Ketika harapan itu ada

2.9K 250 15
                                    

Belum pernah sekali saja Benua mengatakan cinta pada Asia, pria itu lebih memilih menutup rapat-rapat apa yang dia rasa. Jika ditanya, apa Benua memiliki perasaan yang sama untuk Asia? jawabnnya ada. Mereka sama-sama memiliki perasaan cinta.

Ini tentang keraguan Benua atau tengah menunggu waktu yang tepat saja, yang pastinya Asia akan selalu menunggu.

Mereka benar-benar tertidur di kamar Benua, bahkan Benua masih terlelap dengan nyaman di samping Asia. Beberapa menit yang lalu Asia terbangun dan memilih menetap, menemani Benua.

"Kapan Benua cinta sama Asia?" tanya Asia pelan.

"Kapan-kapan," jawab Benua.

Asia terlonjak kaget, dia pikir Benua belum bangun ternyata cowok itu mendengarnya.

"Benua udah bangun?"

"Hm."

Ais! Asia jadi salah tingkah sendiri.

Benua membuka matanya lebar, menatap penuh arti cewek di depannya ini.

"Lo mau pacaran sama gue?"

Pertanyaan jenis apa itu? jangan-jangan Benua belum terbangun dari tidurnya.

"Benua pasti mimpi. Masa pertanyaannya jadi ngawur," kata Asia sambil menepuk-nepuk pipi Benua.

"Gue sadar seratus persen. Lo mau pacaran sama gue?" ulang Benua lagi.

"Ini lagi nembak Asia?"

"Iya."

Astaga, tangan Asia sampai gemetaran, jantungnya berdetak kencang tak karuan. Seharusnya Asia langsung menjawab, bukannya diam seperti ini.

"Kurang romantis." Beda di mulut, beda di hati. Asia malah mengatakan hal lain.

"Maunya gimana? bilang iya atau tidak sebelum gue berubah pikira--"

"Iya! Asia mau!" jawab Asia cepat dengan sekali tarikan napas.

Asia dapat benapas lega, semua yang dia idam-idamkan kini menjadi kenyataan yang sesungguhnya. Benua dan Asia bersatu.


***

Berita Benua dan Asia pacaran membuat dua keluarga itu menjadi heboh. Afni dan Dara bahkan menyiapkan acara syukuran atas peresmian anak mereka yang telah berpacaran.

"Kita syukuran panggil tetangga dekat sama keluarga inti saja," kata Dara bersemangat.

"Hm, sekalian teman sekolah mereka," tambah Afni.

Bukan bagaimana, Benua dan Asia malah pusing melihat orang tua mereka yang terus mondar-mandir tidak jelas menyiapkan sesuatu.

"Ma, Benua saranin, jangan undang teman sekolah aku. Lagian, ini acara apa sih?" Benua kebingungan, sumpah.

Seketika dua wanita paruh baya itu berbalik cepat, menatap Benua dengan tajam.

"Ini acara kalian!" jawab mereka bersamaan.

"Ini acara syukuran karena kalian resmi pacaran," jelas Afni lagi.

Benua mengaga sendiri. Baru kali ini dia melihat acara syukuran untuk orang pacaran.

"Gara-gara lo bilang ke mama, nih." Benua malah menyalahkan Asia.

"Malah nyalahin Asia. Asia nggak tau kalau mereka bakal heboh gini, sampai undang ibu-ibu pengajian." Asia ikut tak habis pikir.

BENUA ASIA (END)✓Where stories live. Discover now