38. Selamat tinggal

45.5K 6.2K 569
                                    

"Ini hadiahku untukmu." Sona menyerahkan sebuah lukisan dengan potret keluarga Bourche.

Dia sangat ingin memiliki keluarga seperti ini. Orangtua lengkap yang sangat baik, memiliki kakak perempuan, kakak laki-laki, dan adik bungsu mereka Alea. Belum lagi keluarga Bourche dikenal keluarga bangsawan terkaya di kerajaan Myron, dan membuatnya sebagai salah satu keluarga terkuat.

"Wow! Hebat! Lukisanmu menakjubkan!" Alea tersenyum cerah menatap lukisan keluarga Bourche yang di pegangnya.

"Aku akan menunjukkannya pada yang lain!" Alea sangat bersemangat dan langsung keluar dari kamar Sona untuk menunjukkan pada keluarganya.

Sepuluh menit kemudian semua keluarga Bourche berkumpul di ruang tengah, mereka sangat senang menerima lukisan itu dan sekarang berencana untuk menggantungnya di ruang tengah.

"Lebih baik menggantungnya di sana." Tunjuk Kenneth pada suatu tempat kosong di dinding.

"lebih bagus di sini!" Alea cemberut dan menunjuk ke dinding di hadapannya.

"Jangan bertengkar. Gantung di tengah saja biar adil." Marquez Bourche kembali memperingati, sementara istrinya hanya terkekeh kecil.

Akhirnya lukisan itu digantung di tengah ruang kosong dindimg sesuai permintaan Marquez sehingga Alea dan Kenneth tak dapat mengatakan apa pun lagi. Sementara Amore kakak tertua mereka hanya menatap lukisan dengan wajah tak tertarik seperti biasanya. Gadis delapan belas tahun itu selalu terlihat datar, dia sangat jarang menunjukkan emosinya.

Tanpa sasar Sera memperhatikannya karena penasaran, dan saat itu Sera terkejut saat Amore mendekati lukisan dan memeriksa sisi ujung kanan bawah yang terdapat tanda tangan Sona dalam tulisan Korea yang selalu dia lakukan di setiap karyanya.

Amore terlihat terkejut untuk sesaat dan kemudian menyentuh tulisan itu seraya berbisik pelan sehingga hanya Sona yang hanya bisa mendengarnya, "Yoon Sera?"

Amore terbelalak kaget saat membacanya dan langsung menatap Sona di sebelahnya. Sementara Sona tak jauh berbeda, dia menatap Amore dengan mata bergetar.

Dia bisa membacanya?! Jantung Sona tiba-tiba berdegub kencang.

"Hey, hey. Kenapa kalian saling melotot dan menatap seperti itu? Apa kalian punya masalah? Kalian tidak bertengkar kan?" Alea agak cemas ketika memperhatikan gelagat Sona dan Amore yang terlihat saling menatap tajam seperti bermusuhan.

"Ehem! Amore, bersikaplah sopan." Marquez Bourche berdeham pelan sambil menatap putri tertuanya.

Saat itu, Amore kembali sadar dan mengalihkan pandangannya sambil menutupi tangannya yang gemetar.

"A-apa aku boleh mengunjungimu ke kamarmu sebelum aku pergi, Nona?" Sona tergagap dan berbicara dengan sopan.

Amore tersenyum kecil dengan canggung, "Tentu saja."

Alea yang melihat itu kembali mengerutkan dahi, khawatir kalau kakak dan temannya memiliki masalah sehingga mereka hampir bertengkar.

***

Sona masih menatap Amore dengan perasaan campur aduk, ada keterkejutan, keheranan, dan ekspektasi di pikirannya. Begitu pula Amore, dia merasakan hal yang sama seperti Sona.

"Um, jadi namamu Yoon Sera?" Amore memecah keheningan dengan nada canggungnya.

Sona terkesiap dan langsung mengangguk. Lalu balas bertanya dengan tak sabar pada Amore, "D-dari mana kau mempelajari bahasa itu? Apa kau.."

"Aku berasal dari Korea. Kau juga datang dari sana kan?" Amore menatap Sona dengan wajah serius menggunakan bahasa di dunia lamanya sambil berharap Sona juga mengerti bahasa itu.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now