Jimin Yoongi

870 96 5
                                    

Berbeda Taehyung dan Mingyu yang sedang mengobrol, Jimin malah meminta izin ke paman dan orangtua Taehyung untuk mencuci mobil mereka sekalian mencuci motornya yang ada di garasi.

Jimin itu tipe orang yang sibuk sendiri. Apa yang dilihatnya kurang pantas, maka akan diperbaiki olehnya. Dan tentu ayah Taehyung berterimakasih kepada Jimin.

"Rajin banget sih," ucap Yoongi yang tiba-tiba sudah muncul di balik mobil.

"Ngapain kamu kesini? Bukannya tidur siang," ucap Jimin.

"Suka-suka aku lah," jawab Yoongi ketus.

Gadis bermata sipit itu berdiri tak jauh dari Jimin yang sedang mengulurkan selang di halaman.

"Aku bantu ya, Jim!" tawar Yoongi.

"Gak usah, nanti bajumu basah, masuk aja sana," tolak Jimin.

"Gak, kamu kan nyuci mobil abangku, ya aku harus ikutan," kata Yoongi.

Jimin membenarkan bajunya yang tersingkap. Dan sedikit menarik celana pendeknya.

"Aku gak bakal ngerusakin mobil abangmu, Yong. Jangan suudzon," sulut Jimin.

"Bodoh kamu, bukan itu maksudku. Aku mau bantu kamu! Masa gitu aja gak ngerti sih?"

Entah keberanian dari mana Yoongi membentak Jimin seperti itu. Jimin nyebelin sih!

"Ya sudah kamu boleh ikutan, tapi kalau bajumu basah, aku gak tanggung jawab," ucap Jimin.

"Iya bawel!" seru Yoongi yang akhirnya membantu Jimin mengisi air ke ember.

"Kamu sabunin mobilnya. Nanti aku yang semprot," ucap Yoongi.

"Siap bos cantik," goda pria berkaos putih polos itu.

"Bisa gak berenti godain aku kayak gitu?" tanya Yoongi kesal.

Jimin tersenyum meledek, "Gak bisa, tuh? Kamu kan tsundere. Harus dipancing terus," kata Jimin yang mulai menyabuni body mobil.

Yoongi terdiam melihat Jimin yang fokus, membuat dirinya beristighfar.

Dalam hati, Yoongi berseru kalau pria itu nampak tampan tapi menyebalkan di waktu bersamaan. Dan meyakinkan diri bahwa perasaan yang ia rasakan bukan suka karena cinta tapi suka karena Jimin bisa menjadi teman berantem.

"Yong, kamu umur berapa?" tanya Jimin.

"Kenapa emangnya?" Yoongi bertanya balik.

"Habis kamu manggil aku gak ada embel-embel mas atau abang gitu," protes Jimin.

"Delapan belas,"

"What!? Kamu harusnya panggil aku abang atau mas dong. Aku seumur abang kamu!" kata Jimin dengan alis berkerut.

"Gak mau. Gak bakal mau," acuh Yoongi.

"Oh.. Kamu mau panggil sayang ya? Masih lama Yong, kamu kan belom lulus SMA. Nanti aja kalau kamu sudah lulus baru kita nikah," ucap Jimin percaya diri.

"Ngeselin banget awas ya kamu!"

Yoongi dengan iseng mengarahkan selang air ke arah Jimin, membuat pria itu berteriak dan berlari menghampiri Yoongi.

"Kamu apa-apaan sih?" tanya Jimin menyadari bajunya yang basah kuyup.

"Makanya jangan nyebelin!" jawab Yoongi cuek.

"Aku gak nyebelin, oke fine," protes Jimin.

Karena bajunya basah kuyup, sekalian saja Jimin membuka bajunya.

Bagai gerakan slowmotion, Yoongi berdesir melihat bagaimana cara Jimin membuka kaos putihnya dan melemparnya ke ember kosong.

Ada.. Ada tato..

Jimin punya tato.

Nevermind.

Ganteng sih, tapi tatoan.

"Kenapa kamu?" tanya Jimin membuat Yoongi sadar.

"Gak papa!" balas Yoongi yang berusaha melempar kaos Jimin ke arah wajah pria itu.

Namun ketika hendak melangkah, Yoongi tersandung selang air hingga berakhir menabrak Jimin dan membuat mereka jatuh bersamaan.










"Astaghfirullahal'adzim, kalian berdua ngapain?"










Pasti, kedua orangtua Yoongi akan berpikir yang tidak-tidak melihat posisi Yoongi meniban Jimin yang shirtless.
























TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now