Indonesia Raya

2.5K 268 12
                                    

Di Sekolah SMA Bineka, Benua termasuk ke dalam jajaran cowok incaran. Selain, pintar dan berwajah tampan, Benua juga ahli dalam bidang akademik lainnya. Tetapi, belum ada rumor atau berita burung yang menyebarkan bahwa Benua dekat dengan cewek lain, kecuali Asia dan ada satu lagi bernama Raya.

Raya cewek manis dan berwajah imut. Di balik keimutannya itu, Asia tau persis bagaimana sifat cewek gatal itu.

Sebelumnya mereka adem-adem saja tanpa adanya gangguan, walau memang Benua tetap dingin dan ketus pada Asia. Selamanya Asia membenci Raya, jika cewek itu terus-terusan menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Benua.

Dari jarak 5 meter inilah Asia dan Anne memantau gerak-gerik Benua dan Raya. Lihatlah, betapa senangnya cewek itu menempel di lengan kekar Benua.

"Cafer mulu!" kesal Asia.

Anne menanggukkan kepala tanda menyetujui perkataan Asia. "Iya, wafer mulu," katanya.

"Cafer, Anne.. bukan wafer!" tegur Asia membenarkan perkataan Anne.

Pagi-pagi buta Asia membangunkan Benua agar mereka cepat datang ke sekolah untuk menghindari Raya, tapi sepertinya prediksi Asia salah. Cewek itu datang lebih cepat dari biasanya.

"Ayo kita samperin," kata Asia menarik tangan Anne.

Mereka berdua berjalan menghampiri kedua insan yang tengah bercanda ria di depan kelas itu.

Uh! sangat menjengkelkan.

"Benua!" panggil Asia saat dia sampai dan berdiri di depan keduanya.

Benua melirik malas, menatap jengah ke arah Asia. Cowok itu tau, Asia akan membuat masalah lagi.

"Benua lagi ngapain?!" tanya Asia dengan nada tidak suka.

"Lagi ngobrol, lo nggak punya mata?" ketus Benua.

Asia mengerucutkan bibirnya. Sangat jelas, Benua tidak suka diganggu saat bersama Raya.

Baru saja kemarin mereka bersama-sama dengan harmonis. Yah, memang, Raya beberapa hari lalu absen karena sakit.

"Benua kenapa sih? Asia tanys baik-baik juga," protes Asia tidak terima.

"Kalau baik-baik, nadanya nggak usah ketus."

Kali ini bukan Benua, melainkan Raya. Cewek itu tersenyum penuh kemenangan.

Ingin Asia melompat seperti kera sakti dan menyerang Raya dengan tongkat sakti miliknya. Oh! Tuhan, mengapa banyak orang di dunia ini yang memiliki sifat busuk.

Anne yang menyadari akan segera terjadi perang dunia ketiga, buru-buru menarik Asia menjauh.

"Kita masuk ke kelas," ajak Anne.

Tatapan Asia dan Raya semakin tidak bersahabat. Apalagi, saat kedua cewek itu saling berpapasan, seperti ada kilatan petir di mata keduanya.

Asia dan Anne masuk ke dalam kelas, mendudukkan diri di kursi masing-masing, membiarkan Benua dan Raya kembali melanjutkan obrolan mereka.

"RAYA!"

Di saat suasanya hening, saat itu juga suara teriakan Asia menggema. Semua berbalik menatap pada cewek itu tanpa terkecuali.

"INDONESIA RAYA.. MERDEKA-MERDEKA! HIDUPLAH INDONESIA RAYA!" nyanyi Asia dengan lantang.

Santai. Cewek itu tersenyum meremehkan, menatap ke arah Raya dan Benua yang mengaga lebar. Biarkan lalat masuk ke dalam mulut mereka.

Sumpah muka Anne sampai memerah menahan malu. Padahal, teman baiknya yang membuat ulah. Tidak ada yang tertawa, karena mereka semua tau Asia sedikit bar-bar jika sudah marah.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now