Menuju Halal pt2

968 123 11
                                    

"Benar kamu mau menikah?" tanya wanita paruh baya yang memakai setelan abaya hitam.

Taehyung yang duduk di sofa depan sang ibu pun hanya bisa merespon seadanya. Ia jadi bingung sendiri, salah tingkah.

"Iya bu, Agam mau menikahi salah satu santri Agam," ucapnya.

"Apa kamu sudah yakin dengan pilihanmu itu? Santrimu pasti masih kecil, Agam," jelas sang ibu.

Taehyung menunduk. Ia takut ketika usia menjadi permasalahannya.

"Agam sudah yakin, bu. Agam mau menikahi dia," yakin Taehyung.

Sang ibu menghela nafas. Bukan karena tidak setuju, tapi yang ia tau dari Yoongi, santri itu bahkan lebih muda dari Yoongi. Dua tahun di bawah putrinya.

"Apa ibu tidak setuju Agam menikah dengannya?" tanya Taehyung ragu.

Sang ibu yang kaget mendengar pertanyaan anaknya hanya bisa memberikan senyum lembut yang menenangkan. Biar bagaimanapun, ibu tirinya ini adalah sosok yang sangat sabar dan menyayanginya seperti anak sendiri.

"Siapa namanya?"

Taehyung kembali menatap sang ibu dengan hati yang tak karuan.

"Jungkook Haura Sa'diyyah, bu."

"Namanya cantik sekali. Ibu yakin kamu pasti punya fotonya, ibu mau lihat," ucap sang ibu.

Taehyung mengangguk dan meminta ibunya untuk menunggu sebentar sementara dia mengambil ponsel di atas meja kamar.

Benda pipih berwarna dasar abu abu dengan tiga kamera di sisi kanan belakang ponsel digenggam untuk kemudian di bawa kembali ke ruang tengah.

Taehyung mencari foto ketika mereka semua hendak ke perlombaan BTQ beberapa waktu lalu.

"Ini bu. Jungkook paling pendek," ucap Taehyung.

Sang ibu tersenyum memperhatikan sosok santri berperawakan putih bersih dengan tubuh molek yang cukup berisi dan wajah sangat cantik. Pantes, anaknya ingin buru buru menikah. Tak sengaja di swipe, sang ibu menemukan foto Jungkook yang lain. Kali ini lebih dekat dan jelas.

"Kamu nda pernah salah pilih, Agam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Kamu nda pernah salah pilih, Agam. Pilihanmu bagus. Ibu setuju. Insyaallah abimu pulang malam ini, ibu akan bicarakan dengan beliau perihal niat baikmu ini ya. Insyaallah abimu juga setuju." tutur wanita cantik itu mengembalikan ponsel anaknya.

Mendengarnya, Taehyung tersenyum manis. Hatinya tenang mendapat restu dari sang ibu.

Taehyung berhambur untuk memeluk erat ibu tirinya. Sangat erat, entah bagaimana dirinya begitu bahagia.

"Terimakasih bu! Agam sayaaaang ibu!"













Di tempat lain...










"MAS MIMING KEMBALIIN DONG! ITU TAHU GORENG UGI!" teriak Seulgi berebutan tahu goreng sama Mingyu.

Ya, Seulgi dan Jimin akhirnya nginap di rumah sepupu mereka. Dan sekarang si bungsu Ugi dan si sulung Miming malah rebutan gorengan.

Berbeda banget dengan Jimin dan Jungkook yang makan dalam diam. Jungkook sih tenang, toh masih ada perkedel kentang sama telor ceplok, masih niqmad.

Sementara Jimin, masih tenang karena ada ayam goreng sama indomy. Ya lebaran kok makan indomy -_- rang orang makan rendang sapi sama ketupat.

"Mingyu, kasih tahu gorengnya ke Ugi, kamu nih udah besar masih aja iseng. Kasih." ucap abinya.

Abinya ga marah kok, cuma rada pusing aja soalnya berisik.

"Makasih abi!!!" ucap Seulgi girang dan memakan tahu gorengnya dengan lahap.

"Adek, selesai makan temui abi di ruangan abi ya. Abi sama umi mau bicara," ucap abinya.

"Iya bi," jawab Jungkook pelan dan kembali menghabiskan makan malam mereka.










Jungkook sudah berdiri di depan ruang kerja abi nya dengan jantung bergedup kencang. Apa nih, Jungkook jadi takut.

"Adek, kok diam di luar? Ayo masuk." Itu uminya, yang nyuruh dia masuk sambil bawa sepiring kurma dan teh tawar hangat kesukaan abi.

Jungkook mengekor masuk ke dalam ruangan ayahnya. Dan nampak sang ayah sudah menunggu kedatangannya.

"Duduk sini adek." pinta abinya menepuk bangku kosong tepat di depan sang ayah.

Jungkook duduk tanpa berkata apapun. Gadis dengan daster ungu dan kerudung hitam itu menunduk.

"Kenapa abi?"

"Adek.. Sebenarnya abi berat mengatakan hal ini. Tapi ada pemuda yang sudah berani melamar anak perempuan abi satu satunya untuk di jadikan istri. Abi bingung harus menolaknya atau menerima pemuda itu. Disatu sisi abi senang kalau putri abi akan mempunyai pendamping hidup, di sisi lain.. abi sedih takut berpisah dengan putri abi yang cantik ini."

Air mata tak dapat dibendung. Bulir bening jatuh merembes membasahi pipi chubby Jungkook yang kemerahan. Hidung bangirnya kembang kempis mengatur nafas yang sesegukan.

"Abiiiiii!" Jungkook itu masih manja. Masih suka minta gendong abi dan mamasnya. Masih suka minta kelonin juga.

"Adek sayang abi" ucap Jungkook.

Uminya hanya bisa ikut menangis. Terharu melihat interaksi dua orang tercintanya sehangat ini.

"Adek, kamu mau menikah dengan Ustad Taehyung?" tanya sang abi.

Jungkook terdiam tidak menjawab. Hanya merunduk mencoba menyembunyikan rona semerah tomat di wajahnya.

"Nda ada jawaban berarti setuju."

"Abiiiiii"

"Putri kecil abi sudah mau menikah"

"Umiiii, abi nakal!"

Jungkook kembali menangis. Ia membayangkan, setelah menikah dirinya tidak akan bisa seperti ini kepada kedua orangtuanya. Hanya akan fokus kepada suaminya nanti, yaitu Ustad Taehyung.

"Bismillahirrahmanirrahiim..." gumam Jungkook dalam hati.
















TBC

Ustad Taehyung workout dulu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ustad Taehyung workout dulu

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora