Perhatian pt 1

1.7K 210 23
                                    

"U - ustad Taehyung?"

Jungkook hampir saja pingsan saking kagetnya karena pria bernama Taehyung itu menarik tangannya untuk masuk.
Naas, keranjang plastiknya jatuh begitu saja dari genggaman Jungkook.

"Ustad ngapain sih? Bikin kaget aja, Ya Allah astaghfirullahal'adzim ustad mau ngapain!!..." Jungkook mengambil dan  menaruh keranjang plastik itu di dekat pintu kamar.

Sementara si lawan bicara hanya menampilkan raut aneh lalu duduk di tepi ranjang, "Hehe maaf ya Jungkook. Saya lemes banget. Bolak balik ke kamar mandi. Sakit perut, hehe." Ucapnya sambil memegangi perut.

"Owalah jadi ustad pergi buru buru dari masjid karena sakit perut? Emang makan apa ustad?"

"Tadi siang sih saya makan ayam geprek, hehe. Kepedesan jadi sakit perut. Udah berapa kali tau ke kamar mandi." jelas Taehyung yang masih memakai baju koko.

"Ustad udah minum obat diare? Ustad ada minyak angin? Minyak urut? Ada ga?"

"Ada kok, di laci paling atas."

"Aku ambil ya!! Maaf nih lancang." Jungkook memberanikan diri untuk berjalan melewati sang pemilik kamar.
Membuka laci teratas dan mengambil minyak angin.

"Sekarang ustad tiduran ya! Buka bajunya!!" Jungkook tuh panikan orangnya. Ga bisa lihat orang sakit dikit.

"Loh kok kamu suruh saya buka baju? Mau ngapain? Kan kita nikahnya nanti."

"Ish ustad.. Kata umi, kalau sakit perut itu, perutnya di oles sama minyak angin. Sini aku olesin, makanya ustad buka bajunya! Mikirnya mesum nih ustad.."

"Ya gimana saya ga mikir aneh tiba tiba kamu nyuruh saya buka baju, hayo.."

"Terserah, wleee. Buruannn!"

"Iya, Jungkook Haura Sa'diyyah, ga sabaran banget deh, nanti malem pertama jangan gini ya."

"IH USTAD BURUAN!!"

Taehyung tertawa terbahak bahak melihat reaksi santrinya, ya Taehyung sedikit keterlaluan ya. Jadi tanpa mengulur waktu, pria tinggi itu mulai membuka kancing demi kancing baju kokonya, dan menyampirkannya di kepala ranjang.
"Saya tiduran nih?"

"Iya!"

Tau gak?

Jungkook wajahnya sudah semerah tomat. Nyesel ya nyuruh Taehyung buka baju. Nyesel. Seksi banget, astaghfirullahal'adzim.

"Jungkook, kok bengong?"

"Oh iya iya." Jungkook tersadar dari lamunannya dan mulai menuangkan minyak di telapak tangannya.

"Maaf lancang, ustad. Bismillahirrahmanirrahiim Ya Allah."

Sementara Taehyung mulai berdesir. Rasanya ada yang aneh. Sensasi aneh yang ia rasakan saat jemari Jungkook mulai mengoleskan minyak di perut dan sekitaran dadanya agar hangat dan bisa tidur nyenyak. Di usap usap menyeluruh pula. Aduh Ya Allah, bahaya ini. Iman Taehyung sedang di uji poll!

Ya memang, keduanya sama sama merona gitu. Sama sama jadi canggung, tapi lebih canggung Jungkook, yang terusan di tatap si pria tinggi ini.

"Ustad ngapain ngeliatin aku terus! Jangan di liatin dong, aku malu tau! Nanti aku ga fokus."

"Ya ampun, saya kan cuma mantau kamu, kali kamu ada salah pegang kan bahaya Jungkook."

Astaghfirullahal'adzim, sekarang ketauan ya sifat asli Taehyung Abdillah Abqori Agam, waduh.

"Selesai! Pake lagi bajunya, ustad. Nanti malah masuk angin."

"Udah selesai nih?, oh ya kamu tadi mau ngapain kesini?"

"Astaghfirullahal'adzim lupa. Aku mau nuker baju nih, ketuker tau." Jungkook menunjuk keranjang plastik di dekat pintu.

Taehyung tertawa singkat, "Ya kan kamu yang kasih keranjangnya ke saya. Yaudah kamu duduk sini. Pakaian kamu belum sempat saya rapikan, masih di atas sini sih, atas bangku." Taehyung kembali memakai baju kokonya.

"Aku tunggu di luar kamar aja deh ustad. Gaenak kan bukan mukhrim." Jungkook menjawab ragu saat pria di hadapannya sedang mengancingkan baju.

"Iya bukan mukhrim, tapi tadi kamu olesin badan saya pake minyak loh, ingat- aduh.." Taehyung menampilkan raut wajah kesakitan. Baru saja mau rebahan,

"Kenapa ustad?" Ya, Jungkook khawatir lagi.

"Saya sakit perut lagi, Jungkook. Kamu gapapa ya beresin sendiri? Santai aja, maaf banget ya. Saya ke kamar mandi dulu."

"Tapi-" belum menjawab, Taehyung sudah pergi menghilang dari balik pintu kamar.
Mau tidak mau, Jungkook terpaksa menurut di dalam kamar ustad ganteng itu.

Jungkook menghela nafas panjang.

"Kok berantakan banget ya? Apa ustad Taehyung belum sempet beresin kamarnya ya? Yaudah deh aku beresin aja."

Jadi, gadis berkerudung hitam dengan daster batik itu mengambil sapu dan mulai membereskan kamar tersebut sebelum merapikan bajunya.




"Assalaamu'alaikuum, -eh?" Betapa kaget Taehyung menemukan santri cantiknya terlelap sambil duduk dan menumpu kepalanya di atas ranjang. Posisi yang benar benar tidak nyaman.

"Maasyaa Allaah, cantik sekali ciptaan Allaah.."

Dan Taehyung baru menyadari bahwa kamarnya jadi lebih bersih. Hebat betul.
Di tinggal buang air besar, kamarnya sudah serapih ini. Juga pakaian Taehyung sudah terlipat rapi di atas meja. Sudah perhatian, rajin pula. Benar benar calon istri yang pas.

"Jungkook.. Jungkook bangun.." Taehyung memberanikan diri untuk menyentuh pipi Jungkook yang gembil. Menurutnya, pipi gadis ini sangat fluffy.

"Jungkook Haura Sa'diyyah, bangun yuk." Dengan lembut, Taehyung membangunkan santrinya. "Sepertinya pulas sekali."

Mau tidak mau, Taehyung harus melakukan hal ini.

Tok Tok Tok

TBC
hayo sopo yang udah berpikiran negatif di episod kemaren hayo wkwkwk penasaran yaa hayo! Wkwkwkwk

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu