Kelanjutan Kisah

2.3K 217 15
                                    

Semua tidak harus berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tuhan telah menyiapkan skenario indah untuk setiap umatnya. Jadi, untuk apa bersusah-susah ingin mengubahnya? Jika memang semua akan datang sendiri pada waktunya.

Begitulah pemikiran Asia sekarang. Untuknya dan kisah cintanya dengan sahabat sedari dalam kandungan itu-- Benua. Seorang pria yang pertama membuat hatinya bergetar dan membuat hati itu hancur.

Bagi Asia, Benua ada kebahagian untuknya dan tanpa sadar selama ini membuat Benua menderita akan kehadirannya. Asia merasa bersalah dengan pemikirannya sendiri, dia menghancurkan masa bahagia seseorang untuk kebahagiannya. Dia pantas di sebut egois.

Di dalam kamar minimalis, bernuansa Lilac di temani foto-foto masa kecil hingga dewasa seorang yang di sebut sahabatnya, sahabat yang bermetamorfosis menjadi kekasih dan kini menjadi mantan terindah.

Asia menatap langit-langit kamar. Gadis itu tengah memikirkan kelanjutan dari kisah yang terpaksa terbentuk.

Satu senyum manis terbit di bibir gadis itu.

"Mencintai bukan berarti harus memiliki."

"Aku nggak bisa memaksakan kehendak sampai melupakan hak Benua untuk mencintai orang lain."

Walau air mata telah jatuh membasahi pipinya, Asia masih mempertahankan senyuman manis itu.

"Jika jarak mampu memisahkan, maka jarak harus bisa melupakan.."

Asia menutup matanya. Membayangkan masa-masa bersama Benua yang telah mereka lewatkan. Benua dengan wajah ketusnya dan Asia dengan wajah ceria.

Setiap kalimat yang keluar dari mulut Benua kembali terputar di ingatkan Asia. Kalimat yang seharusnya membuat Asia peka, bahwa dirinya seharusnya hanya menjadi sahabat bukan kekasih apalagi teman hidup.

"Hubungan sialan harus di akhiri bukan?"

"Semuanya akan berakhir.. Benua dan Asia tidak bisa bersatu."

Malam ini akan menjadi malam yang cukup panjang untuk dua insan dengan pemikirannya masing-masing.

Kelanjutan kisah mereka entah akan berlanjut atau berakhir.

Dan di malam ini juga, salah satu dari mereka telah menjatuhkan pilihannya.

Sama yang terjadi di kamar Benua. Cowok jakun dengan wajah gusarnya terus saja mencoba memejamkan mata, namun setiap kelopak mata itu tertutup hanya ada siluet seseorang yang menghantui pikirannya.

"Anjir, gue nggak bisa tidur!" geramnya.

"Kenapa juga gue ngomong kaya gitu sama Asia?! Pasti dia kesinggung banget sama omongan gue.."

Benua belum sadar bahwa penyesalannya telah terlambat.

"Gue minta maaf aja kali, ya?"

"Kasihan juga tuh anak, pasti dia mikirin ini juga."

Benua beringsut bangun dan berjalan ke arah jendela kaca besar di kamarnya. Jendela yang menjadi perantara antara kamarnya dan kamar Asia. Dari sini, Benua dapat memantau gerak-gerik gadis itu sedikit.

Lampu Asia menyala, menandakan gadis itu belum tertidur. Tapi, tidak ada pergerakan di dalam sana yang menangkap penglihatan Benua.

"Lupa matiin, lampu?" tanyanya pada diri sendiri.

Tapi, setelah mengetakan itu, seseorang sepertinya mendekati jendela dan membuka lebar gorden di sana.

"Asia.."

Tatapan mereka bertemu. Benua dapat melihat Asia yang mematung menatap kosong ke arahnya, tidak berteriak atau tersenyum ceria seperti biasa.

"Lo belum tidur?" teriak Benua agar di dengar oleh Asia.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now