Ikhlas pt2

864 117 14
                                    

Hari ini, Jungkook dan Taehyung kembali ke toko souvenir untuk membeli beberapa keperluan lagi. Dan lagi, yang melayani mereka anak pemilik toko yang cantik.

Jungkook memperhatikan interaksi calon suaminya dengan gadis itu. Memang terlihat dekat sih, dan mereka nampak sangat akrab.

"Ustad nampak akrab dengan dia," Jungkook mau tidak mau bertanya. Ia sudah janji kepada dirinya untuk tidak berspekulasi macam-macam.

Sementara Taehyung yang ditanya hanya tersenyum manis, "Kenal. Dia temannya Yoongi, namanya Wendy," ucap Taehyung.

"Teman kak Yoongi?" Jungkook menelisik curiga. Teman darimana?

"Iya, teman main Yoongi. Dulu rumahnya dekat rumah abi, sekarang pindah ke ruko seperti ini. Cemburu ya?"

"Iya lah! Senyum-senyum seperti itu ke perempuan lain, siapa yang nda cemburu? Aku di sini penasaran loh itu siapa, kenapa bisa akrab sama ustad, kenapa bisa ngobrol banyak sama ustad, akunya di cuekin. Aku nda suka jadi orang yang nda tau apa-apa, aku-"

Jungkook membungkam mulutnya sendiri ketika baru menyadari apa yang dia katakan. Jungkook merasa malu karena telah mengutarakan apa yang ia rasakan, cemburu berkepanjangan seperti orang kesetanan. Tidak rela saat milikmu di ganggu orang lain.

"Aku cemburu!" Jungkook bersuara lantang kemudian, membuat Taehyung tertawa kecil. Tawa berat yang terasa nyaman untuk didengar sepanjang hari.

"Lucu nya cemburu~" ucapnya mencubit kedua pipi Jungkook gemas.

"Wendy itu temannya Yoongi. Yoongi kalau di ajak kesini juga pasti langsung nyamber ke Wendy. Aku nda ada apa-apa sama anak itu," jelas Taehyung.

"Maaf ya, sudah buat kamu merasa di cuekin. Saya minta maaf," Taehyung bicara dengan nada penuh penyesalan.

Jungkook mengangguk, mau tidak mau ya tentu dia juga minta maaf atas sikapnya barusan.

Taehyung memperkenalkan Wendy dengan Jungkook secara resmi, dan Jungkook dapat menerima kehadiran gadis yang lebih tua empat tahun dari dirinya itu, mereka berdua langsung akrab karena pembawaan Wendy yang dewasa dan mudah mencairkan suasana.

"Terima kasih Jungkook dan Mas Taehyung! Nanti aku siapkan sesuai pesanan pokoknya!" ucapnya senang setelah Taehyung dan Jungkook berpamitan.










Sampai di rumah mereka, Jungkook mengemasi barang-barang yang telah di beli, seperti piring, cangkir, lap handuk, dan lainnya untuk kebutuhan di rumah setelah belanja bulanan.

Dibantu Taehyung membersihkan dapur, Jungkook nampak sangat bahagia.

Dirinya juga bertugas untuk menata isi dapur. Sampai akhirnya Jungkook menemukan beberapa rokok elektrik di salah satu laci dapur.

"Ustad?" Jungkook memanggil kecil karena suaranya menggema di ruangan yang belum terisi sepenuhnya.

Taehyung menoleh dan menyadari apa yang gadisnya temukan.

"Ya, saya sudah pernah bilang kan kalau saya merokok dengan rokok elektrik?"

Memang sih, tapi tetap saja rasanya aneh. Jungkook lahir di keluarga yang bebas rokok. Ayahnya tidak merokok, kakaknya juga tidak merokok. Dan meskipun Taehyung bilang dia bukan perokok aktif, tapi tetap saja.

Namun, melarang bukan hal yang patut dilakukan oleh Jungkook. Perbedaan usia yang signifikan, membuat Jungkook menyadari bahwa dia tidak bisa membatasi apa yang Taehyung lakukan. Pria itu sudah dewasa, sudah tau mana yang baik dan buruk, jadi mungkin Jungkook hanya akan memintanya untuk mulai menghilangkan kebiasaan merokok ketika stress berat.

"Jungkook, kamu marah?"

Pertanyaan cheesy keluar dari mulut pria tampan yang sedang memakai kaos putih dan celana gombrong cokelat tua itu.

"Nda marah, ustad," jawab Jungkook.

Jungkook tersenyum kemudian, membuat Taehyung membalasnya tak kalah manis.

Hingga dering telpon dari ponsel Taehyung berbunyi nyaring di atas meja dapur.

"Nda diangkat ustad? Siapa tau penting," ucap Jungkook.

"Minta tolong ambilkan?" pinta Taehyung, karena pria itu sedang naik tangga untuk membersihkan atas laci.

Jungkook mengangguk, menaruh cangkir keramik di atas kardus dan bergegas mengambil benda pipih berwarna abu dengan tiga kamera berjejer di belakang.

Namun nampaknya sesuatu yang tidak baik akan terjadi padanya, dan Jungkook sadar tentang hal itu, ketika seseorang yang menelpon ternyata..














"Soyoung is calling....."
























TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang