Pertemuan pt 3 (Jungkook ver)

1K 130 11
                                    

"Ustad Taehyung?"










"Ngawur kamu dek! Ini Mamas yang gantengnya MasyaAllah masa dibilang Ustad Taehyung." sungut Mingyu.

Dan Seulgi hanya bisa ngakak melihat Jungkook yang linglung.

"Oh, jadi Jungkook lagi jatuh cinta ya sampe sampe Mas Mingyu di kata Ustad Taehyung."

Aduh, Jungkook jadi malu.










Dan berakhir disini.
Jungkook menangis di kamar Seulgi.
Seulgi sih hanya rebahan santuy aja di samping sepupunya ini.
Seulgi lagi asik main game di ponsel barunya, habis malak Jimin.

"Jungkook, kamu kenapa sih? Jangan nangis terus. Sini main sama Ugi." ajak Seulgi yang kini sudah berganti pakaian jadi kaos lengan panjang dan celana panjang putih gombrong.

"Jajan seblak yuk, kamu ganti baju dulu pake baju aku aja!"

"Aku nda pengen makan."

"Heh, nda boleh gitu! Kamu harus makan, Jungkook Haura. Kamu jangan solimi!"

"Ih aku bukan solimi, soleha."

"Yaudah buruan ayok!"

"Engga!"

"Kamu jahat banget!"

"Kok aku jahat?"

"Kamu ga makan masakan Ami yang enaknya selangit, sekarang nolak traktiran seblak dari aku! Jahat ah! Aku gapernah punya temen yang nolak kalau di ajak makan seblak, apalagi aku yang traktir!"

Nah loh, Seulgi jadi baper.

"Eeeh jangan nangis, Ugi.. iya iya aku ikut!"

Dalam hati, Seulgi tertawa jahat.











"Kamu mau ajak aku jalan sejauh apa lagi?" ucap Jungkook.

"Kamu ga jalan kaki. Kita kan naik sepeda. Lagian yang nggowes kan aku bukan kamu." sungut Seulgi.

Memang, sore ini Seulgi sama Jungkook itu pergi naik sepeda punya Jimin.

Seulgi bilang, ingin beli seblak yang enak banget. Tapi gatau kenapa kok jauh. Jungkook kan jadi bingung arah pulang.

Mana Jungkook tidak bawa jaket lagi. Jungkook memakai baju lengan panjang milik Seulgi, celana training hitam milik Seulgi yang rada ngatung, karena memang lebih tinggi Jungkook, dan kerudung segiempat milik Seulgi.
Semua milik Seulgi.

"Ugi, kita kejauhan dari rumah."

"Gapapa, seblaknya enak. Kamu gakan nyesal!"

Waduh, Seulgi mainnya jauh banget. Pantesan Jimin sering marah.

Meski perjalanan memakan waktu hampir satu jam dengan sepeda, namun Seulgi tetap bersemangat mengayuhnya hingga sampai di warung seblak favoritnya.

Jungkook turun dari sepeda dan sedikit terhuyung karena pusing, pantatnya juga sakit kelamaan duduk di sepeda.

"Ugi, ini warung seblaknya ramai banget, aku malu." cicit Jungkook menciut karena melihat banyak laki laki.

"Kan kamu sama aku! Tenang, ibunya udah tau aku kok, jadi kita bisa makan di dalam!"

"Tapi, ini di daerah mana, Ugi? Aku gakenal."

"Ga jauh dari rumah aku."

"Apaan ga jauh, jauh banget!"

"Itu karena kamu belum terbiasa. Dah ayok masuk, aku udah lapar tau!"

Seulgi menarik tangan sepupunya untuk masuk ke warung seblak langganannya. Dan benar saja, beberapa karyawan disana sudah kenal Seulgi. Mungkin saking seringnya dia makan disini. Katanya, seblak disini super duper enak. Jadi penasaran..

"Bu, seblak dua ya!"








Duduk lesehan seperti warung makan sunda, Jungkook dan Seulgi begitu menikmati seblak mereka. Jungkook baru tau kalau ada seblak seenak ini. Jadi ga sia sia deh perjalanan jauhnya dengan Seulgi.

"Enak kan?" tanya Seulgi tersenyum puas.

"Enak! Enak banget!"

"Ini ga perlu di ragukan lagi, langganan aku nih!"

Mereka menikmati seblak hingga habis tak tersisa. Seulgi membayar dan menyuruh Jungkook menunggu di luar.

Jungkook menuruti. Saat Jungkook hendak bangun dari duduknya, sosok anak kecil yang sedang membawa segelas air minum di depannya tersandung dan menumpahkan air itu ke baju Jungkook hingga basah kuyub.

Gelasnya pun pecah.

Jungkook menyeka wajahnya dan malu karena orang orang memperhatikannya. Anak itu juga menangis kencang sekali.

Baju putih Jungkook terawang karena tipis. Aduh, rasanya ingin menangis juga. Mana kerudungnya juga basah kuyub lagi. Gimana ini?

"Ugi mana sih," cicit Jungkook hampir menangis. Dia malu untuk berdiri. Jadi hanya bisa menutup dadanya dengan menyilangkan kedua tangan.

Di tengah keputusasaan, seseorang menyampirkan jaketnya ke tubuh Jungkook hingga menutupi semua area yang basah.

"Kamu ga papa, dik?" tanya orang itu.

Kok, dari suaranya, Jungkook seperti kenal ya.

Dan saat menengadah,










"Ustad Taehyung?"











TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now