Pertemuan kembali

2.3K 177 11
                                    

Benua, Asia, Alex dan Anne tengah membicarakan tentang siswi baru di sekolah mereka. Bukan karena suatu yang aneh, tetapi siswi ini adalah adik dari Raya. Benua sedikit bingung, selama dia mengenal Raya, tidak pernah sedikitpun gadis itu mengatakan bahwa dia punya kembaran.

Beberapa menit heboh akan kehadiran kembaran Raya, tiba-tiba kelas di buat bungkam saat si topik gosip muncul langsung di depan mereka. Kembaran Raya, berdiri di depan kelas dengan tenang dan anggun. Wajah, tinggi dan senyumannya sangat mirip.

Benua berkali-kali mengedipkan mata, berharap dia hanya salah lihat, namun ternyata sosok itu tidak pergi juga.

"R-Raya.." panggil Benua pelan.

"Dia bukan Raya, tapi kembaran Raya!" protes Asia dengan bibir manyunnya.

Sungguh satu kelas kaget. Raya, gadis yang di bully dan meninggal beberapa minggu lalu kini kembali dengan sosok lain. Lebih tepatnya, sosok lain, berupa sama.

Saat guru memberi aba-aba agar kembaran Raya memperkenalkan dirinya, Benua terlihat sangat antusias.

"Halo, semua. Mungkin kalian sedikit kaget, melihat wajah saya yang mirip dengan salah satu siswi di dalam kelas ini dan telah meninggal beberapa minggu lalu. Benar, saya kembaran dari Raya Atifani. Nama saya-- Riya Atifani, senang bertemu kalian." Kembaran Raya yang ternyata bernama Riya, mengakhiri kalimatnya dengan senyum manis.

Guru kembali memberi aba-aba, agar Riya duduk di samping Kila si murid cupu, tepat di samping Benua dan Asia.

"Mirip banget," gumam Alex tanpa sadar. Yah, dari tadi Alex juga memperhatikan Riya.

Mungkin hanya Asia yang tidak berpikir sama dengan teman-teman kelasnya, bahwa kali ini, dengan adanya kembaran Raya, mereka akan memanfaatkannya sebagai tempat penebus dosa.

Semuanya terlihat baik. Semua orang, memperhatikan Riya. Tidak terkecuali, Benua. Di ruangan kelas bernuansa putih grey ini, Riya menjadi pusat perhatian.

"Benua," panggil Asia.

Asia melihat Benua terlalu serius menatap Riya yang duduk di bangku sebelah mereka.

"Benua," panggil Asia lagi.

"Hm." Hanya itu respon Benua, tanpa berbalik ke arah Asia.

Dalam hati Asia mengumpat. Apakah Riya akan sama seperti Raya? Astaga, buru-buru Asia menghilangkan pikiran itu. Raya sudah meninggal dan Riya hanya kembarannya saja.

Merasa ada yang memperhatikan, Riya berbalik ke arah Benua. Menatap pria itu lekat.

"Kamu-- Benua?"

Hebat, Riya ternyata mengenal Benua.

"Heh, iya. Gue Benua." Benua mengulurkan tangannya untuk di jabat dan di terima dengan baik oleh Riya.

"Oh, dulu Kak Raya suka cerita tentang kamu," kata Riya antusias.

Raya sering bercerita pada Riya. Namun, sedikitpun tentang Riya, tidak Benua ketahui. Apa maksud dari semua ini?

Lama mereka berjabat tangan, sampai Asia berdehem pelan lalu mereka melepaskannya. Jujur, sangat menyebalkan.

"Kamu, pasti Asia? sahabat Benua 'kan?" tebak Riya sambil menunjuk ke arah Asia.

Raya sepertinya banyak bercerita.

"Iya, aku Asia. Sahabat sekaligus pacar Benua." Dengan bangga Asia memperkenalkan dirinya sebagai pacar Benua.

"Sekarang jadi pacar, ya? dulu pas Kak Raya cerita, katanya kamu yang kejar-kejar Benua. Bagus deh, kalau kalian udah jadian." Riya terlihat senang dengan ucapannya barusan.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now