Ikhlas pt3

851 113 10
                                    

"Soyoung is calling....."







Lama tak mendapat respon dari Jungkook, Taehyung akhirnya turun dari tangga berbentuk A itu dan langsung menghampiri gadisnya yang terdiam membisu.

"Jungkook? Ada apa?" tanya Taehyung lembut.

Jungkook sedikit menoleh ke arah Taehyung, tak sampai bersitatap, ia hanya menunjukkan batang hidung bangirnya yang memerah.

"Dia.. me- menelepon," suara Jungkook bergetar.

Ketakutan yang beberapa hari ini merayap di hati, berputar di otak, akhirnya terjadi tepat di depan matanya. Bagaimana ini?

Napas Jungkook tak teratur, ia tidak tau harus apa. Ia telah berjanji untuk tetap berada di sisi Taehyung tapi bagaimana jika masa lalu Taehyung datang dan perlahan mengusirnya?

"Jungkook?" lagi, suara lembut Taehyung yang terdengar rendah membuatnya harus menggigit bibir agar tak menangis.

"Ustad tidak perlu menjawab teleponnya! Tidak boleh!" seru Jungkook.

Masa bodoh, ia ingin egois atas pria tampan ini. Ia benar-benar ingin dunia tau bahwa Taehyung adalah miliknya, dan tidak boleh diganggu gugat.

"Jungkook,"

"Jangan diangkat. Ku mohon," getar nada yang seolah menusuk jiwa, membuat Taehyung renta dan mengangguk setuju kepadanya.

Taehyung membiarkan ponselnya bergetar begitu saja dan memilih membawa Jungkook duduk di sofa. Ia meminta Jungkook untuk beristirahat sejenak.

"Kamu baik? Mau pulang?" tanya Taehyung menatap Jungkook dengan pandangan kosong.

"Nda, ustad. Mau di sini saja," jawab Jungkook.

Taehyung tersenyum manis, memberanikan diri menyentuh tangan Jungkook dan membelai lembut punggung tangan yang tertutup manset jempol itu.

"Saya nda akan berurusan dengan Soyoung lagi. Saya sudah memutuskan untuk fokus terhadap kamu, masa depan saya," ucap Taehyung.

Jungkook yang mendengar menjadi berdesir, entah untuk apa. Gadis itu berusaha mencari kebohongan dalam balutan kata dan suara rendah yang terlontar, namun Jungkook bisa merasa bahwa ucapan tadi begitu tulus.

"Iya ustad," respon Jungkook singkat.

Pernikahan mereka tinggal menghitung hari. Dan Jungkook harap, semua berjalan sesuai rencana tanpa adanya bayang-bayang masa lalu Taehyung yang menghantui.

"Boleh minta sesuatu?" tanya Jungkook.

Taehyung merunduk, menatap lekat gadisnya.

"Minta apa?" tanyanya.

"Ustad, jika masa lalu ustad ada yang belum di selesaikan dengan perempuan itu, tolong selesaikan dulu,"

Mata Jungkook berkaca-kaca. Bahkan Jungkook serasa tidak sudi menyebut namanya, dia tidak suka.

Ia tidak sadar dengan kalimat yang dia ucapkan. Tapi Jungkook yakin, ada sesuatu yang belum terselesaikan. Maka ia akan membiarkan Taehyung menyelesaikannya agar pernikahan mereka bisa berjalan sesuai rencana.

"Jungkook, saya sudah tidak mempunyai apapun untuk di selesaikan dengan Soyoung,"

Tapi kenapa pria ini terus menyebut nama itu seolah ingin kembali akrab?

"Ustad,"

"Jungkook dengar, saya sudah tidak ada urusan dengannya. Tidak perlu khawatir, saya sudah tidak peduli lagi dengan dia, yang saya peduli hanya kamu," ucap Taehyung.

Jungkook mengangguk sebagai jawaban, menjawab dalam hati,

"Semoga"
















TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now