Benua Asia

13.4K 519 34
                                    

Semua berawal dari cinta sepihak seorang sahabat. Pertemanan tanpa melibatkan perasaan sangat tidak mungkin. Salah satu diantara mereka akan mengorbankan perasaannya. Mereka yang terjebak dalam kata 'friendzone' akan memiliki keegoisan tinggi dan rasa sayang yang bermetamorphosis menjadi rasa cinta.

Seperti salah satu kisah yang tertulis dalam sejarah cinta. Kisah dua sahabat yang memiliki banyak warna. Benua Asia. Benua dan Asia, dua kata saling terhubung. Hanya satu, hanya satu yang dapat mengorbankan perasaannya. Itu seperti hal paten dalam kisah ini. Saat Asia mencintai Benua-nya. Benua malah cinta yang lain.


Benua. Cowok jakun dengan tinggi 180. Jarang ada yang mengetahui sifat asli dari cowok itu. Bahkan, seorang sahabat selama 18 tahun pun, masih bingung akan dirinya.

Asia gadis manis nan manja dengan tinggi 150. Jika, ingin tau gadis yang rela menghabiskan masa mudanya hanya dengan mencintai satu orang saja, maka lihatlah gadis ini.

°°°

Sang ina belum jua menampakkan cahayanya di jumantara. Ayam jantan berkokok, malah terdahulu oleh gadis cantik dengan suara memekik pagi hari.

Di dalam kamar minimalis dengan nuansa hitam abu-abu, seorang gadis menjalankan rencananya untuk membangunkan sahabat laki-lakinya, yang super duper dingin.

"Benuaaaa.. Bangun!"

Benua. Cowok itu merasakan ada hantaman kuat melewati gendang telinganya. Bukan hal lumrah lagi, setiap pagi Asia—sahabat sekaligus tetangganya, akan apel atau sekedar mengecek keberadaan dirinya.

"Benuaa!"

Suara Asia masih saya terdengar. Gadis itu memang pantang menyerah sampai sang empunya nama, membuka lebar-lebar matanya.

Karena tak kunjung mendapat respon, Asia merasa kesal, wajahnya mulai memanas, sebab terlalu lelah berteriak. Namun, tak sampai disitu saja. Ini belum waktunya menutup mulut. Jadi, ayo berteriak lebih kuat lagi, pikir Asia.

"BENUA!!" Kali ini teriakan Asia benar-benar kuat. Bahkan, urat-urat leher gadis itu, timbul keluar dengan mata melotot.


Sebenarnya, sedari tadi, Benua sudah terganggu dengan suara Asia. Dia terbangun beberapa menit sebelum gadis itu datang. Sengaja, dia mengulur waktu agar Asia segera enyah dari kamarnya.


Tetapi, Benua salah. Asia tetap kekeuh pada pendiriannya. Dia tetap memanggil-manggil namanya dengan nada sedang hingga sedang.

"Asia! Berisik bego!" Karena mulai merasa kesal, Benua akhirnya membentak Asia. Dia tidak peduli, gadis itu akan terluka atau sakit hati karena perkataannya.

"Makanya bangun! Asia udah buatin sarapan," paksa Asia. Gadis itu benar-benar keras kepala.

Benua berbaring terlentang di atas ranjang, memberi tatapan tidak suka atas sikap Asia.
Asia merasa tidak ada yang salah. Bahkan, karena sisi ranjang Benua kosong dan perlu di isi, Asia membaringkan dirinya di samping sahabatnya itu.

Benua tidak melayangkan protes dengan kelakuan Asia, bagian ini. Mungkin lelah? Tapi, Benua tetap mempermasalahkan hal lainnya.

"Buat sarapan di rumah gue, lagi?!" tanya Benua dengan nada mengintimidasi. Asia mengangguk sebagai jawaban.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now