Bertemu Sooyoung pt3

854 116 5
                                    

"Mau apa? Mau marah? Kamu cuma anak kecil! Apa jangan-jangan, kamu sudah hamil duluan, huh?"

PLAK

Tamparan keras diberikan oleh Jungkook guna membungkam bibir perempuan di hadapannya. Bunyi nyaring akibat telapak tangan Jungkook yang mendarat di pipi kanan Sooyoung, sontak menggema seisi Cafe dan mengejutkan semuanya.

Sooyoung membatu di tempatnya, sambil memegang pipi kanan yang terasa seperti terbakar nyata, begitu panas dan menyakitkan.

Sementara gelenyar aneh dirasakan Jungkook setelah berhasil menampar seseorang untuk pertama kali dalam hidupnya. Ada rasa puas, namun ada kegelisahan akan dosa yang menanti dirinya.

"Itu untuk Mas Tae. Karena kamu bilang anak yang kamu kandung adalah anak Mas Tae, padahal bukan! Itu bukan anak Mas Tae! Itu anak kamu dengan teman laki-laki kamu! Dan kamu keguguran karena kamu terlalu stress dengan keadaan, karena pada akhirnya Mas Tae tidak jadi menikahi kamu, setelah kamu berupaya memberdaya dan menjerumuskannya dalam keburukan!" ucap Jungkook nyaring.

Sooyoung menatap Jungkook marah. Mencari tahu darimana keberanian gadis berseragam di hadapannya datang. "Kau! Beraninya-"

PLAK

Tamparan kedua diberikan Jungkook untuk pipi kiri Sooyoung.

Kekuatan dan keberanian itu, Jungkook sendiri tidak tahu bagaimana ia bisa kembali menampar wajah seseorang.

"Dan ini untuk aku," Jungkook tersenyum miring.

Suaranya terdengar begitu berani dengan amarah yang menekan berat di setiap kata tanpa sedikitpun keraguan. Jungkook tak main-main ketika dirinya marah. Ia bukan gadis lemah yang bisa di injak harga dirinya.

"Dengar ya, aku tidak seperti kamu. Aku tidak akan menyerahkan harga diri dan kehormatanku hanya untuk pria yang aku suka dengan pasrah, aku hanya akan menyerah ketika aku sudah sah menjadi miliknya secara hukum dan agama. Dan aku.. Aku bukan perempuan murahan seperti kamu. Tapi aku bisa menjadi lebih kejam dari apa yang kamu bayangkan, jadi jangan macam-macam kalau kamu mau tetap hidup dalam damai. Jangan meremehkan anak sekolah, mengerti?"

Jungkook menghela nafas panjang untuk menetralisir amarah yang membuncah dalam dada.

"Hiduplah selayaknya manusia, Sooyoung. Semoga bahagia. Assalamu'alaikum.."

Dan setelah kalimat terakhir itu pula, Jungkook benar-benar pergi meninggalkan Sooyoung yang masih mematung untuk mencerna apa yang telah terjadi kepada dirinya.

Menatap marah pada sosok Jungkook yang bisa berjalan dengan bahagia di samping Taehyung yang masih ia cinta.





"TAEHYUNGGGGG!!!!!!!!!!" Sooyoung berteriak sekuat tenaga ketika bayang Taehyung benar-benar menghilang, menyisakan memori dan kenangan tak terlupakan yang menyakitkan.

Ini bukan sepenuhnya salah Sooyoung, tapi untuk kali ini, setidaknya ia merasa sangat tertampar karena perkataan Jungkook untuk dirinya.

"Bedebah kecil,"
















TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now