Kamar Ustad Taehyung

1.8K 228 10
                                    

Sore itu, Jungkook baru selesai mengangkat jemurannya. Di dalam keranjang plastik, berisi baju gamis, rok, baju panjang, kerudung, dan pakaian dalam.

Ya, jika gadis lain gemar bersolek agar cantik, Jungkook Haura Sa'diyyah gemar mencuci pakaian.
Ia tidak segan menawarkan diri untuk mencuci baju Luhan, yang tentu saja di tolak oleh teman sekamarnya itu.

Tapi, merapikan kamar menjadi tugas Luhan. Karena sejatinya Jungkook itu ceroboh. Dan jiwa nya masih labil.
Jika di pagi hari ia berkata A, maka siang hari akan berkata B.

Jadi Luhan tidak mau ambil pusing. Toh, Jungkook masih kecil juga. Baru 16 tahun.

"Jungkook, aku duluan ya. Mau nyetrika." Ucap Luhan, gadis berkerudung hijau itu pamit.

"Iya, kak. Nanti aku nyusul." Maka Jungkook melanjutkan mengambil jemurannya di ruang khusus jemur.

Oh ya, ruangan jemur pakaian ini terpisah untuk laki laki dan perempuan. Jadi, aman.

"Selesai~~ banyak juga ya cucian aku." Ucapnya sambil cemberut.

Gadis dengan gamis hitam dan kerudung latte muda itu melangkahkan kaki keluar dari ruang jemur.

Dirinya bersenandung ayat suci Al-Qur'an yang telah ia hafal selama kurun waktu 4 bulan belakangan. Dan mulai besok, bertepatan dengan 1 Ramadhan, ia akan mengulang hafalannya dari Al-Fatihah.

Tapi kalau mengingat hal itu, kenapa Jungkook jadi kepikiran Ustad Taehyung ya?
Aneh.

"Jungkook."

Jungkook menoleh, dan menemukan salah seorang santri laki laki dengan keranjang pakaian di tangannya.

"Kak Sehun? Ada apa?"

Namanya Sehun, laki laki yang tengah berusaha untuk menjadi seorang Hafidz Qur'an itu memang sudah mengenal Jungkook sejak lama.

"Aku bisa minta tolong gak?" Tanyanya ragu.

"Bisa kok, ada yang mau aku bantu?"

"Hmm.. Barusan aku di panggil Chanyeol untuk ke ruangan Pak Kyai, kamu bisa ga tolongin aku anter pakaian punya Ustad Taehyung?"

Mendengarnya, membuat Jungkook kicep.
Pasalnya, ia memang tengah memikirkan ustad tersebut dan tiba tiba ada yang meminta bantuan untuk menemui ustad itu.
Aduh, gimana nih..
Ingin menolak, tapi Jungkook sudah terlanjur mengatakan 'bisa', juga wajah Sehun di depannya ini melas sekali.

"Bisa kok. Sini aku bawakan."

"Alhamdulillah Ya Allah, serius?" Tanya Sehun dengan mata berbinar.

"Serius lah kak, sini." Akhirnya, Jungkook mengambil keranjang plastik yang serupa dengan miliknya. - ya karena memang keranjang pakaian disini sama semua.-

"Ustad Taehyung ada di kamarnya bukan ruangan tempat setor hafalan. Kamu gapapa nih?"

"Gapapa kak, udah sana kamu kan di tunggu Kak Chanyeol buat nemuin Pak Kyai."

"Yaudah, deh. Alhamdulillah. Makasih ya Jungkook! Nanti aku beliin es krim deh! Stroberi kan?"

"Gausah kak, ikhlas kok."

"Gapapa. Nanti aku beliin pokoknya. Sekalian buat Luhan, hehe. Makasih ya!!"

Dan Sehun pun beranjak pergi, menghilang bersama sosok Chanyeol yang tinggi menjulang.

"Aku harus ke ruang Ustad Taehyung nih.."


Tok tok tok..

"Assalaamu'alaikuum ustad.. Assalaamu'alaikuum.."

Di sini Jungkook berada. Di depan kamar Ustad Taehyung yang berada agak jauh dari pondok. Kamar khusus para guru.

Baru saja Jungkook ingin mengetuk lagi, pintu terbuka.

"Wa'alaikumussalaam."

Mendengarnya, Jungkook langsung menengadah dan netranya di suguhkan sosok tampan yang hanya mengenakan singlet putih tipis. Tipis sekali.

"ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM MATA AKU!!!"








TBC
Komen oy

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now