56. Zevallo's Family

6.2K 668 345
                                    

SIDAK DULU YA BUNDA! ABSEN SIAPA AJA YANG HADIR?? Gak komen dianggep setan!

Yeuu si bunda absen baca doang, vote spam komen kagak! Janji wajib diramein awas!

Sepi? Tenang, gampang kok, tinggal gantung berbulan-bulan + sad ending🤩🤩

Udah tau kan jaman sekarang author-author pada psikopat, mungkin gua salah satunya😊

Semua udah absen, vote, spam komen? Oke, selamat membaca, bunda.

*****

Sepanjang perjalanan panjang dari Jakarta sampai Bandung dengan atmosfer kecanggungan berlebih yang dirasakan oleh seorang perempuan bergaun putih selutut bernama Nathalie. Tidak pernah ia bayangkan sebelumnya momen seperti ini akan terjadi di dalam rangkaian kehidupan malangnya.

Berada di satu mobil yang sama dengan mantan terindah beserta keluarga lengkap. Tentu bukan suatu hal yang aneh baginya ketika rasa ketidak nyamanan itu datang seolah membangunkan dari mimpi indah. Genio Zevallo, Ayah Azel yang tengah mengendarai kendaraan beroda empat itu tidak ada henti-hentinya membahas keadaan juga kondisi dari Ghea, sang gadis yang dijodohkan dengan putranya.

"Udah ada kabar terkini lagi belum tentang kondisi Ghea dari temen-temen kamu, Zel?" tanya Genio melirik sekilas ke arah lelaki di sampingnya itu.

"Belum, Yah. Handphone-nya masih berusaha buat dilacak," jawab Azel. "Bahas yang lain aja, yuk? Buat malam ini Aa mau istirahat dulu dari masalah Ghea. Semoga Ayah bisa ngerti sama keadaan sekarang."

"Istirahat ya istirahat, Zel. Tapi bukan berarti kamu lepas tanggung jawab gitu aja, harus tau mana yang jadi prioritas, mana yang sama sekali nggak penting buat diurusin," jelas Genio terdapat sirat nada bicara menyindir di sela-sela ucapannya. "Om Lancer dan Tante Oliv nggak bisa tidur tenang akhir-akhir ini. Jangan ngecewain mereka yang udah percaya buat nyerahin Ghea secara penuh ke kamu. Jaga dia."

"Ayah! Kan udah Aa bilang, kasih waktu buat Azel istirahat. Azel capek, Yah!" balasnya dengan nada yang meninggi, mulai menyadari pergerakan licik Genio terhadap Nathalie. "Lagi pula Aa peduli, kok. Kalo nggak peduli nggak mungkin tiga hari ini Azel uring-uringan ke sana-kemari. Dari mulai bolak-balik kantor polisi sampai nanya ke orang-orang."

"Udahan, ya? Azel lagi nggak mau berantem."

Seakan-akan tidak menganggap kehadiran Nathalie di dalamnya yang merasa risi. Meski sudah berulang kali diinterupsi oleh Azel, topik pembicaraan Genio kini malah semakin terang-terangan menyudutkan Nathalie lewat kilatan mata tajamnya. Membahas perihal kenakalan liar remaja tak bermoral di luar sana yang membuat Nathalie tidak dapat menahan ekspresi murungnya di kursi belakang seorang diri.

"Tadi siang, Ayah liat di berita sekumpulan pelacur jual diri ditangkap sama Satpol PP," singgung Genio menatap tamu tak diundang itu lewat cermin mobil. "Kalo kamu gimana, Nathalie? Aman-aman aja kah? Nggak ikut ditangkap Satpol PP? Apa pangkalannya beda sama yang ada di berita?" Tercipta lengkungan kecil di bibirnya saat mengutarakan itu semua.

"AYAH! JANGAN KEKANAK-KANAKAN!"

Lagi-lagi tak peduli dengan interupsi dari Azel, dia abaikan bagai angin lewat. "Oh iya, Om belum tau mungkin tentang itu, ya? Kamu sendiri tipe yang punya pelanggan tetap atau bisa ganti-ganti tiap malam?" tanyanya menyerbu. "Tapi, kurang lebih sama aja sih sebenarnya, kan? Intinya sama-sama bekas, kan? Nggak ada yang beda kenyatannya."

GAZELLE [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon