H-2

814 104 7
                                    

Dari jam dua dini hari hingga jam tujuh pagi, selama lima jam itu Jungkook menghabiskan waktu dengan Taehyung.

Mereka berdua bercanda dan bersenda gurau, membahas hal apa saja yang mereka ingin dan mereka bisa.

Jungkook jadi tau Taehyung lebih banyak berkat sesi obrolan tadi malam. Tentang Taehyung yang tidak suka minum kopi, tentang Taehyung yang tidak kuat makan pedas, tentang Taehyung yang lebih suka tidak memakai alas kaki, dan semua yang hal tentang Taehyung yang membuat Jungkook senang.

Begitupula sebaliknya.

Taehyung jadi lebih mengenal Jungkook. Calon istri yang nampak anggun, ternyata bisa sereceh ini juga. Taehyung tentu senang akan memiliki pendamping hidup dengan humor yang sefrekuensi dengannya.

Dan semua hal yang baru Taehyung ketahui malam itu, membuat pria dua puluh enam tahun makin jatuh cinta padanya.

"Saya sudah nda sabar," ucap Taehyung.

Jungkook menoleh lemah, menatap dengan raut penuh tanya.

"Saya ingin sekali mencium kamu, Jungkook. Kenapa sih dua hari begitu lama?" misuh Taehyung.

Jungkook tertawa keras saat itu juga. Baru kali ini ia melihat Taehyung mengoceh seperti anak kecil, menggemaskan.

"Sabar, Mas. Dua hari lagi, kok," jawab Jungkook.

"Tapi saya sudah nda tahan mau peluk kamu, cium kamu sepuasnya,"

Tidak bermaksud jahat, tapi Taehyung dalam mode manja seperti ini memang membahayakan sih, membahayakan jantung Jungkook.

"Iya, Mas. Sebentar lagi, Mas sendiri yang semalam bilang kalau aku harus sabar kalau mau digendong sama Mas Taehyung," ujar Jungkook.

"-," Taehyung bersemu malu. Rona merah muncul menyembul membuatnya nampak lucu.

"Haahh~ yasudah yasudah," ujar Taehyung membuang wajah.

Tak berselang lama, seorang dokter perempuan masuk bersama Seulgi dan ibu Jungkook.

"Assalamu'alaikum, dik," salam dokter bername tag Yoona tersebut.

"Wa'laikumussalam, dokter," jawab Jungkook dan Taehyung bersamaan.

"Saya periksa dulu ya, dik," ucap sang dokter lembut.

"Iya, dok,"

Saat melihat sang dokter hendak membuka resleting depan gamis Jungkook, Taehyung membuang wajah dan pamit keluar. Pria dewasa itu salah tingkah.

Taehyung menghela nafas panjang dan berdiri di belakang pintu kamar rumah sakit dengan jantung yang berdegup kencang.

"Astaghfirullahal'adzim, Taehyung,"










Berbeda dengan Taehyung, di dalam, Jungkook merasa sedikit lega. Karena ternyata dirinya hanya mengalami gejala tipes.

Jungkook bersyukur bahwa dirinya diperbolehkan pulang esok, H-1 sebelum akad nikah di KUA.

Kini, Jungkook sedang berbincang- atay mungkin sedang mendengarkan Seulgi berceloteh panjang lebar tentang bagaimana khawatir dirinya saat melihat Jungkook tak sadarkan diri di kamar.










Malam itu, Taehyung kembali menjaga Jungkook.
Pria yang dari tadi hanya terdiam itu, membuat Jungkook ingin usil mengerjainya.
Jungkook menyadari, calon suaminya itu salah tingkah saat melihat dokter akan memeriksa dirinya tadi pagi.

"Mas," Jungkook bersuara, membuat Taehyung menoleh dari ponselnya.

"Iya?"

"Kalau kita sudah menikah nanti, Mas boleh cium kapanpun dan dimanapun Mas ingin cium aku,"


























Dan Taehyung hampir mimisan mendengarnya.

























TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant