22. Kau Palsu

71.5K 9.9K 437
                                    

Mereka bertemu lagi, tepat di aula pesta istana utama. Saat pesta peringatan kedewasaan Putra Mahkota.

Sona agak gugup ketika menatap Irene yang juga menatapnya. Sementara Alphen tetap berada dibelakangnya.

Irene tersenyum aneh tanpa mengatakan apa pun. Sona curiga apa dia benar-benar Irene sang karakter utama? Perilakunya sangat berbeda.

"Kau palsu." Ucap Irene lirih sambil tersenyum mengejek.

Sona membeku dan menatap Irene kaget sekaligus heran. Kecurigaannya semakin besar pada gadis itu.

Apa dia tahu aku bukan Sona yang asli?

Alphen yang masih bisa mendengar hal itu langsung maju bermaksud menghentikan Irene.

"Jaga sikapmu di depan Putri. Jangan membuat masalah yang akan mempermalukan nama Lavaric." Kata Alphen sengit.

Baru kali ini Sona melihat Alpen kesal. Biasanya pemuda itu berwajah datar, tak banyak menunjukkan ekspresinya.

"Tunggu." Ujar Sona lembut. "Alphen, bisakah kau meninggalkan kami berdua?"

"T-tapi..." Alphen ragu dan ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya mengangguk dan pergi melangkah jauh menuruti apa kata Sona. Alphen memang menjaga jarak sekitar dua puluh meter dari tempat mereka, tapi tetap saja matanya tak lepas dari mereka. Ia takut kalau Irene akan membuat masalah dengan tuannya.

"Apa maksudmu?" Tanya Sona menatap Irene tajam.

Irene kembali tertawa remeh, "Jangan pura-pura. Jelas kau bukan putri yang asli."

Wajah Sona tetap tenang menganggapi lalu menjawab, "Kalau begitu kau juga palsu. Irene yang asli tak sebodoh kau."

Irene melotot tajam, amarahnya membuncah saat mendengar itu. Sikap gadis di hadapannya membuat Sona heran, ia terasa tak asing dan mengenali sikap itu.

"Kau! Apa yang kau lakukan hingga mereka bisa bertekuk lutut padamu?" Tanya Irene masih dengan sikap kasarnya.

Sona tersenyum menyeringai seraya menunjuk kepalanya dengan jari telunjuk, "Pakai kepalamu. Mereka semua jatuh ke genggamanku karena aku memakai kepalaku dengan baik. Tidak seperti orang bodoh di hadapanku yang bahkan tak bisa bersikap sopan layaknya bangsawan."

"Brengsek!" Wajah Irene semakin memerah karena marah. "Kenapa mereka membenciku bahkan setelah semua yang kulalui?! Ini tak adil! Bagaimana mungkin mereka kini menyukaimu? Apa yang telah kau lakukan?! Bagaimana cara kau melakukannya?! Beritahu aku!"

"Apa?" Sona tak mengerti kata-kata Irene.

"Aku bahkan sudah mengambil tubuh Irene di kehidupan ini. Tapi mengapa mereka tetap tak menyukaiku?! Ini semua salahmu! Kau siapa?! Harusnya Sona sudah mati enam tahun yang lalu!"

Sona tertegun mendengar kata-kata gadis itu. Apa artinya itu?

Dia bukan Irene yang asli? Mengambil tubuh Irene di kehidupan ini? Apa artinya? Jangan bilang...

"Kau... apa kau.." Sona menatap Irene tak percaya

Irene menggeram tertahan, "Benar! Aku pemilik tubuh asli itu! Aku Sona! Bukan... dulunya aku memang Sona. Tapi tidak sekarang. Lalu kau siapa?! Apa kau pemilik tubuh ini? Kau Irene yang asli?!"

Irene menggigit bibirnya kuat-kuat menahan gejolak emosi yang hampir tak bisa ia tahan.

Sementara itu kepala Sona berdenyut ketika menyaring semua informasi yang baru saja dia dapat dan memprosesnya dengan cepat. Sona kini mengerti semuanya bahwa ini adalah kehidupan kedua Sona yang asli, lalu entah bagaimana dia berhasil merebut tubuh Irene. Itu artinya seharusnya jiwa Irene yang asli pindah ke tubuh Sona. Tapi, malah Sera yang terjebak di tubuh Sona.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now