24. Poison

66.1K 8.9K 177
                                    

"Dark Magic?" Sona membaca judul buku berwarna hitam yang dia pegang. Ini pertama kalinya dia menemukan buku ini di perpustakaan istana. Buku itu berada di rak paling ujung yang berdebu, seakan tak pernah ada yang menyentuhnya sama sekali.

Sona duduk dan langsung membacanya. Ada berbagai macam penjelasan tentang asal dark magic. Itu adalah jenis sihir paling tabu di dunia ini. Jika holy magic adalah sihir paling di agungkan, maka dark magic adalah kebalikannya.

Holy magic memiliki kekuatan sihir menakjubkan yaitu mampu mengendalikan element cahaya, dapat menyembuhkan segala luka dan penyakit, dan juga sangat berpengarih terhadap alam di sekitarnya. Sementara dark magic merusak segala sesuatu di sekitarnya, mampu melakukan hal tabu dan terlarang di dunia. Contohnya, bisa membangkitkan orang mati, menukar jiwa, racun jiwa, rantai jiwa dan masih banyak lagi kemampuan tabu lainnya.

Tapi, dark magic adalah sihir yang membuat semua sihir lainnya bergejolak tak nyaman. Karena sifat dark magic itu sendiri berasal dari kekuatan iblis yang mampu mengkorosi semua jenis element sihir lainnya. Hanya holy magic yang bisa melawannya. Itu satu-satunya kelemahan dark magic.

Dan pengguna dark magic pun harus membayar harga mahal untuk menggunakannya yaitu sedikit demi sedikit akan kehilangan pikirannya dan pada akhirnya dark magic akan memakan jiwa sang pengguna.

"Ugh. Bukankah itu sama saja menyerahkan diri pada iblis?" Gumam Sona meringis ketika selesai membaca buku hitam di tangannya.
"Orang gila mana yang akan menggunakannya? Hanya orang putus asa yang akan rela menyerahkan jiwanya sendiri."

"Holy magic hanya dimiliki Irene di dalam cerita. Tapi... apakah irene yang ini memilikinya?" Tanya Sona penasaran pada dirinya sendiri. Ia rasa jawabannya adalah tidak. Irene yang saat ini hanya tubuhnya saja, jiwanya adalah Sona yang asli.

Semuanya semakin rumit. Apalagi baru saja ia membaca kalau pertukaran jiwa seperti itu hanya mampu dilakukan oleh dark magic.

"Ah, itu tidak mungkin." Gumamnya ketika memikirkan lagi sifat dangkal Sona yang asli. Gadis itu bodoh, ia bahkan tak mampu mengontrol emosinya dan selalu membuat masalah. Jadi tak mungkin dia bisa menggunakan dark magic yang rumit seperti itu. Tapi bagaimana caranya dia bisa bertukar jiwa? Apa seseorang membantunya?

Tapi siapa? Penjahat utama di cerita ini memang Sona yang asli. Tapi tak mungkin gadis bodoh itu melakukannya sendiri.

Sona terus memikirkan kemungkinan siapa dibalik semua ini. Mulai dari Count Bizel, tokoh yang mempengaruhi Sona dan menghasutnya hingga berseteru dengan Irene dan Ashlan, lalu penyusup dari Farhoven yang menyamar menjadi pelayan istana, lalu Simon si penyihir yang merupakan buronan Farhoven.

Sona mencoret nama Count Bizel dari daftar tersangka, karena laki-laki itu sudah mati dipenggal oleh Arjen saat ia ketahuan berkhianat dan membantu Bahtra. Hanya ada dua kemungkinan, yaitu penyusup di istana atau Simon yang berhubungan dengan Dark Magic.

Meski Sona tahu Simon bukan orang jahat di cerita aslinya, karena dia adalah karakter buronan yang memiliki dendam kesumat terhadap Farhoven, tetap saja dia tak bisa begitu saja mempercayainya karena kemampuan Simon dalam sihir.
Apalagi spesialisnya adalah ramuan racun.

"Putri, sudah waktunya." Ujar Alphen yang selalu setia berdiri didekat Sona.

"Eh? Cepat sekali?" Sona bergumam saat menoleh ke arah jendela dan menyadari langit mulai gelap. Ini sudah waktunya untuk pergi makan malam bersama keluarganya.

Plop!

Sona menutup buku yang ia baca lalu bangkit berdiri untuk mengembalikannya ke tempat semula, tapi kemudian Alphen langsung merebut buku-buku ditangannya dan mengembalikannya ke rak tanpa berkata apa-apa. Sona sudah terbiasa dengan Alphen yang tiba-tiba menyela atau merebut apa yang harusnya ia lakukan. Itu membantunya, dan dia senang akan hal itu sehingga ia tak harus repot.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now