Takkan Pernah Terlupa 1

1.2K 155 10
                                    

"Alhamdulillah kalian sudah fasih. Saya jadi yakin kalau kalian bisa mengikuti lomba besok dengan sangat baik." Ustad Taehyung berucap senang, bangga, pokoknya merasa yakin pada santrinya.

Mendengar hal tersebut, Jungkook dan Eunwoo pun jadi puas dengan hasil belajar mereka selama beberapa pertemuan.

"Apa akan ada pembelajaran lagi ustad?" Eunwoo bertanya dengan antusias. Maklum, dirinya baru kali ini berkesempatan untuk mengikuti lomba BTQ. Biasanya kan Sehun.

"Untuk saat ini sepertinya cukup. Nanti akan saya infokan kalau memang ada materi tambahan. Kalian boleh istirahat. Jaga kesehatan ya. Buka puasa jangan makan yang pedas."

"Iya ustad."

Dengan begitupun, sesi pembelajaran tambahan telah usai. Jungkook maupun Eunwoo sudah bersiap untuk pergi ke kamar masing masing.

"Jungkook, ayo bareng."

"Nda usah, Eunwoo. Kamu duluan saja. Aku masih mau mengobrol dengan ustad."

Mendengar jawaban partner lombanya ini, Eunwoo manut saja. Dan mengucapkan salam sebelum menghilang dari balik pintu.

"Nah, kamu mau mengobrol apa dengan saya, Jungkook Haura Sa'diyyah?"

Bukannya menjawab pertanyaan sang ustad, Jungkook malah menggaruk tengkuknya kikuk. Dengan menampilkan raut wajah bingung.

"Ada apa?"

"Umm.. Ustad.."

"Ya ada apa, Jungkook?"

"Aduh.."

Loh, ini Taehyung salah dengar atau tidak sih? Jungkook mendesah?

"Jungkook, kamu kenapa?" Sungguh, Taehyung khawatir sekali Jungkook menampilkan raut wajah kesakitan.

"Ada apa? Ayo bilang sama saya. Kamu kenapa?"

"Ustad, aku- aku boleh pinjam sarung ustad nda?" Akhirnya Jungkook bertanya, malu sekali.

"Sarung? Untuk apa?" Pria dihadapannya malah balik bertanya dengan raut bingung, terbukti sebelah alisnya terangkat. Jungkook benar benar malu rasanya. Bukannya apa, tapi-

"Huweeeee~ umiiii~"

"Loh, ada apa Jungkook? Kok menangis?"

Tak mau ada yang salah paham, Taehyung segera mendekati santrinya. Membantu Jungkook berdiri, tapi..

"Nda ustad, aku nda mau bangun. Ustad duluan saja. Aku masih mau disini." Jungkook menolak, baru kali ini Jungkook bersikeras.

"Ayo saya antar ke kamar kamu. Kamu sepertinya sakit."

"Tidak, ustad. Aku nda apa apa."

Perdebatan kecil itu terhenti ketika Taehyung berhasil mengangkat tubuh Jungkook. Sampai di gendong ala pengantin baru, karena Jungkook selalu memberi perlawanan.

Mau tidak mau, Jungkook jadi mengalungkan tangannya ke leher pria yang lebih tua sepuluh tahun darinya ini.

"Jungkook.." Taehyung melotot mengetahui apa yang terjadi pada pujaan hatinya.

"Huweeee umiiii~~!!!" Tamat sudah riwayat Jungkook, gadis berseragam putih itu membenamkan wajahnya ke dada sang guru. Saking malu nya.

Taehyung tersenyum malu saat tau penyebab Jungkook enggan disuruh berdiri. Lagipula, ini Jungkook apa tidak sadar sudah membuat Taehyung dag dig dug ser?

"Kamu 'nembus' toh? Bilang dong dari tadi." Ucapannya di akhiri sedikit tawa.
Parah sih, gamis putih seragam hari Jum'at Jungkook sudah berubah menjadi merah di bagian bokongnya.

"Ustad, turunin aku. Hiks, aku malu." Cicit Jungkook masih membenamkan wajahnya di dada sang guru.

"Harusnya kamu bilang saja, tidak usah malu. Biar saya tau kamu kenapa."

"Sekarang ustad sudah tau, turunin aku ustad. Nanti tangan ustad kena darah." Jungkook mencicit dengan wajah yang total memerah. Malu, matanya juga sembab. Lucu sekali.










'Kamu benar benar membuat saya ingin segera halalkan kamu, Jungkook.'
















Tbc
Btw kalian pernah ga nembus pas lg pake rok putih? Aku pernah pas sekola:"( untung bawa jaket. Ish

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuWhere stories live. Discover now