aja, ya? Di balik pohon sambil ngambil foto lo pada lewat kamera hp. Tenang, pokoknya soal jadwal photoshoot minggu ini bakal gue kosongin. Stok foto udah banyak buat update."

"Panik yaaaa?!!! Takut encok waktu gelut ceunah, Om Tit," balas Happy terkikik geli. "Ya udah, asal jangan kabur duluan aja lo, Tit! Nanti gue lelang juga motor lo di depan anak Electra."

"TAI! Dikasih hati minta jantung sia goublough!" rutuk Titan yang mendapat gelak tawa menggelegar.

*****

GAZELLE [END]Where stories live. Discover now