Taehyung & Yoongi pt1

966 103 2
                                    

"Bang.. Bang Taehyung!"

Taehyung Abdillah Abqori Agam terkejut mendengar panggilan sang adik di depan pintu kamarnya yang terbuka. Sengaja, pintu kamarnya memang jarang di kunci.

Pria yang telah berganti pakaian menjadi setelan baju tidur itupun beranjak dari posisi berbaringnya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, ia mencoba bangkit.

"Kenapa Yoonji?" tanya Taehyung yang langsung menghampiri.

Perbedaan tinggi yang signifikan, membuat Yoongi merasa seperti kurcaci di samping kakak tirinya. Yoongi menggerutu mendengar panggilan namanya. Entah, kakak tirinya selalu memanggilnya dengan Yoonji.

"Kebiasaan, nama aku Yoongi," gerutu gadis dengan hoodie oversize itu.

"Yoonji lebih imut," ucap Taehyung, pria itu tertawa mengingat masa kecil ketika ia menggendong Yoongi yang tubuhnya kecil sekali.

"Bang, jangan ngelamun lagi," kata Yoongi.

"Iya iya, kenapa?" tanya Taehyung sambil mengembangkan senyum, manis banget.

"Dipanggil ibu, cepetan," ucap gadis berambut sebahu itu cuek lalu menghilang di balik kamarnya.

Di rumah, Yoongi memang tidak mengenakan jilbab. Membuat rambut hitam halusnya bergerak lucu mengikuti pergerakan Yoongi. Apalagi memang anak itu jarang sekali yang namanya keluar kamar kecuali untuk membantu ibunya jualan seblak. Juga, kamar Taehyung dan Yoongi sebenarnya sebelahan.

Yoongi itu anaknya terlampau pendiam dan sering tidak berekspresi. Jutek, judes, omongannya to the point tapi nyakitin, berbanding terbalik sama sifat Taehyung.

Taehyung sebenarnya sering mengajak Yoongi mengobrol, membahas hal lucu atau iseng masuk kamar adiknya hanya untuk mematikan lampu lalu pergi begitu saja membuat Yoongi kesal.

Meminta Yoongi mengambilkan ini itu, bermanja ke Yoongi. Hal itu dilakukan Taehyung untuk membuat adiknya lebih luluh dan mau bercerita kepada dirinya tapi hasilnya nihil. Yoongi sulit didekati. Taehyung jadi stress sendiri.

Meskipun begitu, Yoongi sebenarnya memiliki rasa peduli dan perhatian yang tinggi, hanya saja ia malu untuk terang terangan melakukannya. Harga diri Yoongi sangat tinggi untuk seorang gadis delapan belas tahun. Yoongi adalah gadis tsundere.

"Kenapa bisa aku punya adek lucu begitu,"

"Kenapa bisa aku punya adek lucu begitu,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









"Ibu manggil Agam?"

Taehyung menghampiri sang ibu yang terduduk di sofa ruang tengah rumah mereka. Rumah ini adalah rumah ayah Taehyung. Sementara rumah mendiang ayah Yoongi, telah di jadikan kontrakkan. Kata ibu Yoongi sih, lumayan hasilnya bisa untuk tambahan jajan.

Btw, Taehyung itu anak orang kaya yang ayahnya kerja di Mesir. Sementara Yoongi, anak dari keluarga biasa yang ayahnya meninggal karena kecelakaan pas hamil Yoongi.

Jadi ceritanya, ketika ibu Taehyung mau melahirkan adiknya Taehyung, mereka berdua ga berhasil selamat. Ibu Taehyung maupun bayi di dalam kandungannya itu meninggal karena kondisi ibu Taehyung yang lemah banget.

Di rumah sakit yang sama, Ibu Yoongi itu udah lahiran dan belum sanggup bayar biaya bersalin Yoongi, makanya Yoongi semacam di sita di rumah sakit sampe ibu Yoongi bisa lunasin.

Nah MasyaaAllahnya, ayah Taehyung ketemu sama ibu Yoongi yang kebetulan ayah Taehyung itu pemegang saham rumah sakit. Jadi, dibantulah ibu Yoongi buat nebus bayinya.

Di awali dengan rasa kasihan dan di akhiri dengan rasa kasih sayang, memantapkan hati dan niat baik, akhirnya ayah Taehyung nikahin ibu Yoongi.

Pas itu, Yoongi udah umur dua tahun dan Taehyung udah masuk Sekolah Dasar. Beda delapan tahun, jadi ya mereka udah kayak saudara kandung karena dari kecil banget. Dan selama dua tahun itu pula, semua biaya kehidupan ibu Yoongi dan Yoongi, di tanggung ayah Taehyung.

"Agam?"

Taehyung jadi ngelamun.

"Iya bu?"

"Benar kamu mau menikah?"























TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now