39. Finding Her

45.8K 6.1K 655
                                    

Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, hingga tujuh bulan kemudian Arjen masih tidak menemukan petunjuk apa pun tentang keberadaan Sona.

Dia melakukan segala cara dan mengerahkan seluruh penyihir berbakat di Alterion. Dia bahkan meminta bantuan pasukan khusus shadow milik Dexter, dan juga meminta Saintess Leah untuk menemukannya.

Saintess Leah tidak bisa melacak keberadaan Sona kecuali Sona telah menggunakan jimat yang diberikan kepadanya. Leah juga berharap jika Sona segera menghubunginya atau menggunakan jimat itu agar dia bisa memastikan bahwa gadis yang sudah dianggapnya sebagai putrinya itu baik-baik saja.

Sementara itu Genta, sosok yang tadinya sangat dingin kini berubah menjadi semakin dingin dan kejam. Emosinya terkadang menjadi tidak stabil jika seseorang membahas tentang Sona. Dia terlalu putus asa untuk mengetahui keberadaan Sona.

Tak jarang dia pergi keluar istana meninggalkan posisinya untuk sesekali dalam waktu yang lama. Kadang dua minggu, tiga minggu bahkan hingga dua bulan. Itu adalah waktu yang selalu dia gunakan untuk pergi mengembara ke berbagai kota, kerajaan kecil hingga kerajaan besar bersama beberapa ksatria dan penyihir berbakat yang berada dibawah pimpinannya.

Itu juga tak berbeda jauh dengan Heroson. Sifatnya yang dulu ceroboh, banyak bicara, dan kurang dewasa kini telah hilang. Dia menjadi mirip seperti ayahnya dan Genta yang memiliki aura dingin namun tak tersentuh.

Sifatnya juga menjadi lebih tegas, bertanggung jawab, dan pantas disebut sebagai putra mahkota kekaisaran Alterion yang mampu menggantikan Arjen di masa depan.

Semuanya berubah hanya dalam waktu singkat. Apalagi akibat kejatuhan Kekaisaran Farhoven dan telah diambil alih dan menjdi bagian dari Alterion. Gabungan dari dua kekaisaran terbesar membuat Alterion menjadi kekaisaran terbesar dan terkuat di benua itu hanya dalam waktu singkat.

Genta bersiap memakai jubah sihirnya yang mampu menyembunyikan penampilan sebenarnya. Lalu mengambil pedang, dan keluar dari kamarnya. Beberapa orang telah menunggunya tepat di depan pintu kamarnya dengan setia. Mereka adalah pasukan kecil yang terdiri dari empat orang yang terbiasa ikut dengan Genta untuk pergi menjelajahi daerah baru, berharap menemukan adiknya.

"Kami siap Yang Mulia." Lapor seorang ksatria berjubah perak bernama Gin, dia adalah salah satu bawahan terpercaya Genta. Juga tiga lainnya adalah penyihir, assasin, dan ksatria lainnya. Gin lah yang memimpin mereka bertiga tepat dibawah perintah Genta.

Genta mengangguk, "Ayo pergi."

Lima orang itu dengan cepat menghilang dari istana dalam sekejap.

***

"Wah! Nona kecil itu lagi. Dia adalah jenius!"

"Jenius seperti ini, mengapa menjadi pelukis jalanan? Aku yakin banyak bangsawan yang akan tertarik pda lukisannya."

"Aku juga ingin dilukis olehnya."

Berbagai pujian dan suara kekaguman terdengar di sekitar. Kemurumunan ramai orang berkumpul mengelilingi Sona ditengah untuk menontonnya melukis.

Sona saat ini tengah melukis seorang gadis remaja dengan wajah manis berbintik-bintik. Gadis itu hanya warga biasa, bukan bangsawan. Karena itu pakaiannya terlihat sangat sederhana, malah terkesan agak lusuh. Tapi Sona tertarik untuk melukis penampilannya. Gadis itu terkesan unik dan manis dimatanya. Dia mirip seperti boneka.

"Siapa namamu nona?" Tanya Sona menatapnya.

"Elli." Jawabnya malu-malu tak bisa melepaskan pandangannya dari lukisan, karena dia terlihat lebih cantik didalam lukisan itu.

Sona mengukir nama Elli di ruang kosong kanvas, lalu menambahkan tanda tangannya yang biasa dia sematkan di pojok kanan bawah lukisan. Yoon Sera. Tanda tangan dalam bahasa Korea itu tak pernah berubah saat menandakan lukisan karyanya. Sampai saat ini satu-satunya orang yang mampu membacanya selain dirinya sendiri adalah Amore.

Bad Princess (END)Where stories live. Discover now