32. Perayaan

55.2K 8.9K 333
                                    

Sona tersenyum ketika menatap keluar kereta. Dia kini sampai ke ibukota Winterfall setelah menempuh perjalanan lebih dari dua hari menggunakan kereta kuda.

Sona merasa lelah, badannya sakit dan kaku karena tak bisa bergerak bebas di dalam kereta kuda.

"Ughh.." Sona meregangkan otot-otot tubuhnya begitu keluar dari kereta kuda. Setelah bertukar sapa sebentar dan membayar kusir kereta kuda, Sona langsung mencari penginapan. Dia ingin langsung istirahat saja rasanya.

"Untuk berapa malam nona?" Tanya si pemuda resepsionis.

Sona berpikir sebentar sebelum menjawab. "Empat hari."

Jika itu kurang, dia akan memperpanjang waktu menginapnya lagi nanti. Untuk saat ini rasanya empat hari sudah cukup.

"Dua puluh perak untuk empat malam."

Sona mengeluarkan dua tael perak dan menyerahkannya langsung.

Saat Sona bermaksud untuk berbalik setelah mengambil kunci kamarnya, pemuda itu kembali mengajaknya bicara, "Maaf Nona. Apakah anda seorang penyihir atau petualang?"

Sona mengernyitkan dahinya, merasa heran karena pemuda itu bertanya. Lagi pula itu bukan urusannya apapun identitas Sona.

"M-maafkan aku. Aku hanya ingin memberitahu kalau Kaisar mengadakan kontes berburu untuk para petualang dan penyihir dalam waktu dekat. Pemenangnya akan mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu penjaga pribadi Putri Sona."

"Kukira nona juga mungkin akan tertarik." Kata pemuda itu ragu menatap gadis sebelah tahun dihadapannya. Tentu saja pemuda itu mengira Sona petualang atau penyihir, karena diumurnya yang masih segitu dia mampu bepergian sendiri tanpa pelayan atau penjaga.

"Apa acara ini diadakan untuk memperingati ulang tahun Putri?" Sona mengangkat sedikit sudut bibirnya.

"Benar Nona. Ini ulangtahun Putri yang keduabelas. Dan ini pertama kalinya Kaisar mengadakan acara terbuka seperti ini."

Sona mengangguk kecil pada pemuda itu dan mengucapkan terimakasih. Kemudian berjalan ke lantai dua dimana kamarnya berada.

"Menarik." Gumam Sona tersenyum. Dia mungkin bisa menyamar dan ikut kompetisi itu, sehingga mungkin saja dia bisa melihat Arjen, Hero dan Genta.

"Seharusnya mereka mulai menyadari sesuatu kan? Kalau bukan aku yang bersama mereka di istana itu. Kuharap mereka tak sebodoh itu, setidaknya aku yakin Genta akan menyadarinya." Kata Sona mendesah lalu melemparkan tubuhnya yang lelah ke atas kasur.

***

"Apa yang kau pikirkan ayah? Mengapa harus mengadakan acara seperti ini?" Tanya Hero pada Arjen dengan nada tak terima.

"Kita akan menangkap mereka saat perburuan dimulai." Kata Arjen tegas.

"Biar kujelaskan. Aku yang membuat rencana ini." Genta akhirnya angkat suara menengahi perdebatan ayah dan saudaranya.

"Kita butuh banyak penyihir dan ksatria untuk melawan Dark Magic, itu bukan sesuatu yang kita bisa atasi sendiri. Perburuan ini hanya formalitas saja, hampir semua pesertanya adalah suruhanku. Aku berencana untuk membocorkan identitas Alphen dan si palsu itu agar bahkan ketika kita tak berhasil menangkap atau membunuh mereka, semua orang tahu rupa serta identitasnya. Jika semua orang tahu, dia akan dikejar seluruh penyihir dan petualang di negeri ini, tentu saja kita akan memasang hadiah untuk kepala mereka agar lebih meriah lagi." Genta tersenyum licik seraya membayangkan simulasi rencananya di dalam pikirannya.

"Lalu bagaimana kalau mereka mengancam akan menyakiti Sona? Kita tak tahu keberadaannya saat ini." Tanya Hero khawatir.

"Ah! Apa Dexter belum memberitahumu?" Genta meringis pelan menatap Hero.

Bad Princess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang