15. Butterfly Effect

81.9K 10.9K 446
                                    

Apa aku terlalu banyak mengambil tindakan sehingga plotnya berubah terlalu jauh? Sona masih tak bisa melepaskan pikirannya dari kejadian lima menit lalu ketika ia melihat Irene, karakter utama sebenarnya dari cerita ini.

Plotnya melenceng jauh. Apa efek kupu-kupu menjadi sebesar ini karena tindakan Sona selama ini.

Memang benar dia telah bertemu Genta lebih awal, hanya berencana mengubah Genta pada awalnya untuk tetap berada di sisinya. Tapi kemudian Arjen dan Hero juga berubah. Entah mengapa Hero lebih dulu menemuinya dan menyelamatkannya di danau waktu itu. Dan Arjen membuatnya pindah ke istana utama bahkan sebelum kekuatannya bangkit.

Lalu setelah kekuatannya bangkit pun dan ternyata tubuhnya cacat karena tak bisa menggunakan sihir es Arjen, Genta dan Hero tak merubah sikapnya. Juga, pertemuannya dengan Ashlan yang tak diduga, malah Ashlan telah membantunya pulih dari keadaan sekarat, sementara Sona memberitahunya soal obat untuk menyembuhkan ibunya sebagai ucapan terima kasih. Dia bahkan membiarkan Ashlan untuk menemui penyihir Simon.

Setelah memikirkan semuanya kembali. Itu terlalu jauh. Plotnya melenceng terlalu banyak. Jadi, meski Sona tahu keseluruhan cerita, ia tak bisa mengetahui masa depan ketika ceritanya berubah. Meski pengetahuan keseluruhan cerita menjadi keuntungan tersendiri untuknya, tapi itu juga bisa menjadi sebaliknya.

Jadi, mulai sekarang untuk ke depannya ia harus berhati-hati dalam bertindak. Tak seharusnya ia mengubah cerita terlalu banyak, atau itu bisa menjadi bumerang nantinya.

"Hoho, Putri ternyata sangat populer diantara dua pangeran." Seorang laki-laki gemuk, berkumis tebal dengan mata licik tiba-tiba mengajak Sona berbicara. Arjen memang tengah mengobrol bersama para pejabat Alterion sambil menggendongnya.

Sona hanya diam, ia tak menyukai laki-laki itu. Count Armando Bizel, laki-laki gemuk seperti babi yang sangat licik dimata Sona. Sebelumnya ia hanya mengenali namanya saja, tapi kemudian ia melihat fotonya lewat dokumen Arjen. Jadi sekarang ia mengenali sosok tak menyenangkan itu.

Count Bizel berdeham agak malu ketika Sona hanya diam menatapnya tak merespon pujiannya.

Sona membuang muka tak memperdulikannya, kini ia malah melihat ke arah Viscount Lavaric. Dia laki-laki berperawakan tinggi dan tegas, tapi terlihat sedikit keangkuhan dimatanya kini mencuri perhatian Sona. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Viscount Lavaric malah mengungkapkan Irene sekarang?

Bukankah alasan ia mengungkapkan Irene sebelumnya karena terkait pemilihan kandidat Putri Mahkota? Ia sengaja melakukannya dengan tujuan itu. Meski Viscount Lavaric bukan pengkhianat seperti Bizel, laki-laki itu memiliki ambisi yang besar. Ia tak akan menyerah untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dsri sekarang.

Apa alasannya?

Sona tersentak saat merasakan tatapan lain di sebelah Viscount Lavaric, itu adalah Duke Lebron. Laki-laki paruh baya dengan rambut emas yang terlihat berwibawa, aura khasnya terkesan sangat terhormat, dan kharismanya tak kalah dari Arjen tengah menatap lurus ke arah Sona.

Bukan tatapan permusuhan, namun ada rasa penasaran dan curiga di sana. Tentu saja Sona tahu alasannya karena penyihir Simon. Sona yakin kalau istri Duke Lebron telah sembuh. Bahkan sebelumnya Ashlan menghampirinya bersama Genta, mencari kesempatan untuk berbicara padanya. Tapi sayangnya, itu tak terjadi.

Sona balas menatapnya, lalu tersenyum kecil dengan sedikit anggukan kepala. Berusaha agar sebisa mungkin Arjen tak menyadarinya.

Prang!

Terdengar kegaduhan dari asal tempat terakhir kali Sona melihat Hero dan Genta.

Mereka pasti membuat ulah!

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now