Saran yang bagus

3.2K 272 11
                                    

Benua menjaga dengan baik kepercayaan yang telah Raya berikan untuknya. Dia sudah janji menjaga dan membantu Raya tanpa di ketahui oleh siapa pun termasuk Asia-- Sahabatnya. Belum terlintas niat menceritakan yang sebenarnya juga, karena Benua takut akan muncul masalah baru di antara mereka.

Ketika Benua merasa tersiksa sebab Asia yang menjauh darinya, malah sebaliknya dengan Asia yang bahagia saat Benua mencoba mendekatinya. Dulu, Asia yang mengejar dan Benua yang menghindar. Sekarang pergantian posisi.

Cukup imbang!

Malam ini cukup hening ketika kedua keluarga kecil mereka di pertemukan. Keluarga yang di ketua oleh, Tuan Bilar dan Tuan Reno.

"Kenapa pada mengheningkan cipta gini?" tanya Bilar mengcairkan suasana.

Semua bernapas lega. Entah apa yang mereka tahan dari tadi.

Tidak mungkin mereka menahan boker 'kan?

"Biasa anak-anak lagi ada konflik," sahut Dara sambil menatap bergantian kedua insan muda itu.

Tatapan Asia dari tadi memang tidak bersahabat. Terlebih saat Benua terus mencuri pandang padanya.

Semoga cowok itu tersedak, doa Asia dalam hati.

"Alah, anak muda jaman sekarang memang begitu. Masalah sedikit langsung di besar-besarin. Nggak sama kaya kita dulu yang kuat mental menghadapi pertengkaran seperti ini," ucap Reno mulai  membanding-bandingkan yang old dan now.

"Bukannya ayah memang takut sama mama? makanya nggak bisa ngapa-ngapain selain siapin mental," sindir Asia pada ayahnya. Reno langsung terkena mental breakdance.

Semuanya tertawa menanggapi perkataan Asia yang di anggap sebagai candaan untuk mencairkan suasanya yang sempat beku. Kecuali, Benua karena dia tidak tertawa sama sekali.

Setiap satu minggu sekali kedua kubuh keluarga itu memang wajib mengadakan acara makan malam dan tinggal bersama. Padahal, rumah mereka hanya berjarak lima langkah. Tetapi dengan alasan menjalin keharmonisan pertetanggaan  akhirnya, mereka melakukan rutinitas itu.

Dan untuk kali ini, rumah Benua sebagai tempat mengadakan acara tersebut atau sebagai tuan Rumah.

Selesai makan malam. Dara dan Afni membersihkan peralatan dapur, Reno dan Bilar tengah menonton acara bola di tv, sedangkan Benua dan Asia terduduk di taman depan tanpa melakukan apapun.

"Dari tadi kita diam," kata Benua angkat bicara.

"Dan sekarang tidak, karena Benua udah bicara," celetuk Asia mengejek.

Kursi tempat mereka duduk saling berhubungan membentuk kursi panjang berwarna putih. Kesempatan juga agar Benua bisa menggeser duduknya semakin dekat.

Benua menghela napas. "Gue beneran minta maaf dengan apa yang gue lakuin selama ini. Semakin lama, semakin banyak masalah dan gue nggak mau itu berdampak kehubungan persahabatan kita." Dia berhasil mengatakannya walau amat berat.

"Memang sudah berdampak 'kan? Benua sendiri yang mulai dan sekarang Benua juga yang minta untuk akhiri." Asia berdiri dari duduknya, hendak masuk ke dalam rumah karena cuaca malam semakin dingin.

"Mau kemana?" tahan Benua menarik tangan Asia.

"Mau ke dalam, Asia kedinginan."

Mendengar Asia yang mengeluh kedinginan, Benua melepas sweter hitam yang dia gunakan. Meletakkannya di pundak Asia hingga menutup tubuh mungil cewek itu.

"Sweternya buat lo. Gue nggak sadar buat lo kedinginan," kata Benua sambil tersenyum.

Hampir Asia meleleh bak margarin yang dicairkan. Asia menyemangati dirinya sendiri 'Buat dia merasakan apa yang kamu rasakan selama 17 tahun ini!' kurang lebih seperti itu.

BENUA ASIA (END)✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon