10. Hunting

87.5K 11.3K 211
                                    

Kurang dari satu minggu lagi ulang tahun Sona yang ke enam. Sona semakin gugup dan cemas karena itu, ia bahkan tak fokus hanya untuk sekedar melukis. Jadi ia hanya mengurung diri di perpustakaan istana dan membaca berbagai buku sihir sederhana yang akan berguna di masa depan.

Sona juga membaca dengan cermat tentang energi sihir yang di sebut mana. Ia tak asing dengan hal ini, ia sering membaca beberapa komik fantasi yang juga terdapat sihir dan mana di dalam ceritanya.

Sona belajar hal baru tentang sihir. Meski tubuhnya sangat lemah terhadap afinitas sihir elemen es, ia masih bisa menggunakan mana untuk menggunakan sihir lainnya.

Sona tak ragu tentang mana di dalam tubuhnya, karena dikatakan setiap keturunan Alterion memiliki mana yang melimpah sejak lahir, jadi ia bisa menggunakan sihir sederhana hingga sihir tingkat tinggi, dengan pengecualian elemen es tidak digunakan agar dirinya tak berada dalam bahaya.

Ia telah mempelajari banyak sihir sederhana dalam upayanya melarikan diri dari istana seperti sihir yang akan berguna untuk merubah warna rambut, suara, serta sihir yang rumit untuk merubah wajahnya. Meski ia hanya belajar teorinya saja untuk saat ini, ia akan langsung mempraktekkannya ketika kekuatan sihirnya terbangun nanti.

Diam-diam ia juga mengumpulkan koin emas serta perhiasan di tempat rahasianya yaitu di bawah salah satu pohon yang tertutup oleh semak-semak yang ada di sudut taman istana utama. Ia menggali lubang yang agak dalam dengan banyak usaha dibawah semak-semak untuk menyimpan hartanya, lalu kembali menutupinya dengan tanah.

Kali ini Sona juga memilih buku sihir tentang penyembunyian tubuh atau 'stealth'. Sihir ini persis seperti skill assassin di dalam game yang pernah ia mainkan dulu. Tak hanya menyembunyikan tubuh, tapi sihir ini juga menyembunyikan hawa keberadaan pengguna. Ini sihir yang sangat berguna untuk rencana melarikan dirinya!

Tapi Sona kembali kecewa ketika melihat matra rumit yang harus dipelajarinya itu. "Sial, ini benar-benar sulit." Gumamnya tanpa sadar seraya menggigit ibu jarinya.

"Apa yang sulit?" Suara seseorang tiba-tiba membuat Sona terlonjak kaget, jantungnya berdebar keras seperti ketahuan ketika mencuri.

Genta kini berdiri di belakangnya, lalu dengan tiba-tiba merebut buku sihir yang sedang dibaca Sona. Genta mengerutkan keningnya ketika melihat judul buku tersebut sementara Sona panik dan hanya bisa membeku di tempat.

"Untuk apa kau mempelajari ini?" Genta menutup buku ditangannya lalu memandang Sona tepat di mata. Sona bisa merasakan kalau ada sedikit kecurigaan dan keheranan di matanya.

"I-itu, aku hanya penasaran." Sona semakin gugup.

Genta sepertinya tak puas dengan jawaban gadis kecil itu, lalu menatap ke beberapa buku lainnya yang berada di atas meja. Itu buku-buku sihir sederhana untuk merubah wajah suara, dan warna yang dibaca sona.

Sial! Apa dia curiga? Dasar bodoh! Seharusnya aku langsung menaruh buku-buku itu kembali ketika selesai membaca!

Setelah beberapa saat akhirnya Genta menaruh buku yang dipegangnya lalu menepuk kepala Sona. "Jangan terlalu memaksakan diri untuk belajar hal-hal seperti ini. Kau hanya harus belajar sihir pertahanan dan sihir es. Itu lebih berguna untukmu."

Sona meringis dalam hati, memikirkan kembali kalau ia tak akan bisa menggunakan sihir es karena tubuhnya.

"Baik!" Sona mengangguk tersenyum pada Genta. Untuk saat ini, ia harus menyembunyikan kecemasan dan kegelisahaannya dengan tersenyum lebar.

"Aku dan Hero akan berkuda dan berburu di area terbuka belakang istana. Apa kau mau ikut?" Katanya bertanya, itulah tujuan awal Genta mencari Sona.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now