36. Secret

77.1K 9.4K 780
                                    

Sona balas tersenyum pada Arjen, tapi sedetik kemudian perhatiannya kembali teralih pada jeritan Irene.

Hero berhasil meraih keberadaan Irene dan langsung menjatuhkannya di tempat. Tangan Hero tanpa ragu mencekik lehernya membuat Sona ragu akan perasaannya. Hero tak boleh membunuhnya, bagaimana pun Irene adalah adik kandung Hero yang sebenarnya. Egonya mengatakan untuk mencegah Hero melakukan itu.

"Kakak!" Sona memandang Hero dengan cemas.

"Hahaha..." tawa Irene terdengar, tak ada rasa panik atau pun cemas meski Hero tengah mencengkram lehernya erat. Irene kemudian menyeringai dan menatap Sona.

"Hey, palsu. Rupanya mereka masih belum tahu tentangmu ya?" Irene tersenyum remeh dengan tatapan merendahkan masih menatap Sona.

"Apa maksudmu?!" Hero semakin mengeratkan cekikannya untuk mendapatkan jawaban.

Senyum Irene bertambah lebar lalu jari telunjuknya menunjuk ke arah Sona. "Kau tahu? Aku adalah Sona yang asli. Itu adalah tubuhku."

Sona tanpa sadar menggigit bibirnya erat-erat hingga dia bisa merasakan rasa asin dan anyir di dalam mulutnya.

"Omong kosong macam apa-" Genta baru saja ingin membantah tapi Irene kembali memotong kata-katanya.

"Aku menggunakan dark magic untuk kembali ke masa ini! Di masa lalu aku hidup sebagai Sona, putri terbuang dan tak berguna yang selalu kalian siksa! Kalian pasti tak ingat, kalian mengabaikanku dan pada akhirnya aku sekarat ditangan Heroson! Dan sekarang, aku kembali ke masa ini dan menjadi Irene, putri Viscount yang selalu disukai semua orang. Tapi ternyata si palsu itu mengacaukan semuanya! Semua rencana balas dendamku hancur karenamu jalang! Siapa kau sebenarnya! Bagaimana bisa kau bisa menempati tubuhku?! Kau juga bukan Irene! Kemana Irene pergi?!"

"...." Sona tertegun, dia tak mampu menjawab. Semua mata kini memandang ke arahnya. Arjen, Hero, Genta, Dexter, Ashlan, Duke Lebron, bahkan Alea.

Pikiran Sona kosong tiba-tiba, tapi kemudian dia menghela napas dengan kasar seraya mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Sihir pengubah warna rambut, mata dan kulitnya kini hilang seketika sehingga penampilan asli Sona terungkap. Mata biru jernih, rambut perak terang dengan kulit sepucat salju. Sangat cantik.

"Kenapa?" Tanya Sona dengan nada dingin. Kini ekspresinya sangat dingin tanpa emosi, persis seperti ketika dia menjadi Yoon Sera. Tidak, kali ini dia bersikap sebagai Yoon Sera. Bukan Sona.

"Kenapa kau mengatakan semua itu?" Perlahan Sona berjalan menghampiri Irene dan berada di cengkraman Hero. "Apa kau iri?"

Tap. Tap.

Sona semakin mendekati Irene, mengabaikan tatapan Arjen yang rumit yang diarahkan padanya.

"Meski semua yang kau katakan itu benar, lalu apa? Kau menyesal telah meninggalkan tubuh ini?" Tanya Sona rendah sehingga hanya orang-orang disekitarnya saja yang bisa mendengarnya.

"Itu semua tak mengubah fakta kalau sekarang mereka adalah keluargaku, dan aku adalah keluarga mereka. Mereka menyayangiku. Bukan kau. Memangnya itu salahku? Kau sendiri yang telah membuang semuanya, aku hanya memungut apa yang kau buang."

Wajah Irene terdistorsi, tak menerima apa yang baru saja dikatakan Sona.

"Kau hanya iri padaku. Benar?" Sona akhirnya sampai di hadapan Irene lalu tersenyum mengejek sambil menatapnya remeh.

Ting!

Suara tajam terdengar saat Sona tiba-tiba melempar jarum es ke arah Irene yang mencoba menusuk Hero dengan belati yang telah dilapisi Dark Magic.

"Kakak!" Sona berteriak cemas pada Hero karena Irene mencoba kembali menyerangnya.

Dengan cepat Sona membuat ribuan jarum es yang diarahkannya pada Irene.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now