51. 3 VS 1

36.7K 5.5K 876
                                    

"Aneh." Ujar Genta curiga menatap adik perempuannya.

"Benar. Dia terlihat aneh." Hero menimpali dan setuju pada Genta.

"Sepertinya suasana hatimu hari ini sangat baik." Arjen menatap Putrinya tersenyum.

"Benarkah?" Sona balas tersenyum berbinar. Itu benar. Suasana hatinya sangat baik saat ini. Dia tak bisa berhenti tersenyum sejak bangun tadi pagi karena kejadian tadi malam yang masih jelas dia ingat.

"Aku akan bertemu dengan Lady Yena hari ini. Kakak mau ikut?" Sona mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada Hero.

"Apa? Kenapa bertemu dengannya? Kamu saja."

"Dia tunanganmu!" Sona mencibir. "Lihat saja, kau akan menyesal jika laki-laki lain mendekatinya."

Hero hanya diam, dengan wajah tak perduli. Sedangkan Sona memelototinya kesal. Dia menjadi dekat dengan Yena akhir-akhir ini. Mereka sering bertukar surat, dan terkadang Yena mengunjunginya di istana.

Sona sangat bersyukur ternyata Yena yang akan menjadi pasangan Hero. Sona ingat, karakter pendukung bernama Yena adalah sosok wanita yang sangat baik dan ramah. Sayangnya dia mati karena rencana Sona saat di mendekati akhir cerita. Dia juga salah satu teman dekat Irene sang karakter utama.

Sona heran dengan sikap Hero. Kenapa dia mau menerima pertunangannya dengan Yena jika dia tidak menyukai gadis itu? Aneh sekali.

***

"Putri, berapa kalipun aku melihatmu. Kau benar-benar cantik! Kau seperti boneka." Yena tersenyum lebar dengan mata berbinar saat meminum teh bersama Sona.

Sona terkekeh geli, sikap Yena terkadang terlihat seperti gadis yang bertemu dengan idolanya setiap saat bertemu dengan dirinya. Dia tidak keberatan dengan itu, karena Yena sangat baik padanya.

"Yena juga cantik, kau sepertinya cocok dengan kakakku." Balas Sona meliriknya, ingin tahu reaksi Yena.

Yena perlahan berhenti tersenyum lebar, senyumnya berubah kaku dan kikuk. Dilihat dari reaksinya sepertinya Yena juga tak menyukai Hero.

"Ada apa?" Tanya Sona cemas.

"Tidak apa Putri. Aku pasti bisa mengatasi pangeran menyebalkan itu." Katanya terlihat bertekad. "Tapi Putri, bagaimana denganmu? Apa ada seseorang yang kau suka?"

Sona terdiam sesaat tapi kemudian dia teringat kejadian semalam dan langsung tersipu malu. Wajahnya tanpa sadar memerah.

Melihat reaksi Sona, Yena tentu tahu jawabannya.

"Ah, jadi ada ya. Siapa laki-laki beruntung itu Putri?!" Yena langsung bertanya menggebu-gebu.

"I-itu..." Sona ragu untuk menjawab. Apakah dia harus memberitahu Yena rahasianya ini. Dia takut ketiga orang itu mengetahuinya. Bisa-bisa dia mendapat masalah nanti.

Brakk!

Tiba-tiba saja terdengar suara keras sesuatu terjatuh.

"Pangeran." Yena menunduk dan memberi salam pada keduanya.

Sona dan Yena menoleh dan mendapati Hero dan Genta tengah terduduk diatas rumput. Suara tadi adalah suara pedang Hero yang terjatuh bersamaan dengan mereka.

"Siapa?" Hero langsung bertanya dalam posisinya yang masih berada ditanah, dengan Genta di sebelahnya.

Sona mengerjap tak mengerti.

"Siapa orang yang kamu sukai?" Kali ini Genta bertanya sebagai gantinya.

"Rahasia." Jawab Sona dengan wajah kesal. Tentu saja mereka tak boleh mengetahuinya. Semuanya bisa kacau.

Bad Princess (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz